Assalamualaikum
Mudah mudahan bisa mengobati rindu kalian buat cerita ini ;)
Selamat membaca 😊
Sebab kehilangan mengajarkan kita untuk senantiasa belajar mengikhlaskan, bukan malah melawan garis takdir yang telah ditetapkan-Nya
🌺🌺🌺
Suara dentingan sendok memenuhi ruangan ini, hanya ada seorang ibu dan satu orang anak perempuan yang menghuni rumah sebesar ini.
Ddrrtt ddrrtt
Sang pemilik handphone melihat nama penelpon yang terpampang di layar handphonenya. Sang ibu menatap putrinya dengan tanda tanya.
"Emm, aku angkat telponnya dulu ya bu." Ia berjalan ke arah jendela rumahnya.
"...."
"Berani beraninya lo telpon gue duluan, kalau sampe nyokap tau, dia pasti marah."
"...."
"Ya udah cepetan, ada apa ?"
"...."
"Oke, kita ketemu aja di taman biasa."
"Devina ?" panggil sang ibu.
"I-iya bu ?"teriak Devina.
"Abisin dulu makannya, nanti baru telponan lagi."
"Iya bu."
Arumi mulai curiga dengan gerak gerik putrinya. Namun pikiran negatif itu ia tepis, ia percaya putrinya tidak akan melakukan hal -hal aneh.
"Siapa Vin, yang telpon. Kayanya penting banget ?"
"Ah itu temen bu, curhat sama aku," sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
Satu kebohongan yang dilakukan, akan muncul kebohongan-kebohongan lainnya.
Berdasarkan Hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, " Rasulullah SAW bersabda: Tanda orang munafik ada tiga, apabila berkata ia berbohong, apabila berjanji mengingkari, dan bila dipercaya berkhianat."
🌺🌺🌺
Setelah selesai makan, Devina memutuskan untuk menemui tangan kanannya di taman tempat mereka biasa bertemu.
"Jadi, to the point aja apa info yang kamu dapet ?
"Alamat rumah plus no handphone keduanya," tampak sebuah alamat dan no handphone yang di tulis di secarik kertas purtih.
"Good, kerja yang bagus. Sekarang lo boleh pulang."
Devina membaca sekilas tulisan di kertas itu, sambil tersenyum sinis.
"Wait, bukannya itu Shakila. Wanita yang sudah merebut kebahagiaan kakakku sendiri," gumamnya.
Jangan biarkan ego menguasai diri. Semua yang terjadi sudah Allah gariskan takdirnya masing-masing. Manusia tak bisa melawannya, selain berusaha melakukan yang terbaik, menebar kebaikan dan berusaha menjadi pribadi yang baik. Bukan juga pasrah dengan takdir-Nya.
Akhirnya munculah ide jahat di pikiran Devina.
Cekrek cekrek
Ya, Devina memotret Shakila dengan pria asing itu. Lalu, Devina pergi dari taman begitu saja.
🌺🌺🌺
Haidar hampir lupa, kalau istrinya ulang tahun tepat hari ini. Sepulang dari kantor, ia menyempatkan diri untuk membeli sesuatu sebagai kado untuk istri tercintanya di rumah.
"Gak sabar sampe di rumah," gumam Haidar sambil tersenyum menatap kado yang telah ia beli untuk ia berikan pada Shakila.
Baru saja kakinya melangkah, suara notifikasi Whatsapp membuatnya menghentikan langkahnya.
Tampak nomor tidak dikenal yang mengirim sebuah foto, dengan penasaran ia mengklik tanda panah untuk mengunduh gambar di ponselnya.
Bersambung
Jangan lupa vote, comment dan share 😉
Wassalamualaikum
KAMU SEDANG MEMBACA
Seuntai Doa di Sepertiga Malam ( When The Heart Says )
Espiritual[TELAH TERBIT] Shakila Najwa Mufida, gadis berparas cantik dan cerdas yang selalu terlihat dengan jilbab pasminanya. Dia menjadi seorang dosen Universitas ternama di Kota Bandung, sesuai dengan cita-citanya sejak SMA. Berawal dari pertemuannya denga...