CHAPTER 13

919 125 33
                                    

Pastikan internet kalian menyala ketika membaca
|Please click ⭐ first |

***

"First Rainbow"

***

Sepasang mata anak laki-laki itu terus menatap satu ikat bunga yang sudah ia genggam. Ia nampak ragu-ragu apakah ia akan memberikan satu ikat bunga itu padanya atau tidak. Pada gadis kecil yang ia temui beberapa hari terakhir di rumah sakit. Gadis kecil yang bahkan tidak ia tahu namanya.

Tatapannya sempat terarah pada gadis kecil yang tengah duduk diam sembari sibuk melamun. Dengan menekan semua keraguannya, anak laki-laki itu akhirnya memutuskan untuk mendekati gadis kecil dengan pakaian cerah itu.

Sembari menyembunyikan satu ikat bunga itu di balik punggungnya yang kecil, anak laki-laki itu akhirnya berhadapan dengan gadis kecil itu. Nampaknya gadis kecil itu juga sudah menunggu kedatangannya, ia nampak sangat ceria ketika anak laki-laki itu tersenyum padanya.

 Nampaknya gadis kecil itu juga sudah menunggu kedatangannya, ia nampak sangat ceria ketika anak laki-laki itu tersenyum padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hari ini aku akan pergi dari Seoul." Anak laki-laki itu mengeluarkan suaranya disambut dengan tatapan bingung dari gadis kecil yang kini nampak mulai merubah raut wajahnya yang semula ceria. Anak laki-laki itu memberikan satu ikat bunga itu, "Terima kasih sudah menemaniku beberapa hari ini."

Satu ikat bunga itu berpindah tangan, diikuti dengan langkah anak laki-laki itu yang berjalan semakin menjauh sampai akhirnya hilang.

Suzy yang tengah duduk bersila di tempat tidur sudah cukup lama tenggelam dalam lamunan. Sudah tak terhitung berapa kali ia meyakinkan dirinya tentang apa yang baru saja terjadi dalam hidupnya. Sesuatu yang sama sekali tak pernah ia sangka akan terjadi. Ia bahkan tak tahu apakah itu adalah suatu keberuntungan atau justru sebaliknya.

Tatapannya terarah pada layar ponselnya yang menyala di atas bantal yang ada di pangkuannya. Layar yang menampilkan chat room-nya dengan Seung Gi.

Suzy membaca sederet percakapannya dengan Seung Gi sekali lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suzy membaca sederet percakapannya dengan Seung Gi sekali lagi. Ia lantas mencubit kedua pipinya untuk memastikan bahwa ia tidak sedang bermimpi.

Aku berkencan dengan Lee Seung Gi!

EPOCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang