๑Portal๑

37 12 1
                                    

Author pov

"are you kiding me?"tanya Ken sembil tertawa.
"serius,aku bisa mencium bau mu dengan jelas."kata Gisel.
"Hani is my mate."jelas Ken lalu meninggalkan Gisel sendiri.

★★★

Hani mengambil bukunya kembali ia membukanya lagi lalu membawa buku itu kedalam pelukannya,dan mulai terisak sampai ia tertidur.

★★★

"ni, Hani."panggil seseorang.
Hani mulai mengerjap ngerjapkanmatanya dan duduk.
"aduuuh,badan ku pegel semua."keluh Hani.
"gimana gak pegel kalau kamunya tidur di karpet."kata Raya lalu berdecak pelan.

Hani lagsung mengambil buku yang ada di sebelahnya dan menaruhnya ke dalam tas lagi.

"ya,ke bawah tanah kan?"tanya Hani.
"iya buruan."kata Raya lalu keluar dari kamar Hani.

tak lama Hani sudah selesai bersiap siap.
mereka segera berangkat menuju ruang bawah tanah.

★★★

mereka sampai di ruang bawah tanah.

"mau beli apa?"tanya Dita.
"baju,sama peralatan kecil kecil lain aja."kata Raya.

"Gimana kalo kita bareng?" tanya Hani.
"yuk." ajak Dita setuju.
"ehem. Ken, Rey, Varo. Bisa gak kita girl's time dulu?" tanya Raya.

Ken, Rey, dan Varo saling menatap,lalu mengangguk membiarkan ketiga gadis itu berbelanja bersama tanpa mereka.

"tapi jika ada apa apa panggil kami." kata Varo sambil menunjuk rumah makan yang ada di belakangnya dan diangguki Raya.

★★★

Ditempat Raya, Dita, Hani~

"hufft, akhirnya bisa bebas tanpa pengawasan."jelas Dita sambil merentangkan tangan.
Raya dan Hani hanya tersenyum.

"Miu,keluar."suruh Raya dan tak lama seekor kucing keluar dari tasnya bersamaan dengan burung hantu yang hinggap di bahu Hani.
"Owi." seru Hani sambil mengelus bulu burung hantu itu,landak biru milik Dita sedang bermain bersama miu.

Mereka menuju tempat belanja.

"ini pertama kalinya aku belanja disini."kata Dita.
"yaudah yuk."ajak Raya memimpin jalan.

Mereka membeli semua yang diperlukan,dari makanan,baju,dan beberapa hal penting lainnya.

"ehmm aku coba bajunya dulu ya."kata Hani lalu masuk ke ruang ganti.

Tapi ada yang berbeda, baju yang hani ambil hanya kain. Padahal tadi penjualnya bilang itu adalah baju yang bagus.
Hani membuka kain itu,dan Wow seketika kain itu berubah menjadi baju yang bagus.

"tenang Hani, kau sedang di tempat lain. Ingat itu." kata hani sendiri.

Tiba tiba.
Jdar!!
Suara petir yang sangat kencang.

Hani terkejut, tapi ia tak teriak. Ia melihat ke langit langit ruangan, dinding ruangan yang tadinya bercahaya berganti meredup.
Jantung hani berdetak kencang, nafasnya tidak beraturan.

Ia mulai bersiap dengan segala keadaan, suasana seketika berubah mengancam. Dan parahnya pintu ruang ganti terkunci tiba tiba.

"Rayaa! Dita!" Seru Hani.
Tapi seakan suaranya tak terdengar dari luar.

Ada sesosok orang bertubuh tinggi dengan semua serba hitam,kecualii...
Ah iya, eh? Apa itu kalung?

Hani yang sadar ia terancam segera mengeluarkan shurikennya, sayangnya tak ada benda lain untuk menyerang.

"Who are you?" tanya Hani dengan tatapan mengitimidasi.
"Slow down,aku tak aka melakukan apa apa." katanya.
"kenapa kau disini, dan siapa kau!"seru Hani lagi.
"kenapa si pemilik kekuatan ini keras kepala sekali." katanya lagi.

