Sare - KiKasa

193 12 2
                                    

"Kasamatsu-senpai... Aku—"
"Shh... Tidurlah."

Kise memandangi wajah senpainya. Kepala bersurai kuningnya berada diatas paha senpainya—yang rupanya sesosok malaikat.

Kise mengantuk. Tetapi ia tahu, didalam mimpi terakhirnya ini tertidur sama dengan tak akan bangun lagi.

"Kenapa.. malaikat dalam mimpiku berwujud Kasamatsu-senpai ya ssu..?"

Malaikat itu tersenyum, tak seperti Kasamatsu Yukio yang seringkali tegas padanya. Tak terhitung tendangan yang menyasar bokongnya, juga bola basket yang mengenai badannya dengan kecepatan tinggi.

"Karena kau mencintaiku, K-kise.. bukan berarti aku— y-ya pokoknya begitu. Salahmu sendiri kau jatuh cinta padaku."

Kise tersenyum senang. Tangannya menangkup pipi malaikat yang memangku kepalanya. Tubuh Kise berbaring ditengah hamparan bunga yang luas.

"Senpai, ini.. mimpi terakhirku ya ssu?"

Kasamatsu mengangguk.

"Apa.. aku akan bertemu senpai setelah ini ssu? Bukan.. hanya mimpi ssu?"

Kasamatsu berpikir sejenak.

"Aku tak tahu, tetapi tak ada salahnya mencoba. Aku akan menemuimu, Kise."

Kise melepaskan tangkupan tangannya dipipi lembut Kasamatsu.

"Wakatta.. jaa oyasumi, senpai.. aku akan bertemu senpai lagi setelah ini ssu..."

Kise memejamkan kedua kelopak matanya. Bibir itu menyunggingkan senyuman.

Disaat yang bersamaan, seorang Kise Ryouta didunia nyata menghembuskan nafas terakhirnya di atas ranjang rumah sakit.

'sare' berarti 'tidur' dalam bahasa Jawa.

SentimentaL - Kurobas DrabblesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang