3 hari berlalu sejak kejadian sentuhan pertama Varo pada Ara. Saat ini mereka sudah siap untuk pergi ke Bandung karena paksaan dari kedua orang tua mereka. Siapa lagi kalo bukan Alvaro, Gabriel, Gamma, Aurora, Keyla dan Ayana.
Saat ini mereka sedang menuju ke Bandung dengan wajah ditekuk. Sebab mereka sebenarnya tidak mau melakukan liburan mendadak ini. Ntah mengapa mereka dikirim oleh para orang tua ke villa milik orang tua Varo.
Bahkan para orang tua sampai mengatur tempat duduk mereka dimobil. Padahal para orang tua tidak ikut. Saat ini Alvaro menyetir duluan dan disampingnya ada Aurora.
Ditengah ada Gabriel yang duduk tepat dibelakang Alvaro. Sedangkan Keyla tepat dibelakang Aurora. Gamma duduk tepat dibelakang Gabriel dan Ayana duduk tepat dibelakang Keyla.
Mobil pajero sport yang besar ini terasa sangat sepi karena mereka diam saja tanpa mengobrol. Mereka tidak habis pikir dengan orang tua mereka yang bisa bisanya memaksa mereka seperti ini.
Saat hampir sampai tiba tiba saja Ara menggosok gosokkan lengannya karena merasa dingin. Varo yang melihat itu pun akhirnya membuka jaketnya tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Varo langsung melemparnya ke Ara yang sedang meringkuk disampinya.
"Apaan si Var" Tanya Ara dengan nada kesal.
"Pake!!" Perintah Varo dingin dan menusuk. "Gak" Jawab Ara singkat sambil menyingkirkan jaket Varo.
"Pake atau gue yang pakein?" Tanya Varo dengan nada datarnya. "Apaan si" Ara tetap pada pendiriannya.
"Pake aja napa si Ra, Varo tu ga tega liat lo kedinginnan" Ucap Gamma melerai kedua sahabatnya yang selalu melakukan perang dingin.
"Bacot, tidur aja lo mending" Balas Varo datar bercampur kesal. Jelas Varo tidak terima dibilang seperti itu. Bisa jatuh martabatnya. Mau ditaro dimana mukanya nanti.
Dengan kesal Ara akhirnya menuruti perintah Varo untuk memakai jaketnya. Bau khas parfum maskulin nyeruak memenuhi indra pernafasan Ara dan itu membuatnya nyaman sekali. Bau khas Varo yang selalu sukses membuat setiap wanita bertekuk lutut diatas ranjang.
Berkat jaket Varo akhirnya Ara tertidur dengan pulas sekali. Nyaman rasanya seperti sedang tidur dipelukan Varo. 30 menit berlalu dan akhirnya mereka sampai divilla yang sudah disiapkan oleh para orang tua. Waktu sudah menunjukan pukul 8 malam.
"Raaa" Panggil Keyla sambil mengeluarkan barang barangnya.
"Keyy, sstt, ga usah dibangunnin dulu, dia baru tidur, gua pindahin aja ke kamar" Ucap Varo lalu menggendong Ara ala bridal style ke kamar yang berada dilantai 2.
Keyla menyunggingkan senyum melihat perhatian Varo pada Ara. Lalu dia melihat kearah Gabriel yang berada didepan bagasi tapi sedang memainkan ponselnya sebentar.
Kapan lo akan anggep gue ada El.
Keyla memang menyimpan rasa pada Gabriel tapi ntah mengapa laki laki bertubuh jangkung itu tidak pernah menyadarinya. Membuat Keyla harus menahan mati matian cintanya kepada Gabriel.
Simak kelanjutannya di cerita Gabriel dan Keyla "Sebuah Tauma"
Saat Varo masuk ke villa dengan Ara digendongannya ia bertemu dengan kepala pelayan yang memang sudah menunggu mereka datang.
"Loh Ara kenapa Var?" Tanya Tio ysng merupakan kepala pelayan sekalipun umurnya masih terbilang muda (25 tahun). Varo memang menyuruhnya untuk tidak memakai embel embel tuan pada saat bicara.
"Tidur" Jawab Varo singkat sambil terus berjalan melewati Tio yang memang sudah terbiasa dengan sifat anak anak ini. Tio adalah kepala pelayan kepercayaan papa dan mamanya. Setelah itu Tio keluar untuk membantu membawa barang ke dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohin Sama Manusia Kutub!!
Romance21++, HARAP BIJAK, SUDAH AUTHOR INGATKAN YAA.... Menikah diusia dini sudah merupakan sebuah mimpi buruk. Apa lagi menikah dengan manusia kutub dan pemaksa. - Aurora Alexander Saat aku mengetahui kalau aku dijodohkan. Aku dengan tegas menolak. Tetapi...