CHAPTER 15

836 109 19
                                    

Disarankan membaca chapter ini dengan mendengarkan lagu sedih menggunakan headset🎧
|Please click ⭐ first |

***

"The Darkness is So Close"

***

Suzy melangkah masuk ke dalam rumah, tangannya menutup pintu sementara pikirannya masih tertuju pada apa yang baru saja terjadi. Seung Gi hanya memeluknya dengan erat kemudian pergi tanpa mengatakan apa yang sebenarnya terjadi, tatapan sendu pria itu entah mengapa membuatnya merasa sesak.

Tidak seperti biasanya, senyum prianya tadi terlihat menyakitkan, membuat hatinya ikut merasa sakit tanpa suatu alasan yang jelas. Itu membuatnya terganggu.

Dengan langkah cepat, Suzy berjalan ke arah kamar Su Ho dan segera meringsak masuk tanpa mengetuk pintu. Ia melihat adik kembarnya nampak tengah berbicara serius dengan seseorang melalui telepon.

Su Ho sendiri tampak terkejut dengan kedatangan Suzy ke kamarnya tiba-tiba. Ia segera menyelesaikan teleponnya, "Pastikan kau cepat menemukannya. Nanti aku hubungi lagi." ujarnya pada seseorang di seberang sambungan telepon sebelum panggilan itu ditutup. Ia lantas menatap Suzy dengan penuh tanya.

"Apa kau tahu sesuatu?" Suzy langsung bertanya tanpa basa-basi, "Sepertinya kau tahu apa yang terjadi pada Seung Gi. Katakan padaku, Su Ho-ya."

"Kenapa tak kau tanyakan langsung padanya?"

"Aku sudah menanyakannya." Suzy menjawab diikuti gelengan pelan, "Tapi dia bilang tak ada apapun yang terjadi."

Su Ho terdiam sebentar. Membiarkan waktu berlalu beberapa detik hingga akhirnya ia menghela napas, "Jika dia berkata begitu, percaya saja padanya."

"Jadi kau juga tak mau mengatakannya padaku?" Suzy menatap Su Ho dengan perasaan yang campur aduk hingga akhirnya ia memutuskan untuk keluar dan pergi ke kamarnya sendiri. Suzy menyambar ponsel yang ia letakkan di atas meja kerjanya dan mengetik sesuatu di layar. Pesan singkat berisi sederet kalimat sarat kecemasan yang ia kirimkan pada Seung Gi.

Suzy menatap keluar jendela. Musim gugur akan segera berakhir, langit mendung di luar sana entah mengapa memberikan rasa nelangsa pada hatinya. Ia berusaha mengenyahkan semua prasangka yang membuatnya tak tenang, tatapannya lantas terarah pada benda mengkilat yang ia lingkarkan di leher boneka beruang kesayangannya.

Sebuah kalung dengan liontin berbentuk sandglass. Pemberian Seung Gi beberapa hari yang lalu.

[Ilustrasi]

Beberapa hari yang lalu sebenarnya mereka berdua sempat menghabiskan waktu bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa hari yang lalu sebenarnya mereka berdua sempat menghabiskan waktu bersama. Berkencan.

Ingatan Suzy memutar kembali momen itu. Ketika ia dikejutkan dengan kedatangan Seung Gi di depan rumahnya. Pria itu datang dengan senyum cerah menghiasi wajahnya, senyum paling indah yang kini menjadi favorit Suzy.

EPOCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang