Story by : Procyonfyllet
.
.
.Dari dapur, Hoseok dapat mendengar dengan jelas suara tawa saling bersautan yang berasal dari ruang tengah dorm mereka. Yang Hoseok tahu ketiga maknae tersebut sedang bermain Playstation 4 yang baru saja dibeli oleh Jungkook. Entah apa yang menjadi alasan tawa terbahak-bahak mereka tak berhenti, namun yang pasti itu sedikit menganggu Hoseok.
Ia mencoba untuk mengabaikan suara berisik dari ruang tengah, tapi suara tawa khas Kim Taehyung tanpa sadar membuat hatinya sedikit tertoreh.Belakangan ini, Hoseok tidak tahu pasti sejak kapan, mungkin sekitar satu atau dua bulan terakhir, hubungannya dengan Taehyung sedikit merenggang. Bukan karena mereka bertengkar, baik ia dan Taehyung sendiri tidak melakukan kesalahan yang fatal hingga menimbulkan pertengkaran diantara keduanya. Tetapi Hoseok rasa waktu senggang yang teramat langka seperti ini harusnya ia dan Taehyung gunakan untuk habiskan bersama. Liburan, piknik, atau bahkan cuddling di dorm Bangtan seharian penuh. Tetapi kenyataannya, Taehyung sibuk dengan dunianya sendiri. Berkumpul dengan Wooga Squad, reunian SMA, atau bahkan menghabiskan waktu bermain video game bersama dengan Jungkook dan Jimin seharian.
Hoseok kesal.Menjadi kekasih Taehyung sejak empat tahun yang lalu, baru kali ini dirinya merasa begitu terabaikan oleh Taehyung. Prasangka-prasangka buruk berdatangan ke dalam benak Hoseok. Apa Taehyung mulai bosan dengannya? Hingga lelaki itu lebih memilih menghabiskan waktu senggang mereka dengan meninggalkan Hoseok sendirian di dorm.
Jujur saja, Hoseok merindukan Taehyung. Mereka baru saja menyelesaikan World Tour Cincert, tidak ada waktu baginya dan Taehyung untuk menghabiskan waktu bersama sekedar membagi kasih sayang. Baik ia dan member Bangtan lainnya hanya memiliki waktu istirahat selama 4 jam setiap harinya. Bahkan Hoseok rasa, bernapaspun ia tidak diberi kesempatan. Dan Taehyung yang kini bercanda gurau dengan Jungkook dan Jimin diruang tengah sana tanpa tahu kegelisahannya, membuat Hoseok semakin kesal.
"Hoseok-ah, kau memotongnya terlalu kecil," Seokjin memberi peringatan pada Hoseok saat Ia melihat daging yang Hoseok potong sudah berbentuk dadu-dadu yang begitu kecil. Padahal Seokjin menyuruhnya untuk memotong dagingnya sebesar kartu tarot. Kenapa bisa menjadi dadu-dadu kecil seperti itu?
Namun tampaknya Hoseok tidak mendengar. Pikirannya melayang entah kemana sedangkan kedua tangannya memotong daging sapi itu atau lebih tepatnya mencincang daging itu sadis melampiaskan kekesalannya pada Taehyung.'Tak!'
"Argh!" Hoseok meringis merasakan perih luar biasa dari ujung jari telunjuknya yang kini mengeluarkan darah yang begitu banyak akibat terkena pisau yang ia pegang tanpa sengaja.
"Astaga! Jung Hoseok! Harusnya kau berhati-hati!" Luka di jari Hoseok tampak begitu dalam dilihat dari darahnya yang mengalir deras, membuat Seokjin mendesis kesal dan khawatir disaat bersamaan. "Basuh dulu dengan air bersih lalu obati lukamu, jangan menunggu lama lagi," Hoseok mengangguk mengikuti perintah Seokjin.
Ketika ia hendak meraih keran air, sebuah tangan mendahului tindakannya. Hoseok menoleh sekedar untuk mendapati sisi kiri wajah Taehyung yang berada tepat di depan wajahnya.
Taehyung menarik tangan kiri Hoseok yang terluka, dengan hati-hati membersihkan darah yang masih mengalir dengan air bersih. "Rasanya pasti sakit sekali,'kan?" Tanya Taehyung yang kini menatap pada Hoseok.Hoseok tertegun, namun perlahan kepalanya mengangguk menjawab pertanyaan Taehyung. "Perih sekali," Desisnya pelan tanpa sadar mulai merengek.
Taehyung terkekeh, ia mengeringkan tangan Hoseok pelan dengan handuk kecil yang tergantung di dekat wastafel. "Lain kali harus berhati-hati. Jangan terluka lagi, aku akan mengawasimu jika kau terluka,"
KAMU SEDANG MEMBACA
HOSEOK BIRTHDAY GIVEAWAY PROJECT
Short StoryKhusus untuk menyambut dan merayakan ulangtahun matahari kita yaitu Jung Hoseok a.k.a J-Hope