Hantu Toilet (@soooyaaa__)

202 11 0
                                    

CAST:

1. Jisoo Blackpink as Elis.
2. Jennie Blackpink as Vina.
3. Rosè Blackpink as Intan.

Setiap orang bisa jadi merasa tidak nyaman berada di ruangan dengan ukuran hanya 2x1 meter nan hening ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setiap orang bisa jadi merasa tidak nyaman berada di ruangan dengan ukuran hanya 2x1 meter nan hening ini. Tetapi, tidak banyak juga yang merasa ruangan ini justru menjadi tempat mendapatkan ilham atas suatu karya besar maupun kecil.

Di berbagai negara pastilah memiliki banyak sebutan untuk ruangan yang satu ini, tetapi tidak banyak orang betah berada di tempat sekecil ini berlama-lama.

Aku pernah memiliki pengalaman tidak mengenakan dengan ruangan berukuran 2x1 meter yang dinamakan 'toilet' itu. Kalian semua pasti sudah tahu bukan, kalau makhluk tak kasat mata atau biasa disebut setan sangat suka berada di sana?

Kejadiannya sekitar dua tahun yang lalu.

Malam itu sekitar pukul 22.30, hujan turun sangat deras. Berhubung besok libur 17 Agustus, bos tempatku bekerja memberi kami pekerjaan tambahan untuk membereskan kedai sebelum pulang.

"Intan anterin gue yuk ke toilet!" pintaku.

"Kuy lah! Gue juga kebelet nih."

***

Aku masih berada di toilet, tapi sepertinya Intan sudah kembali ke kedai. Beberapa menit aku menunggu selesai buang hajat aku mendengar ada suara seperti wanita menangis, suaranya terdengar sangat menyedihkan. Awalnya aku mengira itu mungkin suara Intan, karena belum lama ini dia putus dengan pacarnya.

Awalnya aku tidak terlalu memedulikan suara itu, tapi aku mulai merasa aneh suara isakan itu bukan seperti suara Intan, suara isakan itu mampu membuatku merinding.

"Intan!" Aku memanggil intan

Hening.

"Tan sumpah ya ga lucu anjir, ga usah kek gitu deh, gue tau itu elu kan?"

Tetap tidak ada sahutan, akhirnya aku segera menyelesaikan keperluanku dan memeriksa keluar, suara isakan itu masih terdengar. Aku memeriksa satu persatu pintu toilet yang ada di sini. Nihil, tidak ada siapa pun di dalamnya tapi suara itu terus terdengar.

Tanpa pikir panjang aku langsung mengambil langkah seribu berlari meninggalkan toilet itu.

Brak!

Aku mendobrak pintu kedai dengan kasar tidak peduli jika rusak, aku sudah terlanjur takut setengah mati. Teman-temanku menatapku heran.

"Hhhhh ... hhh ... hhh." Aku berusaha mengatur napas.

"Kenapa lu, Vin?" tanya Elis. "Ngos-ngosan kayak abis dikejar setan aja."

"Gue emang abis dikerjain setan!"

"Heleh bohong lu ya?" selidik si Alle.

"Beneran anjir gue ga bohong," jawabku "Tadi di toilet sebelah sana."

Lantas aku menunjuk ke arah utara. "Ada yang nangis, serem banget!" Aku bercerita sembari mengatur napas "Gue kira itu Intan, soalnya tadi gue bareng tuh anak."

"Apaan! Orang gue udah balik duluan tadi, kan gue tereak kenceng anjir, lu juga perasaan jawab deh tadi," ujar intan memotong ceritaku.

Iya juga ya padahal kan tadi gue denger dia bilang duluan.

"Arwahnya Jeny kali, Vin?" celetuk Mba Ani.

"Hah!?" Beberapa temanku kaget mendengar celetukan Mba Ani. "Jeny siapa mba?" tanyaku.

"Dia kerja di apartemen Versailes sana, mati dibunuh," jelasnya santai.

"Innalilahi, lanjut mba!" pinta Elis.

Sialan! Aku sedang ketakutan si Elis malah dengan pedenya meminta Mba Ani untuk bercerita horror.

Kemudian mba Ani pun bercerita tentang Jeny itu. Ternyata kejadiannya dua bulan sebelumnya, bahkan beritanya sempat masuk ke televisi dan surat kabar. Dia ditemukan meninggal dengan dibungkus plastik sampah besar oleh selingkuhannya, menurut yang diceritakan Mba Ani si Jeny ini dibunuh karena dia sempat menjelek-jelekkan istri selingkuhannya.

"Lah bisa gitu," sahut si Elis. "Jadi si Jeny ini tuh sebenernya punya suami kitu di Lampung? Terus itu si cowoknya geus punya istri oge? Ga bener ini mah, gelo dua-duanya."

"Ganteng gak tuh cowoknya? Hmm security kan dia?" Kini Intan ikut menyahut.

"Apaan si lu, Tan! Kalo ganteng emang lu demen sama pembunuh? Udah ah, serem anjir gue trauma banget ke toilet itu ih!" ujarku.

"Lagian masa iya Jeny arwahnya nyangkut ampe ke toilet situ?"

Keesokan harinya, aku tidak dapat tidur karena selalu terbayang-bayang kejadian di toilet itu, bahkan untuk sekedar ke toilet pun aku minta ditemani. Tetapi beberapa minggu setelah kejadian, aku sudah mulai berani ke toilet sendirian. Terlalu kekanak-kanakan memang.

Mengalami kejadian yang lumayan menyeramkan seperti itu sejujurnya membuatku sedikit syok, karena baru pertama kalinya aku mengalami hal seperti itu. Biasanya aku hanya mendengar cerita tentang pengalaman teman-temanku saja. Dan setelah mendengar cerita mereka, respon dariku hanya biasa saja dan tidak terlalu serius menanggapi, karena yang ada di pikiranku

Padahal gue kalo pulang suka ngelewatin tempat tempat yang biasa orang bilang angker, tapi gue gak pernah tuh ditongolin langsung wujudnya.

Tapi akhirnya aku mulai sadar jika keberadaan mereka juga harus dipercayai, karena bukan hanya manusia saja yang hidup di dunia ini, masih banyak makhluk lainnya bahkan sejenis setan pun ada di dunia.

Jakarta, 18 Januari 2020.
soooyaaa__

Creepy First Experience [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang