WARNING..!!, 21++, ANAK KECIL SKIP AJANYA..
***
"Awal ena ena dong, aku kangen banget nih Ra" Ucap Varo lalu Varo mencium cium leher Ara. Seketika itu mata Ara membulat sempurna. "Var, Var, tapi ga disini kan?" Tanya Ara panik. Pertanyaan Ara membuat Varo menatap wajah Ara.
"Ya disini la, emang kenapa?, aku udah kangen berat ni" Ucap Varo lalu mengerucutkan bibirnya sambil menatap Ara. "Ya tapi, tar kalo diliat orang gimana?" Tanya Ara panik sambil melihat kesekelilingnya.
"Percuma dong punya suami CEO, ganteng dan banyak duit kalo ga bisa beli mobil mahal dan tinggal minta digelapin aja sama kang bengkelnya" Ucap Varo lalu langsung mendaratkan bibirnya dibibir Ara. Bahkan pada awalnya Ara sampai sedikit kewalahan menerima ciuman menuntut Varo. Bayangkan saja 8 bulan Varo berusaha menahan untuk tidak pergi memeluk Ara hanya karena ia ingin Ara tau apa yang ia rasakan selama bertahun tahun.
Varo mencium Ara dengan sangat menuntut. Dan akhirnya Ara tak kalah membalas dengan menuntut juga. Mereka benar benar saling merindukan satu sama lain. Terbukti dari ciuman mereka langsung ciuman melepas rindu. Sambil ciuman Varo membuka 1 persatu kancing seragam Ara. Saat hampir semuanya terlepas Ara menahan tangan Varo.
"Jangan disini yuk Var, kita keatas aja yuk, aku takut disini" Tutur Ara dengan wajah memohon karena dia sangat ketakutan. "Udah disini aja Ra, lagian kamu tu takut apa si, kan ada aku, lagian ga bakal ada yang tau juga, aku juga pengen tau seberapa liar kamu, kalo dimobil kan paling bantar WOT" Varo sambil menaikan 1 alisnya khas orang menggoda lalu ia kembali melanjutkan aksinya yang tertunda.
Sejujurnya Ara malu saat mendengar penuturan Varo. Tapi pada akhirnya Ara pasrah karena ia juga sudah sangat merindukan Varo dan juga mulai terbuai oleh sentuhan sentuhan yang Varo berikan pada tubuhnya. Ciuman Varo turun ke leher Ara dan membuat beberapa tanda disana. Hal itu merupakan hal yang tidak boleh terlewat oleh Varo. Itu menandai kalau Ara hanya lah miliknya seorang.
Varo melepas kemeja seragam Ara. Dan Varo langsung disuguhkan dua bukit kembar berbalut bh yang menjadi salah satu tempat favoritnya ditubuh Ara. Ara malu sebenarnya karena ini bukan berada dikamar. Ini dimobil yang mungkin siapa saja bisa melihat mobil ini nyala tapi tidak kunjung jalan. Tapi ntah mengapa Ara merasa kalau ini cukup menantang dan membuatnya semakin bergairah penasaran bagaimana rasanya bercinta didalam mobil.
Varo memandang sejenak kedua bukit kembar kesayangannya sebelum ia melepaskan kain yang menutupi tempar favoritnya itu. Dan Setelah bh Ara terlepas Varo langsung melemparnya ke jok belakang. Lalu Varo memeluk Ara sambil menyembunyikan wajahnya didada Ara. Varo bahagia sekali akhirnya ia bisa memeluk Ara yang baginya candu.
"Kenapa?" Tanya Ara sambil mengusap usap puncak kepala Varo. "Gapapa, kangen sama kamu" Ucap Varo dengan nada lembut lalu mengusal usap wajahnya didada Ara. Ara memegang rahang Varo dengan kedua tangannya. Mengarahkan wajah Varo ke wajahnya agar Ara bisa melihat mata Varo yang baginya indah.
"Aku disini" Ucap Ara lalu melumat bibir Varo yang baginya sangat candu. Bibir yang selalu sukses membuatnya bertekuk lutut karena ciumannya yang sangat memabukan. Saat mereka sedang berciuman Varo meremas dada Ara dengan kedua tangannya.
"Mmhhh" Lenguhan Ara tertahan karena Varo terus melumat bibir Ara. Kedua tangan Ara bergerak melepas 1 demi satu kancing kemeja seragam Varo. "Udah ga tahan ya?" Tanya Varo jahil saat semua kancing kemeja seragamnya sudah terlepas.
"Engga, aku ga mau aja cuma aku udah dibuka kemejanya" Ucap Ara sambil melepas kemeja seragam Varo. Terlihat lah roti sobek yang terpahat sempurna diperut Varo. Ara langsung menciumin leher Varo dan itu semakin membuat sesuatu bawah sana mengeras untuk Varo.
"Ternyata kamu kalo lagi liar lebih seksi lagi ya, suka aku" Ucap Varo sambil menikmati ciuman Ara dan tangannya masih tetap meremas dada Ara. "Kamu baru tau?, Makanya jangan cuekin aku" Ucap Ara pelan dengan suara seksi tepat ditelinga Varo.
"Ga akan lagi" Ucap Varo lalu melahap habis dada Ara yang sebelah kanan dan sedangkan tangannya sibuk memainkan puting dada Ara yang kiri. "Ahh..Varrr..mmhh" nafsu Ara semakin melonjak tepat ketika ia mendapat sentuhan sentuhan dari Varo. Ara meremas remas pelan rambut Varo.
Tangan kanan Varo bergerak mengelus elus bagian area inti Ara. Membuat Ara semakin gelisah karena merasakan nikmat yang sangat ia rindukan. "Ahh..Varr" Desahan Ara semakin tidak bisa ia tahan seiring dengan semakin lamanya Varo mengusap area inti Ara. Sekalipun masih terbalut cd.
"Lepas Ra cdnya" Ucap Varo sambil menurunkan cd Ara. "Var yakin disini?" Tanya Ara sambil bergerak membuka cdnya dibantu Varo. Lalu Varo membuka rok Ara. Dan setelah itu Varo juga membuka celananya dibantu Ara.
"Selain aku udah ga tahan, ini memicu adrenalin kita kan?" Setelah itu Varo langsung mencium lagi bibir Ara dan melumatnya. Sedangkan tangannya bergerak mengelus area inti Ara.
"Mmhh" Desahan Ara tertahan oleh ciuman Varo. Setelah dirasa Varo area inti Ara sudah cukup basah. Varo memasukan 2 jarinya kedalam area inti Ara.
"Ahh Varr" Reflek Ara melepas ciumannya dan terdengar lah desahan Ara yang bagi Varo sangat merdu ditelinganya. "Desah aja Ra" Ucap Varo lalu melahap kembali dada Ara yang sebelah kiri sambil tangan kanannya mengocok area inti Ara.
"Ahh..Vhaaroo.." Lenguhan Ara terdengar jelas oleh Varo sambil kedua tangan Ara meremas pelan rambut Varo. Varo terus menggerakan tangannya mengocok area inti Ara. Membuat Ara tubuhnya semakin memanas dan merasa semakin nikmat.
3 menit berlalu. Masih dengan kegiatan yang sama. "Ahh Varr akhu mhau shampe.." Tutur Ara terbata bata bersamaan dengan desahannya yang terus keluar dari bibir manisnya.
Varo mempercepat gerakan tangannya dan itu semakin sering membuat desahan Ara keluar dari bibirnya yang bagi Varo sangat imut. Varo sangat menikmati pemandangan wajah Ara yang sangat terlihat jelas kalau nafsunya kian semakin memuncak. Bagi Varo itu sangat seksi sekali. Apa lagi desahannya. Semakin sering keluar semakin membuat kejantanan Varo mengeras dibawah sana.
"Mmhh..Vharr..akuhh..shammpe" Ara reflek memeluk Varo saat ia sudah sampai. Varo tersenyum senang melihat ekspresi sampai Ara yang baginya terlihat seksi dan imut.
Varo mencabut dua jarinya dan setelah itu mengelapnya dengan tisu yang berada disamping kirinya. Ara masih sibuk mengatur nafas yang masih tidak beraturan karena sampai tadi.
Varo memberi Ara waktu untuk istirahat. Sambil istirahat Varo mengelus elus punggung Ara. "Geli Var" Ucap Ara dari celuk leher Varo. "Nikmatin aja Ra" Ucap Varo sambil menyinggingkan senyum karena gemas sekali dengan Ara.
Setelah Varo merasa Ara sudah cukup tenang ia mulai kembali menjalankan aksinya agar nafsu Ara naik lagi. Varo mendorong sedikit tubuh Ara lalu langsung melumat bibir Ara. Ara pun mengerti dan membalas ciuman Varo.
"Langsung aja Ra, aku bener bener udah ga tahan" Ucap Varo sambil memgangkat sedikit tubuh Ara dan mengarahkan kejantanannya ke area inti Ara.
"Ahh..Vhharr..mmhh" Desahan Ara keluar tepat saat kejantanan Varo masuk sepenuhnya ke dalam area inti Ara. Ara ysng jugs sudah sangat tidak sabar pelan pelan menggoyangkan tubuhnya dibantu oleh kedua tangan Varo.
"Ahh..Varr..mmhh.." Desahan Ara semakin membuat kejantanan Varo tegang dibawah sana. Sambil membantu Ara untuk naik turun Varo menikmati wajah Ara yang menampilkan nikmat.
"Ahhh..uhh..ahhh" Ara benar benar tidak bisa menahan desahannya karena ia merasakan nikmat sekali. "Lebih cepat Ra" Ucap Varo karena ia juga sudah merasa sangat nikmat dan sudah tidak tahan lagi.
Varo benar benar semakin nikmat ketika Ara semakin cepat bergoyang naik turun. 20 menit berlalu dengan posisi yang sama.
"Mmhh..akhuh mau shhampe Varr" Ucap Ara disela sela desahannya. "Bareng Ra, aku juga" Ucap Varo semakin cepat membantu Ara naik turun.
"Akhuh shaampe Vhharr" Bersamaan dengan "Akhuh jughha Raa" Ucap Varo dengan sedikit desah keluar dari bibirnya.
Tbc....
Jangan lupa Vote dan Commentnya ya..
Biar author semangat nulisnya..
![](https://img.wattpad.com/cover/213562368-288-k839367.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohin Sama Manusia Kutub!!
Romance21++, HARAP BIJAK, SUDAH AUTHOR INGATKAN YAA.... Menikah diusia dini sudah merupakan sebuah mimpi buruk. Apa lagi menikah dengan manusia kutub dan pemaksa. - Aurora Alexander Saat aku mengetahui kalau aku dijodohkan. Aku dengan tegas menolak. Tetapi...