Senin adalah merupakan hari yang paling tidak ditunggu oleh semua murid. Tapi karena tuntutan mereka semua harus datang ke sekolah untuk belajar hingga sore hari.
Kantin
Dijam istirahat pertama ini Aurora, Keyla dan Ayana sedang duduk menunggu makannan yang mereka pesan. Sambil menunggu mereka pun mengobrol.
"Lo semalem kemana Ra, ko gue chat ga lo bales?" Tanya Keyla lalu menyeruput es jeruk yang sudah diantar oleh mas mas kantin.
"Se..malem?, Ga kemana mana ko, gue tidur, ya gue tidur" balas Ara sedikit gugup karena teringat kejadian semalam.
Keyla menatap Ayana yang juga menatap Keyla seolah olah mereka bertanya 'ko kaya ada yang aneh' dengan kening mengerut.
"Lo ko jadi gugup gitu, ada yang lo sembunyiin dari kita yaa?" Tanya Ayana dengan tatapan menyelidik.
"Apaan si, orang engga" balas Ara sedatar mungkin. Tapi tetap saja keliatan kalau Ara sedang berbohong karena Keyla dan Ayana paham sekali Aurora seperti apa orangnya.
Ara merasa gerah karena tatapan menyelidik kedua sahabatnya. Jadinya ia ingin menguncir rambutnya yang sejak pagi ia gerai.
Saat sedang menguncir kedua rambutnya tiba tiba kedua sahabatnya menyadari sesuatu. "ARAAA" Pekik kedua sahabatnya lalu tiba tiba kunciran Ara diambil oleh seseorang.
Refleks Ara langsung menghadap kebelakang untuk melihat siapa yang dengan berani mengusik ketenangannya. Siapa lagi kalau bukan Alvaro Dirgantara.
"BALIKIN KUNCIRAN GUEE" Teriak Ara sambil berusaha merebut kuncirannya dari tanya Varo.
"Gakkk" Varo terus menghindar dari Ara dengan mengangkat tangannya keatas yang sedang memegang kunciran.
"Cium dulu kalo mau gue balikin" Tantang Varo yang wajahnya sangat dekat dengan wajah Ara karena Ara berusaha mengambil kuncirannya.
"Ogah" Jawab Ara sambil beranjak menjauh dari Varo. Kedua sahabat Ara langsung menerjanga tubuh Ara dan membawanya pergi dari kantin.
Varo tersenyum miring sambil menatap kepergian 3 teman kecilnya dulu itu. Sedangkan Gabriel dan Gamma hanya geleng geleng melihat kelakuan jahil Varo pada Ara.
***
Kelas
"Lo tu apa apaan si narik narik gua kaya gini" Ara menyantak kedua tangannya agar tangan kedua sahabatnya terlepas dari tangannya.
Keyla dan Ayana memastikan kalau disekitar kelas kosong karena memang masih jam istirahat.
"Ambil fondation lo Na" Perintah Keyla dan langsung dijalankan oleh Ayana.
"Lo tu bego atau gimana si Ra, lo kalo baru pertama kali seintim itu sama laki laki ya ditutupin dong bodoh" Keyla menatap Ara kesal.
"Intim?, Apaan si maksud lo" balas Ara yang tak kalah kesal.
"Mending suruh liat sendiri aja dah Key" ucap Ayana sambil menyodorkan Ara sebuah cermin kecil yang dibawanya.
"Ini buat apaan??" Tanya Ara setelah menerima kaca Ayana.
"Ya itu liat leher lo bodoh, susah emang ngomong ama cewek yang taunya cuma berantem doang" Keyla semakin kesal melihat temannya yang kelewat polos ini.
"Itu tanda dari siapa Ra, ko lu ga cerita sama kita?" Tanya Ayana lagi lagi dengan tatapan menyelidik.
"Tanda apaan si?" Ucap Ara sambil mengarahkan cermin ke lehernya. Matanya langsung terbelalak melihat ada dua kissmark yang terpampang nyata di kedua sisi lehernya.
"VARO ANJING EMANG DAH" Teriak Ara kesal dan seketika dia langsung menutup mulutnya.
Mampus gueee, ketauan kan. Batin Ara berteriak.
"Ko lo jadi teriak Varo si?" Keyla semakin heran dengan sahabatnya ini. "Ini tanda dari Varo??" Tanya Ayana membuat Ara mengerang frustasi didalam hati karena dia bingung harus jawab apa.
Ara panik dan bingung jawab apa pada kedua sahabatnya ini. Ia benar benar malu kalau harus menjelaskannya. Sebab sebenarnya ia belum siap untuk mengatakan yang sejujurnya.
"Iya" cicit Ara hampir tidak terdengar tapi masih bisa didengar dengan jelas oleh Keyla dan Ayana.
"Whaatt" pekik Keyla dan Ayana bersamaan. "Ko bisa si?" Tanya keyla. "Gimana ceritanya?, Lo ML?" Tanya Ayana.
Tepat ketika Ara mendengar kata 'ML' matanya langsung terbelak untuk kesekian kalinya. "Hah, ya engga lah bego" kesal Ara sambil mengetok pala Ayana. Dan yang punya pala langsung teriak 'Aduhh'.
"Ya trus??" Tanya keyla yang sangat penasaran dengan bagaimana bisa 2 orang yang sangat bermusuhan ini bisa seintim itu.
"Ya udah gitu deh, kalian pasti tau lah, orang kalian yang udah duluan rasain kaya gitu" ucap Ara akhirnya karena sudah jengah mendengar pertanyaan yang sangat membuatnya malu.
"Cieeee, lu berdua jadian" Tanya Ayana. "Matalu, dianya aja yang maksa" balas Ara dengan cepat.
"Tapi mau kannn??" Goda Kayla dengan 1 alis dinaik turunkan.
"Gak" sangkal Ara langsung. "Lah ini buktinya tandanya aja banyak, dan pasti gua perkirakan lo diem menikmati, dan kalo ga ML, paling bantar blowjob kan" Tutur Ayana sambil sesekali melihat keatas untuk mengira ngira.
"Ihh si anjing, udah napa, malu guaaa" erang Ara frustasi digoda dua sahabatnya.
"Cocok emang gue jadi detektif kayanya, ehh, tapi berarti lu ngeblowjob dia dong?" Ucap Ayana sambil menatap wajah Ara yang sudah sangat kesal.
"Anjing, ya kaga lah" sangkal Ara tegas. "Mana tau dia Na caranya, paling dia yang di blowjob" tutur Keyla santai. Sedangkan Ayana melotot karena baru kepikiran.
"Astaga, bisa ga si kalo kalian emang udah bisa prediksi, ga usah diperjelas juga napa, gua kan malu" Ucap Ara frustasi.
"Lahh, lu yang enak, dia yang pegel dong, wkwkwk" Tutur Ayana lalu tertawa.
" Dah dah, ni lu mau ditutup fondation atau mau dibiarin gitu aja??, Tapi ya lu ga bisa iket rambut lu, kalo lo iket, jatuh sudah martabat lu sebagai cewek paling garang disekolah" Ucap Keyla panjang lebar menjelaskan. Ara langsung berpikir.
"Gini aja lah, gue males pake fondation, ga bakal gua iket dah, lagian kunciran gue juga udsh diambil bajingan biadab noh" balas Ara kesal.
"Ya udah kalo gitu" ucap Keyla sambil memasukan kembali fondation kedalam kotak make up Ayana.
"Tapi berarti tadi si Varo nolongin lo Ra, kalo ga, udah jadi hot gosip lo ntar" Aya menyenderkan punggunya disandaran kursi.
Gara gara Kissmark sialan, awas aja lo ya nanti Var. Ucap Ara dalam hati.
"Bodo amat, sebel gue" kesal Ara lalu menyembunyikan wajahnya diceluk lengannya gaya khas orang tdur dimeja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohin Sama Manusia Kutub!!
Romance21++, HARAP BIJAK, SUDAH AUTHOR INGATKAN YAA.... Menikah diusia dini sudah merupakan sebuah mimpi buruk. Apa lagi menikah dengan manusia kutub dan pemaksa. - Aurora Alexander Saat aku mengetahui kalau aku dijodohkan. Aku dengan tegas menolak. Tetapi...