001 - Seperti Biasa

1.3K 57 3
                                    

"Hyung! Ngelamun aja terus!" Kim Namjoon, si orang berandalan satu itu berteriak diantara keramaian kantin. Yang dipanggil pun hanya bisa menundukkan kepala dengan rasa malu.

Yah, meski orang sudah tahu siapa yang si tiang listrik itu maksud, mereka sudah mengerti. "Joon, kau tentu tahu kita berada di tempat umum kan."

Namja itu mengangguk dengan mukanya yang tidak menunjukkan bahwa dia telah melakukan kesalahan. "Aish, terserah kau. Ada apa kau memanggilku ke sini?"

"Pingin salin PR aja, hehe.." Namjoon berkata pelan sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Seokjin menghela nafas, "Nih, kamu yang kumpulin nanti."

"Aih hyung! Mr. Park itu seram!"

"Trus? Kau minta aku yang memberikannya?"

"Nanti kita diceramahin hyung, males aku, kenapa tidak titip ke adikmu saja?"

"Adikku masih kelas satu bego."

Buku tulis Seokjin pun dilemparkan ke kepalanya. Namjoon memberikan teman baiknya itu tatapan gelap, tapi yah.. tentu saja tidak mempan.

Seokjin membalas tatapannya kembali dan Namjoon langsung menciut. Akhirnya mereka pun duduk disitu berdua, menunggu Namjoon yang sedang mengerjakan salinan PR praktek.

"Hyung, selesai!" "Yasudah, berikan pada Mr. Park sana." Mereka pun bangkit dari tempatnya dan pergi menuju ruangan Mr.Park.

Namjoon membuka pintu tersebut dan Mr.Park sudah dapat dilihat berada di meja gurunya. Park Soojin melirik ke arah mereka dan mengeluarkan helaan nafasnya.

"Sudah berapa kali kalian telat?!" Yap, itu adalah hukuman skors mereka. "Kurang lebih ke-lima kalinya." Seokjin berkata, tangan kanannya dia masukkan dalam kantong.

"Keluar ke lapangan, putari tempat tersebut 20 putaran, kerjakan!" Seokjin hanya mengangguk sementara Namjoon hanya mengikuti dia dari belakang.

Mereka berdua berjalan ke arah lapangan, kebetulan mereka bertemu dengan Hoseok dan Yoongi, meski mereka anak IPS, mereka adalah teman akrab.

"Kalian ini, lagi-lagi telat." Hoseok melipat tangannya, sementara Yoongi hanya diam memainkan hp disebelahnya. "Kita disuruh lari keliling lapangan 20 kali hyung!"

Namjoon protes kepada hyung dia yang lainnya. "Sudahlah, ayo, kalian kembalilah ke kelas, pasti ntar Mrs.Song marah lagi sama kalian." Seokjin, si bilan (bijak berandalan :v) mengangkat suara.

"Yasudah sana, kalau lelah istirahat dulu aja hyung, jangan dipaksa." Hoseok memberikan senyuman cerahnya itu yang bisa menerangi seluruh kegelapan bumi ini. (Eaa...)

~Time Skip~
12:25 KST
"Sudah hyung, duduk yuk~" Namjoon merengek kepada orang yang mendahuluinya itu. "Empat putaran lagi Joon!" Seokjin berteriak dari depan. Namjoon memilih untuk berjalan.

Seokjin menyadarinya, dan sebagai kakak yang baik, dia akan memberikan sesuatu kepadanya. "Akan kuberikan kau kuda berwarna emasku itu."

Mendengar hal tersebut, Namjoon langsung berlari melewati Seokjin. Dan akhirnya selesai juga mereka melakukan hukumannya. Mereka hanya duduk sambil menenangkan detak jantung mereka, sampai Namjoon menyadari suatu hal.

"Lho hyung, tunggu dulu.."

"Kenapa?"

"Tadi kan hyung bilang mau kasih aku kuda emas punya hyung!"

"Terus?"

"Kan ngga ada kuda warna emas!"

"Nah, itu tau, kok mau aja dibohongin?"

Seokjin tertawa keras melihat ekspresi muka kecewa Namjoon. "Kuberi kau sepuluh detik untuk kabur! 1....2....3....10!!!" Seokjin langsung lari dari lokasi, Namjoon kalau sudah marah memang seram, tapi entah kenapa melihat mereka berdua membawakan senyum kepada orang lain.

10!!!" Seokjin langsung lari dari lokasi, Namjoon kalau sudah marah memang seram, tapi entah kenapa melihat mereka berdua membawakan senyum kepada orang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat Seokjin tertangkap, Namjoon menjegal dia sehingga dia terjatuh kebawah. "Akh!" Raut wajah Namjoon yang tadi senang langsung berubah pucat.

"H-hyung tidak apa-apa?" Namjoon bertanya, sedikit takut jika sesuatu terjadi pada hyungnya. Sementara Seokjin yang licik ini hanya menyeringai, dia mengelap air mata palsunya dan merengek pada Namjoon.

"Sakit b-bodoh. K-kau pakai main jegal segala." Seokjin terus memegangi lututnya. "Kalau begitu kita ke UKS ya?" Tanpa menunggu jawaban Namjoon langsung mengangkat Seokjin.

Kakinya Seokjin dia topang dengan kedua tangannya sementara Seokjin melingkarkan tangannya dileher Namjoon. "Maaf, tidak bermaksud melukaimu."

Ini yang Seokjin suka dari Namjoon, dia bisa saja memiliki sifat yang rewel dan berandalan. Tapi dia memiliki sifat yang lembut dan perhatian.

"Bisa antar aku ke kantin saja?" Seokjin bertanya pelan. "Kenapa? Kita harus mengecek kakimu dulu hyung." Namjoon berkata dengan tenang.

"Aku mau makan."

"Tapi kaki hyu-"

"Kakiku baik-baik saja, sekarang ayo makan."

Akhirnya Seokjin diturunkan dari gendongan Namjoon saat dia sudah sampai di meja kesukaannya. "Bi, kebabnya yang satu pedes satu ngga ya."

Bi Jisung, orang yang memiliki warung didepan gedung tersebut tersenyum. Setelah menyiapkan apa yang dipesan oleh para langganannya itu, dia bertanya.

"Ada apa lagi sih? Kok hari ini kalian nongkrong lagi disini." Bi Jisung bertanya sembari meminum tehnya. "Biasa Bi, skorsing."

"Aneh kan Bi? Skorsing tapi bukannya dipulangin malah suruh kerjain tugas disekolah sampe sekolah selesai." Si anak muda itu protes panjang lebar.

"Makanya, kalau sekolah itu yang rajin, baik-baik jadi anak!" Bibi itu memberikan nasihat pada mereka. "Yah, nanti warung Bibi sepi dong, kan ngga ada aku." Seokjin menampilkan senyumannya.

"Ih kamu ini! Udah sana makan, pasti belum sarapan lagi kalian." Yah begitu lah.. Bibi Jisung ini mengurusi dua anak- salah.. lebih tepatnya tujuh anak yang sudah berlangganan disini. Haduh apalagi yang dua ini.

~Meanwhile~
Jimin berlari ke arah lapangan mencari dua teman kelas IPA dia itu. Saat dia sampai disana dia sudah tidak dapat melihat keberadaan mereka.

"Mereka ada di warung depan sana, mau ikut?" Tanya Taehyung kepada Jimin, Jungkook yang ada disebelah Tae hanya memainkan hpnya.

"Baik hyung! Yoongi dan Hoseok hyung dimana?" "Baru saja mereka berjalan kesana." Dia mendengus kesal, bisa-bisanya yang lain jalan berdampingan sementara dia berjalan sendirian, menyedihkan.

-----------------------------------------------------
First Chap!
Hope U like it!!

I'm Ashley, X💜X💜 baii!!

Word count= 870 words

Behind The Mask | JIN X BTS  [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang