mau bareng?

10 3 1
                                    

Semalam, setelah bertemu dengan Bayu diacara pameran. Adelia tidak bisa tidur sampai dini hari sangking senangnya.

Dan tampaknya, akibat kesenangannya itu baru ia tanggung senin pagi ini.

Ia kesiangan,

Lalu ditinggal ayah dan adiknya berangkat terlebih dahulu, dan parahnya lagi, Adelia panik karena buku pelajarannya belum tersusun rapi.

"Bunda, bunda liat buku matematika Adel nggak?" Teriak panik Adelia sambil memasukkan semua buku pelajarannya secara acak,

"Buku apa?" suara Indah terdengar samar dari arah dapur.

" Buku itu loh bun, ah, Nggak-nggak bun, nggak jadi." Adelia memutuskan pasrah saja pada isi tasnya, gadis itu merapikan rambut sebahunya didepan kaca lemarinya, lalu dengan langkah yang terburu, ia menarik salah satu mirrorless nya dan mengalungkan benda itu kelehernya.

"Bunda, adel berangkat." Teriak Adelia berlari mengambil sepatunya yang untungnya sudah tersusun rapi dirak sepatu.

"Kamu berangkat sama siapa? Ayah sama Miko uda berangkat dulu tadi, " Samar-samar suara indah masih ia dengar dari dapur, ntah apa yang dilakukan perempuan beranak tiga itu dipagi hari ini, memasak atau ntah sedang melakukn eksperimen apa didapur kebanggaannya itu.

"Adelia sama kak Kasih atau Bella bun," Teriak Adelia seraya mengikat simpul talinya,

"Emang mereka belum berangkat?"

"Belum kayaknya, Adel nggak tau juga, Adel berangkat Bunda."

Adelia berlari tanpa mendengar sahutan dari bundanya lagi, ia buru-buru menghampiri rumah tetangganya yang merupakan kakak kelasnya disekolah.

"Kak Kasih!" Teriak Adelia panik didepan gerbang rumah tetangganya itu.

"Kak Kasih, Adel nebeng yah.."

"Kak-"

"Adel, kenapa teriak-teriak," suara perempuan yabg berumuran kisaran sebaya bundanya itu menghampiri pintu gerbang dengan tergopoh.

"Eh itu buk, kak kasih uda berangkat belum?" Adelia bertanya dengan cepat.

Desi, Ibu dari Kasih itu mengangguk, " Kasih uda berangkat sama Bella tadi del, emangnya kenapa? Kamu nggak diantar?"

"Nggak buk, Ayah berangkat duluan, aduh gimana ini yah?"

"em, yah gimana Del, Kasih uda berangkat. Ini juga uda siang, kamu bangun siang paati ya."

"Iya buk, yaudah Adel berangkat dulu yah buk.." Adelia berlari begitu saja dari hadapan tetangganya yang masih berpikir untuk menyarikan jalan keluar untuknya.

"Loh del, naik apa?"

" Lari!" itu jawaban Adelia saat mendengar ibu Kasih meneriakinya.

-
Adelia ngos-ngosan, nafasnya memburu hebat, tubuhnya terbungkuk-bungkuk menahan ritme jantungnya yang menggila.

Sudah Berapa menit Adelia berlari?

10 menit atau 15 menit mungkin,

Gadis berambut pendek ala dora itu melirik pergelangan tangannya bermaksud untuk melihat waktu yang tertera pagi ini.

Tapi sialnya, Ia tak memakai jam tangan sangking buru-burunya.

Adelia mendesah frustasi, ia baru saja keluar dari komplek perumahan, dan masih perlu sekitar 10-15 menit lagi berlari untuk mencapai gang sekolahnya dan 5 menit untuk mendapatkan gerbang sekolahnya.

Oh ya ampun, Adelia benar-benar frustasi. Ia mengacak-acak rambutnya kesal dan akhirnya memilih untuk duduk dipinggir jalan sambil mengecek mirrorlessnya yang sejak tadi tetguncang-guncang saat berlari.

Adelia masih merutuki nasib sialnya dengan mata berkaca-kaca hampir menangis saat suara klakson motor matic itu mengganggunya.

Adelia menoleh, dan tak perlu waktu lama untuk membuat Adelia mengenali siapa yang berada dibalik helm berwarna putih sekaligus pelaku utama dari bunyi klakson yang memekakkan itu berasal.

Bayu.

" Kenapa nangis disitu?" Tanya Bayu,

"Si-siapa yang nangis?" Adelia tergagap, ia merasakan darahnya mengalir lebih deras.

"Kamu!" Bayu menuduh.

"Ak-aku nggak nangis kak." bela Adelia gugup.

"Jadi kenapa? Nggak takut terlambat?"

Adelia membolakan matanya, oh ya ampun ia baru ingat kalau ia sudah terlambat untuk sampai sekolah.

Bahunya lemas, ia terlambat.

"Mau bareng?"

"Ha" Adelia mengerjapkan matanya, ia menatap Bayu dengan linglung.

Ini beneran bayu kan?

Yang baru saja menawarinya bareng ini Bayu kan?

Bayu idolanya.

Bayu kekasihnya alia?

Benarkan?

Adelia tidak ngantukkan?

Pedamaran, 14 feb-2020

Just look at me (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang