Rey berguling kesana kemari, merasa bosan tanpa melakukan apapun. Makan udah, jajan udah, nonton udah, ngegame udah, sampai gangguin sang adik juga udah. Padahal PR-nya sudah menumpuk, tapi tak ada niat mengerjakan itu sedikitpun.
"Rey!" panggil sebuah suara dari luar kamar Rey, suara sang mamah.
"Iya, mah?"
"Ada Jeje sama Haris tuh," ujar sang mamah lagi.
"Suruh masuk sini aja, mah," terlalu mager rasanya cuma buat keluar doang.
Pintu kamarnya berderit, tampak disana Haris membuka pintu dengan heboh, diikuti Jeje dibelakangnya membawa sekotak ayam keepci.
"Biasa aja buka pintunya, anying," ujar Rey, masih tak bergeming dari tempatnya.
"Hehe, maap, lur," ujar Haris nyengir, kemudian merebahkan dirinya disamping Rey. Kasur ukuran king size itu masih terasa lapang meski sudah diisi oleh Rey dan Haris.
"Apaan tuh?" tanya Rey saat melihat Jeje sibuk membuka kotak ayamnya.
"Ayam," balas Jeje singkat kemudian menggigit ayamnya, tangan kirinya menggapai remote untuk menghidupkan televisi.
"Lu kalau ketahuan Haya makan junk food lagi, gua gak mau bantu," ujar Haris ikutan makan ayamnya Jeje.
"Tenang, cewek gua lagi girls time sama Nadia. Terlupakan gua mah," ujar Jeje santai. Mendengar nama Nadia mendadak telinga Rey berdiri, badannya yang semula tak ingin tegak, sekarang malah berada di posisi duduk.
"Dih, kok lo langsung tegak pas denger nama Nadia?" cibir Haris. Merasa kesal, segera saja Rey tendang punggung pemuda dengan kulit sawo matang yang sedang menyantap ayamnya itu.
"Lo pada ngapain kesini?" tanya Rey, sedikit terganggu sih hari minggunya dengan kedatangan dua curut ini.
"Nemenin lo lah, kasian abis anu," jawab Jeje sambil cekikikan dibalik ayamnya.
"Anu apa?" tanya Rey, galak bener buset.
"Gak, hehehe."
"Lagian lu sama Nadia cuma HTS, Rey. Gak perlu lah sampai begini banget. Gua aja yang notabenenya pacaran sama Sisil gak segalau ini abis putus. Lu mah cuma mengakhiri hubungan tidak jelas aja kenapa begini banget?" tanya Haris, dari kemaren mau bilang gini akhirnya terealisasikan juga.
"Diem dah, lagi gak mau bahas Nadia gua," ujar Rey jengah kemudian ikutan mengambil ayamnya Jeje.
Bagaimana, ya? Meski tanpa status, Rey dan Nadia tetap menjalani hubungan, 'kan? Tapi dalam hubungan mereka tak ada yang namanya cemburu, tak bisa yang namanya terlalu kepo dia sedang apa, lagi dimana, bersama siapa. Tapi sejatinya mereka tetap berada dalam suatu hubungan juga.
"Waw cakep banget cewe gua," ujar Jeje sambil melihat ponselnya dengan mata berbinar.
Rey memutar matanya malas kemudian membuka ponselnya, menscroll timeline instagramnya. Sebuah postingan menghentikan aktivitas scrollingnya.
nadialestari
❤ liked by hariselkana, jerichoyudanto, and 389 others
nadialestari hppy wknd!view all 59 comments
Cantik. Nadia masih cantik seperti biasanya. Irisnya masih indah, surainya masih berkilau. Kenapa ya, sesuatu yang seperti ini bisa sia-sia sama Rey?
Tangan Rey tergerak membuka profil instagram Nadia.
Masih ada foto Rey di feeds instagramnya."Masih ada foto lu, tuh," ujar Haris ikut mengintip kearah ponsel Rey. Secepat kilat pemuda cuek itu menekan tombol kembali.
"Apaan sih," jawab Rey mendadak salah tingkah.
"Kali aja gak dihapus karena likenya banyak, hahaha," tawa Jeje yang bikin Rey gusar.
"Berisik lu pada ah, pulang dah sana," usir Rey udah gak betah, dari tadi temennya ini ngeledek mulu.
"Dih, kena usir kita," Haris mendelik sebal kearah Rey, padahal Reynya lebih sebal lagi sama Haris.
Gak lama dua temannya benar-benar pulang, Rey lanjut rebahan sambil buka-bukain galeri. Ngapusin foto-foto yang ke-save otomatis dari grup wassapnya. Iya, niatnya ngapusin foto, ujung-ujungnya salah fokus ngeliatin album dengan judul 'Nadiiiiiia ♡'.
Banyak foto Nadia disana, foto berdua sama Rey ada juga, video kegabutan juga banyak. Iya, hubungan mereka enggak sesederhana kelihatannya meski tanpa status. Karena dulu tuh Rey mikirnya ngapain ada status segala, kan yang penting komitmennya. Ternyata Nadia enggak berpikir sama.
Salah satu video ditekannya, tampak Nadia sedang mencium seorang anak kecil di video itu.
'Say hi sama Kak Rey!'
'Rey, ini video?'
'Haiiiiii, gemes banget dedeknya.'Suara Nadia jelas terpatri di ingatan Rey, lembut dan nyaman didengar. Rey menyukainya.
Tampaknya apapun yang ada di dalam diri Nadia disukainya. Parasnya yang ayu, rambut gelombangnya yang menawan, iris matanya yang teduh ketika menatap Rey, ataupun suaranya yang lembut didengar telinga Rey.
Nadia cantik dan Rey menyukainya.
"Apa gua harus berjuang lagi, Nad? Gua gak bisa kehilangan lo," gumam Rey sambil memperhatikan foto dirinya dan Nadia yang masih menjadi wallpaper ponselnya.
Kau cantik. Perasaan, tidak ingin apa-apa lagi.
Saat-saat yang hanya diberikan olehmu, segalanya telah berlalu.
Tapi, kau begitu cantik.-You Were Beautiful by Day6-
---
jangan lupa pencet bintangnya, guys
selamat senja 🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
After HTS ✓
Novela Juvenil#10ChaptersProject seri #2 Tentang Rey yang berjuang kembali untuk mendapatkan Nadia. ©winniedepuh, 2020