Assalamualaikum
Terus dukung WTHS yaa dengan vote dan comment ;)
Selamat membaca 😊
"Akan tiba saatnya, dimana laki-laki yang berani melamar di hadapan orangtuamulah yang akan menang"
🌺🌺🌺
Seorang lelaki berjalan dengan cepat memasuki kawasan rumah sakit, pikirannya tak karuan, ia tak peduli banyak pasang mata yang melihatnya dengan tatapan bertanya-tanya.
Tanpa permisi, ia langsung saja memasuki ruangan yang di atasnya bertuliskan UGD, tak peduli apakah ada dokter yang sedang melakukan pemeriksaan ataupun lainnya.
Tampak seorang Dokter sedang melakukan beberapa tahapan pemeriksaan untuk memastikan langkah apa yang harus ia berikan pada pasiennya.
"Dok, gimana kondisi mamah saya ?"
"Maaf, Dok. Silahkan tunggu diluar dulu. Dokter Fahmi sedang melakukan pemeriksaan," pinta suster.
"Sus, sudah gapapa biarkan Dokter Haidar berada disini. Jadi begini, berdasarkan pemeriksaan, pembengkakan yang dialami ibu Rahma semakin parah. Jika tidak ditangani sejak dini, bisa mengarah pada kelumpuhan. Seperti yang kita ketahui bahwa penyakit ini tidak bisa disembuhkan, tapi dokter tidak perlu khawatir, saya akan memberikan beberapa prosedur perawatan untuk beliau yaitu terapi fisik."
"Mudah-mudahan dengan terapi ini bisa mengurangi rasa sakit dan pembengkakan yang dialami oleh Bu Rahma juga dapat meningkatkan fungsi anggota tubuh beliau," lanjutnya.
"Saya percayakan semuanya pada Dokter. Tolong lakukan yang terbaik untuk mamah saya, Dok."
"Itu pasti, Dok."
Haidar membuang napasnya kasar.
"Kenapa setelah operasi itu mamah jadi harus mengalami penyakit seperti ini ?" batinnya.
🌺🌺🌺
Haidar masih setia duduk di bangku ruangan kerjanya sambil membaca satu per satu tumpukan dokumen pasien-pasiennya. Ditemani segelas susu putih kesukaanya.
Lalu ia beranjak dari kursinya setelah dirasa pegal karena terlalu lama duduk. Matanya tak sengaja melihat ke arah jam dinding yang menempel dengan indah di dinding.
"Astagfirullah, Shakila sebentar lagi pulang. Aku juga belum sempet nengok mamah," pikirnya.
Buru-buru ia mengambil kunci mobilnya dan meneguk susu nya sampai habis.
Ia menyempatkan diri untuk menengok mamahnya, walaupun sebentar.Saat ia membuka sedikit pintu ruangan mamahnya, tampak seorang wanita paruh baya sedang tertidur.
"Kalau gitu, aku jemput Kila dulu. Aku gak mau ganggu mamah yang lagi istirahat," batinnya.
🌺🌺🌺
Hampir setengah jam Shakila duduk di taman dekat tempat parkiran sambil memegang handphonenya berharap ada pesan ataupun panggilan dari sang suami.
Seorang pria memasuki mobil miliknya, baru saja ia memutar kunci mobilnya, matanya tak sengaja melihat sosok perempuan yang telah berhasil menarik perhatiannya sejak pertama kali ia menjadi dosen disini. Ya, siapa lagi kalau bukan Shakila Najwa Mufida. Lantas ia menemui Shakila di taman.
"Kila, belum pulang ?"
"Belum kak, masih nunggu yang jemput."
"Gimana kalau saya antar aja, takutnya yang jemput lama," tawarnya.
"Emm, makasih kak tawarannya. Gapapa kok, bentar lagi suami aku juga sampe."
"Ya udah kalau gitu, saya duluan yaa.."
"Iyaa, hati-hati kak."
Pria itu tersenyum getir, lantas mengannguk. Namun, perhatian kecil itu mampu membuat hatinya berdetak tak karuan.
Di dalam mobil, pria itu masih memandang ke arah Shakila.
"Beruntung sekali laki-laki yang sudah menikahi kamu, andai saja aku tak menunda nunda pengkhitbahan kamu. Mungkin aku yang sekarang ada disamping kamu," gumamnya.
🌺🌺🌺
"Sayang, maaf yaa nunggu lama..tadi hampir aja aku lupa jemput kamu."
"Tau gitu aku bawa mobil sendiri aja, Kak."
"Ish, ngambek nih ceritanya..."
"Engggak kok, biasa aja. Ya justru aku kasian sama kakak, lagi sibuk kerja harus nyempetin jemput aku."
"Ciee, perhatian banget," sambil mencolek dagu Kila.
"Ihh, kakak."
Lantas Haidar menarik Kila ke dalam pelukannya seraya berkata," Kakak gak mau kamu kenapa kenapa, kakak gak mau terjadi apa-apa sama kamu. Makanya kakak ngelarang kamu bawa mobil sendiri."
Shakila menatap pancaran mata Haidar yang begitu tulus menatapnya.
"Ya udah yu kita pulang."
Tanpa disadari ada sepasang mata yang memandang mereka sinis.
"Good, jadi kamu udah bisa move on dari Kak Davina ?"
"Liat aja nanti, gue pastiin hubungan kalian gak akan bahagia," lanjutnya.
Bersambung
Jangan lupa vote, comment dan share yaa..
Baca cerita pertamaku juga yuk judulnya "Belajar Adalah Jihadku"
Wassalamualaikum
KAMU SEDANG MEMBACA
Seuntai Doa di Sepertiga Malam ( When The Heart Says )
Spiritualité[TELAH TERBIT] Shakila Najwa Mufida, gadis berparas cantik dan cerdas yang selalu terlihat dengan jilbab pasminanya. Dia menjadi seorang dosen Universitas ternama di Kota Bandung, sesuai dengan cita-citanya sejak SMA. Berawal dari pertemuannya denga...