6

1.1K 175 3
                                    

Hari senin dimana hari yang begitu banyak tidak disukai oleh sebagian banyak murid, namun berbeda dengan Seulgi yang dengan semangatnya sedang berdiri didepan pintu kelas XI ipa 2.

Selama dua hari libur membuat dirinya rindu dengan Joohyun. Padahal hanya tidak bertemu selama dua hari saja, entahlah biarkan saja dia menunggu Joohyun datang.

"Joo..." "Hyun" Seulgi yang awalnya ingin memanggil Joohyun tiba-tiba memelankan suaranya saat melihat Joohyun berjalan tidak sendirian "Siapa yang bersamanya apa dia pacarnya joohyun?"

Samar-samar Seulgi mendengar Joohyun berdebat dengan orang yang berjalan bersamanya, sampai Seulgi emosi saat melihat orang tersebut terlihat mencengkram pergelangan tangan Joohyun.

"Lepaskan tangannya"pinta Seulgi yang bernada dingin.

"Pergilah, jangan mencampuri urusanku"ucap si pria mulai menarik paksa Joohyun namun Seulgi menggenggam tangan Joohyun yang satunya.

"Lepaskan"

Joohyun benar-benar tidak menyangka, bahwa saat ini Seulgi yang kini berada di depannya bukanlah Seulgi yang manja dan lugu melainkan Seulgi yang tampak menakutkan dan seperti terlihat aura menyeramkan menyelimutinya.

"Berani sekali kau memerintahku!!!"

Dengan santainya Seulgi menahan kepalan tinju yang hampir mengenai wajahnya lalu menarik Joohyun kebelakang punggungnya.

"Kau membuat kesalahan besar"gumam Seulgi detik kemudian pria itu sudah tidak sadarkan diri saat Seulgi membantingnya.

Dengan wajah datarnya Seulgi berbalik kebelakang dimana Joohyun masih tidak percaya dengan apa yang terjadi barusan.

"Hyun kamu gak kenapa-napa kan?"

"S-seulgi punya, punya tatto
itu" -Joohyun

Saat ibu jari Seulgi mengelus pipi Joohyun dan barulah membuat Joohyun tersadar lalu menggelengkan kepalanya dan juga tersenyum hangat pada Seulgi.

"Taruh tasmu lalu kita ke lapangan"

Joohyun masuk kedalam kelasnya menaruh tas lalu kembali keluar dan berjalan menuju lapangan menghiraukan pria yang masih terkapar di lantai.

🐻🐰

"Sendirian saja, seulgi nya mana?"tanya Jisoo yang duduk bersebelahan dengan Rose tidak lupa dengan nampan berisi makanan dan minuman.

"Sedang memesan"

"Kenapa Unnie, sangat terlihat lesu?"Rose yang sedari tadi memperhatikan Joohyun, karena wajah Joohyun sangat pucat.

"Jisoo ya, apa kau membawa stok?"

ChaeSoo mengerutkan dahinya bersamaan dan kemudian mengerti bahwa saat ini Joohyun membutuhkan darah.

"Sepertinya masih ada satu di tasku"jawab Jisoo beranjak pergi untuk mengambilkan yang Joohyun butuhkan.

"Bagaimana ceritanya, Unnie bisa lesu begini bukannya tadi pagi baru saja minum"ujar Rose yang mulai menyantap makanannya yang terlihat enak namun tidak bagi Joohyun, WenJoy dan ChaeSoo karena yang mereka rasakan hanya hambar dan sedikit aneh.

"Udah lama rose?"

"Baru saja Seul"jawab Rose diakhiri dengan senyumnya yang indah.

"Loh Hyun kenapa muka kamu pucat?"

"Gak apa-apa kok Seul cuman agak pusing aja"

Saat ini Joohyun mulai berkeringat dingin wajahnya pun semakin pucat bahkan suhu tubuhnya terbilang sangat dingin.

"Ayo kita UKS"ajak Seulgi namun Joohyun menggeleng.

"Yaudah kalau gitu aku ambilin obat saja"

Dengan pasrah Joohyun mengangguk tanpa bertanya lagi Seulgi langsung pergi dari sana. Tidak lama kemduian WenJoy datang dengan Jisoo yang membawa sebotol air berwarna  merah yang lain akan berpikir bahwa didalam botol itu adalah jus tapi nyatanya isinya adalah darah segar.

"Nih"

Joohyun langsung mengambil botol itu dari tangan Jisoo dan meminumnya sehingga membuat wajahnya kembali seperti semula.

"Joohyun ah, bisa kau jelaskan siapa yang melakukan itu pada jinyoung"

"Seulgi yang melakukannya, memangnya kenapa?" Joohyun menjawab pertanyaan Wendy.

"Aku mencoba memeriksanya tapi sama sekali, aku tidak menemukan aura manusia melainkan seperti iblis"jelas Joy.

Ya Joy memiliki kekuatan bisa merasakan aura seseorang yang sama seperti Wendy, dan berhasil membuat Joohyun dan ChaeSoo terbelalak tidak percaya.

"Sebenarnya..."

Sebelum Joohyun menyelesaikan ucapannya, Seulgi memanggil Joohyun.

"Joohyun ah"

Semuanya langsung tersadar saat mendengar Seulgi yang sudah duduk disebelah Joohyun.

"Ini obatnya"

"Makasih"

Lima menit kemudian bel masuk pun berbunyi, mereka berenam masuk ke kelas masing-masing.

🐻🐰

You Better KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang