Author POV
Pukul 6 pagi mata Aurora mengerjap karena merasa tidurnya terganggu oleh cahaya matahari yang masuk dari jendela kamar Varo yang hordennya tidak tertutup. Mata Ara sudah benar benar terbuka setelah matanya berhasil menyesuaikan cahaya yang ada.
Tiba tiba terlintas ingatan semalam dibenaknya yang membuat mata Ara terpejam kuat sekali karena malu. Pelan pelan Ara mengangkat kepalanya untuk melihat Varo yang masih tertidur dengan nafas teratur.
Ya tuhannn.. harus banget ya semalem itu Alvaro.. manusia kutub yang paling ngeselin dihidup guee..
Ehh.. tapi kalo bukan ni anak.. ga mungkin gue diem aja kaya semalem.. tau lah....
Setelah puas mengamati wajah tampan Varo yang sedang tertidur pulas. Ara pelan pelan melepas tangan Varo yang memeluk pinggangnya. Ara pelan pelan turun dari ranjang Varo agar Varo tidak bangun.
"Aww" Pekik Ara setelah melangkahkan 1 kakinya tetap area intinya mendadak nyeri dan seketika itu juga Ara langsung mmbekap mulutnya sendiri sambil nengok ke Varo memastikan apakah laki laki itu terbangun akibat pekikannya tadi.
Ara terdiam beberapa saat sambil memastikan apakah Varo akan bangun atau tidak. Karena Varo sama sekali tidak menunjukan pergerakan Arapun kembali melangkah dengan pelan pelan sambil sekuat tenaga menahan nyeri di area intinya.
Ara memungut bajunya yang berserakan dibeberapa tempat setelah itu langsung memakainya. Ara keluar dari kamar Varo dengan sangat hati hati dan pelan agar Varo tidak bangun.
Tepat setelah pintu kamar Varo Ara tutup. "Aawwww, gila nyeri banget, anjinggg" Umpat Ara sambil bersender ditembok samping pintu kamar Varo. Tangannya menyepal sekuat kuatnya.
"Kenapa lu?" Suara datar Gabriel membuat Ara tersentak dan langsung menoleh ke Gabriel. "Datengnya bisa ga ngagetin ga si" Kesal Ara sambil memegang dadanya yang jantungnya sedang berdetak kencang. Sedangkan Gabriel hanya menatap Ara dengan wajah datar.
"Ga, gue gapapa" Jawab Ara singkat.
"Aww" Pekik Ara lagi setelah ia melangkahkan 1 kakinya. Gabriel yang mengerti pun langsung menggendong Ara ala bridal style.
"Elll, lo mau ngapainnn?" Pekik Ara sambil reflek melingkarkan lengannya dileher Gabriel karena takut jatuh. Gabriel tidak menjawab malah membawa Ara ke kamar Ara lalu menuju kamar mandi. Setelah itu Gabriel mendudukan Ara diatas bathtub didalam kamar mandi. Lalu menyalakan air dan menyetelnya menjadi hangat.
"Ko Varo ga gendong lo ke kamar mandi si?" Tanya Gabriel sambil berjongkok agar sejajar dengan Ara.
"Maksudnya?" Tanya Ara dengan kening mengerut. "Jangan belaga ga ada apa apa dah, liat ni leher lo, lu pikir gue ga tau?" Tutur Gabriel sambil tangannya terulur mengangkat rambut ara sedikit dan terlihat jelas lah ada beberapa kissmark disana.
"Masih tidur dia waktu gue keluar kamarnya" Jujur Ara akhirnya karena ya dia udah ga bisa bohong lagi.
"Oo, ya udah, lo berendem aja, airnya udah gua setel anget, tar nyerinya mendingan" Ucap Gabriel sambil tangannya menyentuh air dari keran bathtub untuk mengecek suhunya.
"Ko lo tau, berarti lo penah gitu sama cewek dong" Tutur Ara dengan senyum meledek. "Biar belom juga gue kan laki laki, belajar, ya tau lah" Ucap Gabriel sambil mengacak ngacak rambut Ara.
"Gabrieeelll, berantakann ihh" Kesal Ara sambil mengingkirkan tangan Gabriel dari kepalanya. Gabriel tersenyum simpul.
"Cieee yang udah dewasa sekarang" Goda Gabriel dengan senyum meledek. "Apaan si Elll" Ucap Ara dengan nada kesal membuat Gabriel tertawa ketika melihat pipi Ara memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohin Sama Manusia Kutub!!
Romance21++, HARAP BIJAK, SUDAH AUTHOR INGATKAN YAA.... Menikah diusia dini sudah merupakan sebuah mimpi buruk. Apa lagi menikah dengan manusia kutub dan pemaksa. - Aurora Alexander Saat aku mengetahui kalau aku dijodohkan. Aku dengan tegas menolak. Tetapi...