Wedding Day

462 37 0
                                    

Assalamu'alaikum

Happy weekend, btw ada yang nunggu up gak sih ??

Selamat membaca 😊

"Ketika dua insan ditakdirkan untuk terikat dalam janji suci, sejauh apapun jarak yang memisahkan, mereka pasti akan bertemu"


Ruangan yang didesain dengan demikian cantik dan didominasi oleh warna putih, telah menambah kesan sakral acara yang akan berlangsung pagi ini.

Semerbak wangi yang berasal dari bunga-bunga yang tertata rapi, menyebar ke seluruh penjuru ruangan.

Lampu-lampu yang menghiasi ruangan, tampak berkerlap-kerlip layaknya bintang di langit.

Shakila tak pernah menyangka, bahwa pertemuannya dengan pria bertubuh jangkung itu akan membawanya menuju pernikahan ini. Ini semua atas kehendak-Nya. Bahkan, tak ada satu daun pun yang gugur melainkan atas kehendak-Nya.

Seorang pria bertubuh jangkung telah menjabat tangan seorang pria paruh baya di hadapannya, untuk mengikrarkan janji suci terhadap putrinya.

Deg deg deg

"Huft." Haidar tampak menghembuskan nafasnya untuk mengurangi sedikit kegugupannya.

"Saya terima nikah dan kawinnya Shakila Najwa Mufida binti Radeya Fadhil dengan mas kawin tersebut tunai," ucap Haidar dalam satu tarikan nafas.

"Bagaimana para saksi ? Sah ?" tanya penghulu.

"Sah."

"Sah."

"Sah."

“Allahumma inni as’aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa ‘alaih. Wa a’udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha ‘alaih.”

Seperti dalam Alquran, sebagaimana Allah berfirman :

وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

“Dan segala sesuatu Kami Ciptakan Berpasang – pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.”
( Q.S Az-Zariyat ayat 49 )

Saat seorang lelaki mengucapkan ijab qabul, itu berarti ia telah berjanji pada Allah untuk membina keluarga, menjaga istri dan keturunannya, membimbing keluarga nya untuk tetap berada di jalan Allah dan menafkahinya.

Keringat dingin bercucuran di wajah tampannya, segera ia usap menggunakan sapu tangan yang sengaja ia simpan di sakunya. Seperti inikah rasanya ? pikirnya.

Ia merasa lega, sudah mengucapkan ijab qabul tadi. Rasanya seperti berhasil membawa beban berat di tubuhnya.

🌺🌺🌺

Lain hal lagi dengan seorang gadis yang telah di sulap hingga demikian cantiknya, ia berhasil meneteskan air matanya setelah calon imamnya mengikrarkan janji suci pernikahan mereka.

"Udah dongg, jangan nangis. Nanti suami kamu kaget liat muka istrinya jelek," ucap Aini.

"Ish apaan sih.."

"Mbak, tolobg dong benerin make up nya Kila ya, sebelum suaminya kesini."

"Siap mbak."

Setelah selesai memperbaiki make up pengantin perempuan, semua orang yang berada di kamar Kila keluar, meninggalkan ia seorang diri di kamar. Kamar Shakila terletak di lantai atas.

🌺🌺🌺

Tok tok tok

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsallam." Aku mencium tangan suamiku. Benarkah suami ? Ya, beberapa menit yang lalu dia sudah berhasil mengganti statusnya menjadi suamiku.

"Aku harap, dia bisa menerima aku apa adanya. Dan yang terpenting, membimbingku menuju Jannah-Mu Ya Rabb," batinku.

Aku mendongakkan kepalaku, berusaha memberanikan diri untuk menatap manik matanya.

Cup

Satu kecupan telah berhasil Kak Haidar lakukan. Ia mengecup keningku agak lama. Aaaa.

Blush

"Aduh, muka aku bisa bisa merah nih kek tomat."

"Aaa. Malu," batinku berteriak.

"Muka kamu merah," ucapnya sambil tersenyum.

"Emm, masa sih ? Mungkin karena blush on kali kak hehe," alibiku.

Kulihat dia tersenyum manis padaku, aku pun membalas senyumannya. Lalu ia memelukku begitu saja, kami berdua masih berada dalam posisi berpelukan.

"Ekhem..," suara deheman mengagetkan kami berdua. Ternyata bunda melihat kami berdua sedang berpelukan.

"Mau di taro di mana muka aku," batinku.

"Udahhh, mesra-mesraan nya dilanjut nanti yaa. Kita turun dulu ke bawah, gak enak ditunggu tamu undangan."

Kami berdua hanya bisa mengangguk pasrah .

Bersambung

Gimana part ini ??
Jangan lupa vote, komen dan share yaa..

Vote dari kalian sangat berharga buat aku..

Wassalamu'alaikum

Seuntai Doa di Sepertiga Malam ( When The Heart Says )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang