Story by : uswatun2201
.
."Kau sudah melihat berita tadi Tae?"
Namja bersurai hitam legam itu menatap sang sahabat kecil yang sedang duduk di sampingnya. Keduanya saat ini tengah berada di cafe depan universitas mereka dengan meminum minuman pesanan masing-masing.
"Berita mana yang kau maksud? Hari ini aku banyak melihat maupun mendengar berita. Entah itu berita penting bahkan yang tidak penting pun terlintas di pendengaranku." Jawab pria berambut hijau pudar itu seraya sesekali menyesap coffee latte miliknya.
"Bahkan aku tadi mendengar berita temanku yang duduk dua meja di depanku. Dia bilang, selama perjalanannya ke kampus dia tertabrak berkali-kali." Lanjut Taehyung, pria bersurai hijau pudar itu.
"Mwo?! Terus bagaimana bisa dia selamat sampai kampus?" Tanya namja bersurai hitam legam itu lagi.
"Tentu saja bisa. Dia bilang, dia tertabrak angin berkali-kali selama perjalanan ke kampus dengan motornya. Itu berita yang sangat mengejutkan bukan?" Ucap Taehyung kelewat santai.
"Aish kau ini. Kukira apa." Pria bersurai hitam itu berdecak lalu melanjutkan kalimatnya. "Berita tentang murid baru pindahan dari Gwangju. Yang katanya dia sangat terlihat manis meskipun dia namja. Kau sudah melihatnya? Kudengar banyak pria yang meliriknya saat dia melintas. Dan aku penasaran dengan rupanya itu." Ucap Jimin, pria bersurai hitam legam tadi yang duduk di hadapan Taehyung dengan menyesap moccacinonya.
"Kau itu terlalu banyak mendengar gosip Jim. Itu hanya katanya. Belum tentu itu merupakan kebenaran seperti apa yang kau dengar."
"Ya ya ya... Aku tau tuan Kim Taehyung. Aku hanya penasaran saja. Seperti apa orangnya. Jika memang dia seorang submissive yang amat terlihat manis mengalahkanku, siapa tau aku bisa menjadi dominantnya. Yakan?"
Jimin menaik turunkan alisnya seakan menantang sang sahabat yang terlihat kaku itu. Sedangkan Taehyung hanya memutar bola matanya jengah."Terserah saja. Aku hanya bisa berdoa, semoga saja kau selamat dari kelinci bongsormu yang saat ini ada di belakangmu." Ucap Taehyung lalu melanjutkan acara menyicipi coffee latte miliknya yang sudah hampir habis dengan ponsel yang saat ini ada di genggamannya. Ternyata sang Eomma yang mengiriminya pesan.
"Kau jangan bercanda. Kookie sedang ada tambahan kuis selepas jam kuliahnya hari ini. Kemungkinan dia akan keluar beberapa jam lagi."
Taehyung mengangkat sebelah alisnya. Lihatlah sahabatnya ini. Perkataan orang lain saja ia percaya. Tapi, dengan sahabatnya sendiri ia tidak percaya. Dasar Park Jimin.
"Yasudah kalau kau tak percaya. Aku ke kampus dulu. Ada sedikit urusan disana. Kook, aku pergi dulu. Aku tau kau ada urusan dengan anak itik ini. Dia sedikit nakal tadi. Kuyakin kau mendengarnya sendiri. Dan sebagai bonus dia tidak mempercayai ucapanku, aku akan membayar pesananku dengannya hari ini. Dan kau pesanlah. Aku yang akan membayarnya juga."
"Ne Tae. Gomawo." Ucap sesosok pria bergigi kelinci yang berdiri di belakang kursi Jimin. "Hay Jeon Jimin, sudah selesai berhalusinasinya?" Tanya pria bergigi kelinci itu, Jeon Jungkook.
"A-ahh Kookie. A-apakah kuisnya lancar? K-kau cepat sekali keluar." Ucap Jimin dengan senyum canggung terpatri di bibirnya. Jungkook, kekasihnya, saat ini sudah duduk di tempat Taehyung dengan menopang dagu menatap Jimin intens. Sedangkan Taehyung sudah berjalan ke luar cafe dengan terkikik geli melihat sahabatnya yang sedang terintimidasi oleh kekasihnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOSEOK BIRTHDAY GIVEAWAY PROJECT
Historia CortaKhusus untuk menyambut dan merayakan ulangtahun matahari kita yaitu Jung Hoseok a.k.a J-Hope