"Makasih ya Ra" Ucap Varo sambil memeluk Ara dan mengatur nafas yang tersenggal senggal. "Sama sama Var" Ucap Ara disela sela ia mengatur nafasnya.
"Lo seksi dan keliatan nakal banget, gua suka banget Ra" Bisik Varo tepat ditelinga Ara membuat bulu kuduk Ara meremang. Ara tidak mau menjawab karena terlalu malu.
Setelah keduanya sudah merasa lebih baik dan tidak sengos ngosan tadi. Varo mengambil kemeja seragam Ara lalu memakaikannya pada Ara.
"Ehh, bhnya dulu dong Var" Protes Ara sambil menahan pergerakan Varo. "Tar aja itu susah ngambilnya, lo pake kemeja trus pake jaket gua nih" Ucap Varo sambil melanjutkan memakaikan Ara kemeja.
Sedangkan Ara mengambil baju Varo yang berada dijok samping jok pengemudi. Setelah itu Varo membantu Ara memakai cd dan roknya. Ara membereskan noda noda yang sedikit tercecer dimobil akibat pertempuran tadi.
Lalu Ara membantu Varo memakai seragam sekolahnya. "Nih jaketnya" Ucap Varo setelah selesai memakai seragamnya sambil menyerahkan jaket yang langsung diterima dan dipakai Ara.
"Nih bh lo" Ucap Varo sambil menahan sedikit tawanya saat ia menyerahkan bh Ara. "Jangan ketawa, gara gara lo ini" Protes Ara lalu langsung memasukan bhnya ke dalam tas.
"Iya engga ketawa ko" Ucap Varo sambil tersenyum bahagia karena dapat jatah. "Udah belum?, Ayo ke atas, mau mandi bareng gua sama lo" Ucap Varo sambil menatap Ara yang masih sibuk menutup tasnya.
"Hah" Pekik Ara kaget. "Ga deh, ga deh, ga yakin gua cuma mandi kalo mandi berdua mah, remuk yang ada badan gua Var" Protes Ara sambil keluar dari mobil Varo.
Seketika tawa Varo pecah mendengar protesan Ara padanya. "Hei, hei, santai aja dong jalannya Ra" Ucap Varo sambil mematikan mobilnya dan lalu keluar mobil mengejar Ara.
Varo merangkul Ara saat sudah berada disamping Ara menuju lift. Setelah itu mereka naik kembali ke apart mereka.
Saat sudah masuk ke apart mereka duduk bersebelahan disofa ruang tv. "Cape tau" Keluh Ara sambil menyenderkan punggungnya.
"Cape lah, orang kamu liar banget ko tadi, kangen banget yah sama aku?" Varo kemudian menunjukan senyum menggoda.
"Ihh apa sih, udah ah gua mau mandi" Ucap Ara sambil beranjak dari sofa. "Cieee pipinya merah, segitu kangennya ya sama gua" Ucap Varo lalu ia tidak bisa menahan tawanya lagi.
Sedangkan Ara tidak menjawab sama sekali langsung masuk ke kamar untuk mandi. Setelah Varo puas tertawa. Varo beranjak menuju balkon. Ia duduk dibangku yang disampingnya terdapat meja kecil dan asbak.
Varo menyelipkan sebatang rokok diantara bibirnya lalu membakarnya. Tak lama kemudian mulutnya mengeluarkan asap rokok yang tadi ia hisap.
Sedangkan Ara langsung mandi karena merasa tubuhnya benar benar sangat lengket akibat keringat. Varo duduk santai sambil juga berpikir kalau mulai sekarang ia tidak akan arogan mementingkan dirinya sendiri.
Karena Varo merasa kalau sekarang Ara adalah tanggung jawabnya. Varo harus melindunginya. Varo tidak bisa lagi egois karena ia sudah menjalankan ijab qobul dimana itu adalah janji yang harus ia tepati terhadap papa mertuanya.
30 menit berlalu. Tanpa sadar Varo sudah menghabiskan 2 batang rokok. Selang beberapa menit Ara muncul dari balik pintu balkon.
"Var mandi cepet gih" Perintah Ara sambil menatap Varo yang sedang duduk dibangku balkon. Varo pun langsung mematikan rokoknya yang memang sudah habis lalu ia bangun dari kursi balkon.
"Mandiin dong Raaa" Pinta Varo sambil mengulurkan kedua tangannya seperti anak yang meminta untuk digendong orang tuanya dan berjalan ke arah Ara.
"Ihhh, gak, udah gede mandi sendiri sana" Jawab Ara dan mengacuhkan Varo sambil masuk kembali ke apart. Ara masih bisa mendengar jelas suara Varo tertawa karena berhasil menggodanya. Akhirnya Varo pun beranjak mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohin Sama Manusia Kutub!!
Romance21++, HARAP BIJAK, SUDAH AUTHOR INGATKAN YAA.... Menikah diusia dini sudah merupakan sebuah mimpi buruk. Apa lagi menikah dengan manusia kutub dan pemaksa. - Aurora Alexander Saat aku mengetahui kalau aku dijodohkan. Aku dengan tegas menolak. Tetapi...