14

1.1K 94 36
                                    

Sorry for typo!


*****

"Apa kau gila?" seru Kihyun, "dia masih seumuran dengan Jihoon!" sambungnya dengan emosi.

"Sudah kuduga kau akan berkata seperti ini," jawab Yoongi santai, seolah memang ia sudah bisa tahu apa yang di pikirkan sahabatnya jika melihat sosok Jimin.

Membuang putung rokoknya keluar mobil, Yoongi membuka dashboard mobilnya dan mengeluarkan sebuah map berisikan data diri Jimin. Lalu memberikannya pada Kihyun.

"24 tahun? Kau bercanda?"

"Aku yakin matamu tidak buta,"

"Haiisshh! Bedebah ini," Kihyun melemparkan kembali map itu pada Yoongi.

Dia kembali melihat ke luar mobil, di mana Jimin sedang duduk bersama dengan Jihoon di sebuah cafe bernuansa outdoor.

"Kenapa kau bisa menyukainya?" Kihyun menoleh ke arah Yoongi yang tatapannya masih pada Jimin di luar sana.

"Kau ingat setelah kematian orang tuaku, aku membatalkan pertunanganku dengan Bae Irene?"

"Yaahhh, apa hubungannya dengan itu?"

"Orang tua Irene mencoba melenyapkan ku, mereka adalah pemilik saham kedua terbesar setelah ayahku, jika ayah dan aku sebagai pewarisnya mati, maka perusahaan akan jatuh ke tangan mereka, karena Jihoon saat itu masih belum bisa mengemban tanggung jawab perusahaan."

"Waah, mereka memang gila!" komentar Kihyun.

"Tapi Jimin lebih gila kurasa, dia menolongku dari kejaran orang suruhan Bae Johyun, kau tahu apa yang dia lakukan?"

Yoongi tertawa mengingat kejadian itu, sementara Kihyun terlihat sangat penasaran.

"Dia memintaku masuk ke dalam tong sampah besar di lorong gedung perkantoran, yang ku rasa itu masih kawasan kantor milik si Kim. Dia juga berakting saat di tanya apakah dia melihat ku, lebih parahnya, dia bahkan tak segan membuang sisa sampahnya di atas kepalaku."

Kihyun tertawa, benar-benar menertawakan Yoongi. Dia bisa membayangkan bagaimana wajah Yoongi saat itu, tapi tawanya segera berhenti ketika melihat Jimin berdiri dengan seorang pria yang dia kenali.

"Jadi benar, Taehyung terus mengejarnya... "

"Hm, jika bukan karena Jimin, aku pasti sudah meratakan rumah dan perusahaannya," geram Yoongi.

"Baiklah, aku akan membantumu, sesuai perjanjian kita tentunya."

Yoongi mengangguk saja, mengambil ponselnya kemudian mengirimkan pesan pada Jihoon, agar membawa Jimin menjauh dari Taehyung.

******

Bisikan dan gumaman para staff bahkan pelayanan membuat Jimin mengerutkan dahinya, dia sekilas mendengar beberapa teman seprofesinya menyebutkan nama sosok aktris cantik yang belakangan ini terlihat mencolok dengan beberapa kasus skandalnya. Jimin yang tak begitu peduli dengan dunia entertainment, melewatkan begitu saja saat teman-temannya sedang bergosip di ruang tunggu para pramusaji.

"Kudengar dia mantan tunangan CEO, untuk apa dia datang lagi ke sini?"

"Biarkan saja, itu urusan mereka, tapi kurasa wanita itu ingin membujuk CEO kita untuk kembali padanya."

"Dasar penjilat, saat banyak skandal dia datang kemari untuk memperbaiki namanya? Apa dia tidak waras?"

"Berhentilah bergosip! Cepat antarkan pesanan ini ke depan!" teriak asisten koki, hingga membubarkan 3 orang tadi yang sedang bergosip.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Asisten Pribadi "YoonMin"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang