Advanture Of Magic

๑Danger๑

Author pov

3 serigala itu tetap menembus hutan walau hari mulai gelap,

Rey pov

"bau apa ini?"tanya ku ke diri sendiri.
"bau lavender ini sangat memabukan dan menjadi candu."balas Rigel(serigala milikku)
"ini bau mate."jawab ku dan dibalas dengan Rigel yang semakin cepat menembus hutan.

Rey pov end.

Varo pov.

"aku mencium bau."kata Hamuz yang sedang mindlink kepada ku.
"hmm bau Vanila yang sangat menyenangkan,aku ingin menghirupnya terus."balas ku.
dan Hamuz menambah kecepatan disamping Rigel,serigala milik alpha Rey.

Varo pov end

Ken pov

"bau violet ini sangat menenangka,bahkan bisa membuatku tak sadarkan diri."kataku pada Henry(serigalaku)
"hmm,kurasa mate kita akan sangat cantik seperti aromanya"jelas Henry memindlink Ken.
lalu henry menambah kecepatan mengikuti 2 serigala didepannya.

Ken pov end.

Author pov

"hampir sampai."jelas Rey melalui mindlink.

serigala serigala itu menambah kecepatannya terus menembus hutan itu.

★★★

"Aaaaaaa."teriak mereka karena singa itu berlari.

semakin dekat.

"kurasa memang benar,aku sayang kalian,maaf kan aku yaa."suara Hani yang ternyata terpengaruh oleh Raya.

mereka bertiga berpelukan.

tapi,hey seharusnya beberapa detik sebelumnya singa itu sudah dekat tapi tak terjadi apa pun.harusnya mereka sudah terluka sekarang.

mereka melepas pelukannya dan membuka matanya,ada 3 ekor serigala di depan mereka.sedang melindungi mereka.

3 serigala itu memutuskan berubah menjadi manusia,dan membuat 3 gadis itu mematung.

"werewolf."bisik dita pelan.
"i cant belive it."jelas raya dan diangguki kawannya.

"jangan ganggu mereka."seru Varo.
"atau akan kami habisi."lanjut Rey.
"apalagi sampai kau menyentuhnya."kata Ken sambil menunjukkan smirk nya.

mereka mulai menyerang singa itu.

"berhenti!"seru dita.
ketiga lelaki itu menghentikan serangan mereka lalu menatap kearah Dita.
"jangan lukai singa itu."kata Dita lalu memegang pedangnya erat,dikuti Raya dan Hani yang mengambil shurikenya.

"woo,wou santai babe."saut seorang lelaki dan menyuruh mereka menurunkan senjata.
dua laki laki di sampingnya menatapnya tajam.
"apa?aku hanya menyuruh gadis manis itu saja."balas Ken sambil menunjuk Hani.

Hani hanya menautkan alisnya sebal,
"enak saja orang itu menunjuk diriku sebagai alasannya."batin Hani.

akhirnya Dita menurunkan senjata setelah melihat singa itu melarikan diri.

tapi baru semenit sudah terdengar auman yang lebih menyeramkan,dan itu membuat tanah disekitarnya bergetar.

munculah seekor macan raksasa berwarna hitam pekat dengan mata kuning bercahaya.ia datang dari arah bebatuan.ia menatap seseorang di sekitarnya dengan tatapan mengitimidasi.

ketiga pria itu hendak berubah menjadi wolf,tetapi raya lebih dulu mencegahnya.

"Jangan!"seru Raya.
"Jangan sakiti dia,biar aku yang mengurusinya."jelas Raya,ia mendekati macan itu yang masih menggeram.
"Raya apa kau gila?"seru Dita tak percaya apa yang dilakukan Raya,tapi Raya tetap mendekatinya.
"hati hati."seru seorang laki laki yang membuat langkah Raya terhenti,ia menatap laki laki itu,dia adalah Varo.