HSS [1] - Be With You

11 - Bully

IBUKOTA mendapatkan limpahan air yang deras secara tiba-tiba dari langit yang berwarna gelap gulita, namun itu semua tidak berlangsung lama, melainkan hanya sekitar atau bahkan lebih dari lima belas menit. Kala itu, langit malam tidak menunjukkan satu bintang pun berkeliaran di langit, tidak ada pantulan cahaya yang berkelap-kelip indah nun jauh di atas sana. Langit malam seperti sedang marah, bulan pun nyaris tidak menampakkan dirinya di langit malam yang kelam, atau ada sesuatu yang terjadi di atas sana.

Harum siraman air hujan ke permukaan tanah dan di beberapa daun yang biasa disebut petrichor itu menjadi pelengkap malam cowok itu bersama secangkir susu vanila panas yang sudah disediakan sekitar empat menit yang lalu, malam itu menjadi saksi lelaki itu yang duduk di balkon seraya mendengarkan beberapa lagu pilihan yang di putarnya malam ini.

Iris mata lelaki itu sendu, tatapan matanya mengartikan kalau ia merindukan seseorang yang tidak akan pernah atau tidak akan bertemu dengan nya lagi. Terputarlah lagu Lily yang di nyanyikan oleh Alan Walker yang trending. Lagu tersebut selalu di putar di minimarket terdekat rumahnya.

Tidak lama kemudian akhirnya Wildan sadar dari lamunannya setelah menerima pesan baru.

From : Sophi(g)a
Gue baik-baik aja

Hhh. Kalimat itu lagi. Pikirnya.

Pernah satu atau dua kali Wildan memiliki seorang kekasih ketika duduk di bangku kelas tiga SMP. Melipiya Gheasti, namanya. Gadis mungil yang memikatnya selama duduk di bangku SMP. Namun, sayangnya kisah cinta monyet antara Alvarito Wildan dengan Melipiya Gheasti tidak berlangsung lama, melainkan dan tidak lain hanya sampai satu bulan penuh. Itu pun tidak sepenuhnya resmi menjadi seorang kekasih, hanya sebagai 'pacar kontrak'.

Ketika hubungan asmara mereka di ujung tanduk perpisahan, Melipiya atau lebih akrab di panggil Ghea, sering di bully habis-habisan oleh siswa yang satu angkatan dengannya. Ghea ketahuan pergi berdua bersama dengan lelaki yang usianya jauh lebih tua dari Ghea. Saat itu Ghea berstatus menjadi pacar kontrak dengan Wildan-yang sedang naik daun ketika semua siswa mengetahui bahwa Wildan adalah anak dari Jayle, salah satu keluarga konglomerat, dan juga tertampan seantero sekolah. Maksud mereka, mengapa Wildan ingin memacarinya? Sementara Ghea sendiri orang yang seperti itu.

Di awal masuk sekolah, Wildan di kejutkan dengan beberapa lembar foto yang bertebaran di atas meja nya, belum melepaskan tasnya, ia mengambil salah satu foto dari lima yang berserakan di sana. Foto itu adalah foto Ghea dengan Om-om, baju yang dikenakan Ghea saat itu sangat terbuka, lalu Om-om tersebut merangkul Ghea di pinggangnya sambil berjalan. Mulut Wildan kelu, dan mati rasa ketika melihat Sang Pujaan hatinya seperti itu di belakang. Wildan tidak pernah menyangka kalau Ghea orang yang seperti itu.

Orang yang di duga, masuk ke dalam kelas. Suara ricuh di kelas langsung berubah sunyi ketika Ghea masuk. Saat itu Ghea belum mengetahui apa yang terjadi. Wildan meminta penjelasan dari Ghea, kemudian Ghea mengatakan benar.

Saat-saat itulah dunia Ghea kian hari makin hancur.

Mengingat Ghea, Wildan kembali mengingat Sophia. Kasus mereka berdua hampir sama, namun berbeda. Sophia kali ini di jebak, dan harus mencari sebuah bukti dan motif apa yang diinginkan si pelaku.

Semasa akhir Sekolah Menengah Pertama, Wildan membuang perasaan pada Ghea, bukan karena tidak mencintainya lagi, Wildan teramat mencintainya sehingga tidak bisa untuk memutuskan hubungannya dengan Ghea. Alasannya, karena mereka bukan tali. Ghea ingin Wildan menjauhi dan melupakannya. Wildan benci jika disuruh seperti itu, karena bagaimana pun juga, hati nya adalah miliknya, tidak bisa di atur oleh orang lain. Tetapi, karena Ghea memohon padanya dengan menangis-nangis, Wildan mengabulkannya. Wildan bukan dewa. Tetapi ia harus mencoba, meski menyakitkan. Wildan tidak ingin egois untuk tetap memilih tidak melupakan Ghea.