Creepy First Experience [✔]

Padmarini (@Apifayi)

Cast:

1. Sakura Izone as Amanda Hiral

2. Haruto as Juan

Hiral sudah menjadi Youtuber sejak SMP. Awalnya gadis itu hanya iseng. Namun, seiring waktu Hiral menjadi obsesi akan ketenaran. Apalagi setelah banyak pujian akan wajah cantiknya, gadis yang sekarang berusia 16 tahun itu makin ingin merasakan sensasi sebagai Youtuber terkenal.

Hiral sudah punya tim khusus, sejak masuk SMA dia mulai merambah ke segala jenis konten yang kemungkinan akan trending.

Saat ini, media sosial sedang dihebohkan dengan challenge bertagar, 'Pengalaman Pertama.' Para Youtubers berlomba-lomba membuat konten video untuk challenge itu. Tak terkecuali Hiral.

Di antara saran-saran para pengikutnya di Instagram, gadis itu tertarik pada salah satu direct messenger dengan username mendes13. Pemilik akun itu tidak memasang foto profil, tapi dia meng-upload foto Hiral.

Isi direct messenger-nya hanya dua kata bertuliskan 'Papan Ouija.' Hiral pernah mendengar tentang papan itu yang konon dikabarkan sebagai gerbang dunia arwah. Dia tertarik begitu saja untuk membuktikan sesuatu.

Besoknya Hiral menemui Juan di kantin sekolah, cowok itu salah satu anggota timnya. Hiral bercerita tentang permainan itu, meski sepanjang ceritanya wajah Juan tak terlihat antusias.

"Lo serius?" tanya Juan setelah Hiral selesai. Gadis itu mengangguk mantap. "Belum ada yang pake tema ini," ujarnya menyakinkan.

"Nggak deh. Jangan aneh-aneh," sahut Juan lagi, suaranya agak bergetar.

"Lo takut?"

Juan tidak menjawab. Sebaiknya dia tidak membahas hal itu lagi.

Gadis itu mendecak pelan. "Lagian ini bakalan menjadi pengalaman pertama yang keren. Bukan cuma gue, tapi pengalaman pertama tim Hirals."

Juan jelas tidak bisa membantah. Karena mau bagaimanapun, Hiral tetap bosnya.

"Gabbie! Hanin! Elang!" seru Hiral seraya melambai pada tiga anggota timnya yang lain.

Dan sepanjang waktu istirahat, mereka membicarakan tentang konten mistis tersebut sekaligus menyiapkan rencana, kapan dan di mana mereka akan syuting.

"Di sini, di sekolah. Besok malam," ujar Gabbie memberi saran. Elang mengangguk, kemudian menyahut antusias. "Setuju. Sekolah ini 'kan angker."

Malam yang ditetapkan pun tiba, mereka berjanji akan bertemu di halte dekat sekolah pada pukul delapan malam.

"Mereka ke mana sih?" Hiral celingak-celinguk mencari teman-temannya. Mereka tidak kunjung sampai, padahal sudah hampir pukul sembilan.

"Gue nggak takut, gue nggak takut," gumamnya terus-menerus sebagai upaya menenangkan diri. Namun, deru angin membuatnya merinding.