CHAPTER 6

1.3K 154 16
                                    

Please click ☆ first

***

"Mixed Up"

***

"Aku tidak tahu mengapa wujudnya bisa berubah seperti itu, tapi aku tetap harus mengembalikan separuh hidupnya yang sudah ia berikan padaku. Meski itu artinya aku harus lenyap." Seung Gi membaca sederet dialog dari tokoh yang akan ia perankan dalam drama. Ia mengatakan dialog itu dengan sepenuhnya memberikan penghayatan seolah ia telah masuk ke dalam karakter itu.

Sepasang matanya sempat memandang berkeliling ketika tiba giliran beberapa aktor dan aktris lain membacakan dialog mereka. Sudah hampir dua puluh menit sejak pembacaan naskah dimulai, Seung Gi berusaha mengabaikan kepalanya yang sakit dan terasa semakin berat. Ia menyadari bahwa itu adalah bentuk protes dari tubuhnya atas semua jadwal padat yang ia jalani.

Baru saja Seung Gi hendak membalik halaman naskah drama yang ada dihadapannya, ketika ia menyadari Suzy yang duduk tak jauh darinya tampak sibuk menatap layar ponsel. Gadis itu sepertinya tengah membaca sesuatu yang penting di layar ponselnya.

Tentu saja, Seung Gi tidak peduli.

Ia kembali melanjutkan aktivitas membaca naskah sampai beberapa menit kemudian sudut matanya melihat Suzy beranjak dari duduknya dan mengatakan sesuatu pada penulis utama sebelum akhirnya gadis itu pergi keluar ruangan dengan terburu-buru.

Seung Gi mengerutkan keningnya selama beberapa detik, kemudian ia segera mengenyahkan rasa penasaran itu ketika tiba gilirannya untuk mengatakan dialog.

Setelah berusaha keras menahan sakit kepala, pembacaan naskah itu akhirnya selesai dan ditutup dengan sesi foto bersama. Seung Gi sempat membungkuk sopan pada beberapa artis yang menyapanya sampai akhirnya ia menyadari bahwa Suzy masih belum kembali.

"Kenapa kau membawa dua tas?" Seung Gi sempat mencuri dengar pembicaraan antara dua staff wanita sembari berpura-pura tengah sibuk dengan ponselnya.

"Ini milik Suzy-nim, aku tidak tahu mengapa ia pergi dengan meninggalkan tasnya seperti ini." Staff wanita dengan kacamata frame hitam itu mengangkat kedua bahunya kemudian berjalan beriringan dengan staff wanita dengan potongan rambut sebahu untuk keluar dari ruangan.

"Apa mungkin dia bertemu pacarnya? Atau mantan pacarnya?" candaan itu sempat didengar Seung Gi sebelum kedua staff itu benar-benar menghilang dari jangkauannya.

Seung Gi meraih topinya, kemudian berjalan keluar dari ruangan dengan pikiran yang hanya tertuju pada satu hal. Rasa penasaran. Ah tidak, apa itu namanya rasa peduli?

"Memangnya apa hubungannya denganku? Kenapa aku harus peduli?" Seung Gi menggerutu pada dirinya sendiri sembari terus melangkah ke arah parkiran. Ia sudah mendapat belasan telepon dari Ha Seon karena tak kunjung keluar dari gedung itu. Tentu saja karena manajernya itu mencemaskan kondisi tubuhnya yang sedang tidak terlalu baik.

Langkahnya sudah dekat dengan mobil van hitam ketika ia tiba-tiba teringat akan sesuatu. Ia ingat ketika Suzy sempat menceritakan sesuatu tentang pria itu, mantan pacarnya.

Dia kadang sangat kasar, tiba-tiba memukulku. Menyakitiku secara fisik.

Suara Suzy kala itu terus terngiang dalam telinganya. Membuat langkah Seung Gi otomatis terhenti sementara pikirannya sudah mengelana ke segala penjuru kemungkinan.

Bagaimana jika Suzy memang bertemu pria itu?

Bagaimana jika pria itu menyakiti Suzy secara fisik?

EPOCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang