Sebuah mobil ferrari dengan deruman cukup keras terparkir dilingkungan sekolah, tidak lama kemudian sang pemilik keluar dengan tampilan yang memikat hati wanita.
Ia melangkahkan kakinya menuju ruang kepala sekolah karena hari ini adalah hari pertamanya masuk sekolah dalam artian dia adalah murid baru.
"Ini Pak semuanya udah saya isi"
"Kang Seulgi?"
"Iya kenapa Pak, apa ada yang salah dengan data saya?"
"Kamu anaknya Yuri?"
"Bisa dibilang begitu, Bapak jangan lupa juga sama Mama saya yang cantiknya paripurna"ucap Seulgi yang diakhiri dengan cengiran khasnya membuat kepala sekolah bernama Hyoyeon menggelengkan kepalanya.
"Kamu ini gak ada bedanya sama Papa kamu"
"Kan saya benih cintanya yang dibuahi oleh Mama saya yaitu Jessica"
"Ckckck sudah kamu bisa ke kelasmu sekarang"
"Kan saya murid baru Pak"
"Kelupaan, Seul"
Seulgi kembali tersenyum dan mengikuti Hyoyeon dari belakang menuju kelas.
Sekolah tersebut mengijinkan muridnya memakai pakaian bebas agar para muridnya nyaman, tapi setiap hari senin dan hari-hari penting mereka harus memakai kemeja yang sekolah berikan.
Saat Hyoyeon masuk kedalam kelas seketika suasana langsung hening, kemudian Hyoyeon memanggil Seulgi agar masuk. Dan saat itu pula decakan kagum terdengar, Seulgi hanya membalasnya dengan senyum tipis.
"Seulgi, Bapak pergi dulu"
"Makasih Pak"
"Sama-sama" Hyoyeon keluar dari sana.
"Oke anak-anak seperti yang kalian lihat hari ini kita kedatangan teman baru, silahkan perkenalkan dirimu"
"Nama saya Kang Seulgi panggil saja Seulgi, senang bertemu dengan kalian dan semoga kita berteman baik"
"Nama Ibu Seohyun guru matematika"
"Salam kenal Bu"
"Kamu boleh duduk, oh itu disana masih ada yang kosong"
"Makasih Bu"
Seulgi berjalan ke bangku kosong yang ditunjuk oleh Seohyun lalu mengeluarkan peralatan belajarnya. Satu jam berlalu pelajaran matematika telah selesai yang kini digantikan jam istirahat.
"Hai"
"Hai"balas Seulgi.
"Mau bareng ke kantin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
You Better Know
Random"S-siapa k-kau sebenarnya?"-Seulgi "Nanti kau akan tau siapa aku yang sebenarnya"-Irene