'Kekasih hati, pujaan hati, pendamping halalku adalah dirimu duhai bidadari pemilik hati dan surgaku.'
* * *
Richard menyerahkan sebuah kotak kearah Nasywa membuat gadis itu tak langsung mengambilnya namun mengernyitkan dahinya, menyadari Nasywa yang tak kunjung mengambil apa yang ia berikan Richard meraih tangan Nasywa dan menaruh dengan paksa kotak itu dikedua tangan Nasywa.
"I-ini apa Om... Eh Mas.." Nasywa langsung mengubah panggilangannya ketika melihat Richard menatap tajam dirinya.
"Ponsel untukmu." Singkat Richard.
Nasywa mencoba membuka kotak yang diberikan Richard, terlihatlah ponsel dengan layar lebar keluaran terbaru yang kalau Nasywa tak salah ingat ia sering melihat iklan ponsel ini di televisi. Nasywa menatap Richard tak enak kemudian menyerahkan kotak beserta ponselnya kearah Richard, ini terlalu mahal untuknya.
"Nasywa gak bisa menerimanya, ponsel ini terlalu mahal untuk Nasywa." Richard yang masih fokus menyetir pun menghela nafas kemudian menepikan mobilnya sebentar.
Mereka tengah berada di jalan pulang setelah Richard menjemput Nasywa di sekolah, sebelumnya Richard singgah di sebuah mall membelikan ponsel untuk Nasywa. Richard menatap Nasywa tak suka, ia paling tidak suka dengan penolakan.
"Ambillah saja, anggap saja itu hadiah untukmu." Richard kembali menjalankan mobilnya.
"T-tapi..."
"Ambil Nasywa...." Ucap Richard dengan suara yang tegas.
Nasywa akhirnya mengambil ponsel itu, ia menatap Richard intens. Kenapa pria itu bisa baik sekali kepadanya? Membelikan dirinya ponsel dan masih peduli dengan pendidikannya. Mungkin Nasywa harus bersyukur atas apa yang ia dapatkan saat ini.
"Om... M-maksudnya Mas.." Panggil Nasywa.
"Apalagi?" Richard tertegun ketika melihat Nasywa tersenyum sangat manis untuknya, untuknya? Apakah ia harus kegeeran sekarang?
"Makasih.." Nasywa menyunggingkan senyum manis.
"Hhmm." Richard hanya berdehem berusaha menyembunyikan suara degup jantung yang menggila, astaga kenapa dia menjadi seperti remaja SMA yang sedang dimabuk cinta saja.
"Kita mampir dulu di restoran ini untuk makan siang." Richard menghentikan laju mobilnya di depan sebuah restoran yang cukup laris pengunjungnya.
Nasywa hanya mengangguk patuh kemudian mengikuti langkah lebar Richard yang memasuki restoran, mereka memilih meja yang letaknya ditengah-tengah karena yang lainnya sudah penuh dengan para pelanggan.
"Mau pesen apa Bapak dan adek?" Tanya seorang peawai restoran sambil membawa buku menu.
"Saya pesan steak and salad tomato, chocolate pudding, black coffe not sugar." Richard menyebutkan pesanannya lalu mmeberikan buku menu kepada Nasywa.
"Pesanlah." Ucapnya.
Nasywa meraih buku menu itu dan terbingung-bingung dengan nama dan aneka gambar makanan yang belum pernah ia lihat, sesekali mungkin ia melihat di televisi yang menayangkan acara masak-memasak. Semua makanan yang ada disini terasa asing baginya.
"Mmm.. milkshake strawberry dan fried rice chicken." Nasywa menyebutkan pesanannya setelah dirasa kedua makanan itulah yang tidak terasa asing baginya.
"Oke satu steak and salad tomato, satu fried rice chicken, satu chocolate pudding, satu black coffe not sugar, dan satu milkshake strawberry... Ada lagi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Sujud
SpiritualNasywa Arlana Al-Latief seorang gadis shalihah yang kehidupan sehari-harinya selalu diselingi isak tangis karena perbuatan Ibu dan Kakak tirinya, ia selalu diperlakukan tak manusiawi. Selalu disiksa dan dipaksa bekerja keras untuk menghidupi keluarg...