Hani melempar shurikennya ke mahluk itu.
Tapi,hey tembus apa kau bercanda?

"Bodoh, aku tak tau pemilik kekuatan itu orang bodoh yang sangat naif." ucapnya.

Ia menjadi tambah besar dan tambah besar lagi hingga membuat hani terpojok.
"ingin menyerang ku huh?" tanyanya dengan nada menyeramkan.
"kau tak akan bisa menjadi penyebab kematianku,ak-" kata katanya terpotong dengan suara pintu terbuka.

Ia menatap Hani,lalu menggilang.

"Hanii!"seru Dita dan Raya.
"Kamu ngapain aja sih ditungguin dari tadi juga."kata Raya.

Tapi Hani masih syok dengan kejadian barusan.
"Hey,kenapa?"tanya Dita.
"kita harus kembali." kata Hani sambil bergegas keluar dari tempat perbelanjaan menuju tempat Ken, Rey dan Varo.

"hey kalian."seru Hani sambil berlari ke arah ketiga lelaki tersebut.

Hani mengatur nafasnya setelah sampai disana, ken membantu hani duduk dan memberinya segelas air.

"aku.. I.ingin bertanya."kata Hani dan di balas tatapan penasaran dari Ken, Rey dan Varo.
"apa?"tanya Rey.
"Kau kenal dengan sosok tinggi serba hitam memakai kalung dan ia mengerikan,bahkan dia dapat ditembus."kata Hani tanpa jeda.

"k..kau ehm melihatnya dimana?" tanya Varo.

Raya dan Dita baru sampai ditempat itu,"Hani yang benar saja,kau cepat sekali berlari."kata Raya diangguki Dita.

"dia,kembali." balas Ken.
"siapa yang kembali?" tanya Dita.
"Sins."balas Rey.
"who is he?" tanya Raya.
"penyihir terjahat,dan ingin menguasai dunia ini. Ia telah kembali setelah sekian lama menghilang karena suatu hal yang tak jelas."kata Ken.

"bagai mana kau tau dia telah kembali?"tanya Raya.
"Hani baru saja bertemu dengannya." jelas Varo.
"wait, Hani? Dia tadi bersama kami tapi saat-. Oh ruang ganti!" seru Dita.

"tadi aku memanggil kalian."kata Hani.
"tak ada yang memanggil Hani, selama kau di ruang ganti." kata Raya diangguki Dita.

"kita harus bergegas,beri tau paka kita berangkat sekarang." kata Rey.

Dita mengangguk dan memindlink Paka.

"Paka,kami ada kepentingan mendesak dan harus berangkat."kata Dita lewat mindlink
"kemana?"tanta Paka.

"ehmm kita kemana?"tanya Dita.
"sesuai kesepakatan kita ke Agena pack." kata Rey diangguki Ken dan Varo.

"agena pack" lanjut Dita.
"sebenarnya ada apa?"tanya Paka.
"nanti Paka akan ku jelaskan,sekarang kami akan bersiap." kata Dita lalu memutus mindlink.

"Lest go."kata Dita bersemangat.

Mereka lalu keluar dari bawah tanah

★★★

"selanjutnya apa?" tanya Hani . ketiga lelaki itu menggenggam gadis yang ada didepannya.
"tunggu,kita tak akan menaiki serigala kan?"tanya Raya.
"jangan begitu,Hamuz bertanya. Memangnya kenapa kalau menaiki serigala?"tanya Varo yang menggenggam tangan Raya.

"bukannya jauh ya?."kata raya sambil memasang wajah sedih, Varo yang melihat itu mencubit pipi Raya.

"ehemm."dehem semua yang ada disana membuat pipi Varo dan Raya memerah.

"Ok,sekarang melingkar." intruksi Rey.
Mereka membuat lingkaran dan saling menggenggam.

Rey menekan tombol yang ada di ikat pingganya,bahkan Raya, Dita dan Hani tak menyadari ada tombol disana.

Tiba tiba ada lingkaran besar di atas kepala mereka.
"eh apa in-" kata kata Dita terpotong saat mereka semua tersedot ke dalam lingkaran hitam itu.

★★★

TBC

Advanture Of MagicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang