006 - Tangis

649 46 1
                                    

"Soalnya aku peduli padamu hyung." Namjoon mengatakan dalam hatinya. Dia memasang muka cemberut didepan Jin yang sudah memakan snacknya, padahal dalam hati dia senang bisa menggarai Seokjin.

Akhirnya Nayeon yang mengambil sisa isi snack Seokjin. Mau tidak mau dia memberikannya, Seokjin memang sudah kalah kalau masalah itu berhubungan dengan adiknya sendiri.

"Habis ini kita ngapain?" Tanya Seokjin. "Habis ini... jam pelajaran Chanyeol hyung kan?" Balas Taehyung. "Oh.. ya sudah kita bisa santai."

"Yak!" Chanyeol yang muncul entah dari mana menjitak kepala Seokjin keras. Yah, selain seorang guru magang, dia juga seorang pelatih gym.

"Aduh hyung!" Seokjin mengusap kepala bagian belakangnya, berusaha menghilangkan rasa sakitnya sedikit. "Enak aja, mentang-mentang deket langsung males, sana masuk." Tegas Chanyeol.

"Hari ini belajar apa hyung?" Tanya Soobin. Chanyeol mengangkat bahunya dan melipat tangannya didepan dada. "Ayo cepat, dua menit lagi juga bel!" Kesal Chanyeol.

Seokjin hanya mengacuhkan Chanyeol dan lanjut memainkan handphonenya. Chanyeol naik pitam, "AKH HYUNG!" Mau gimana lagi, Chanyeol akhirnya menjewer kuping Seokjin.

"Ayo berdiri, masuk ke kelas sekarang." Tegas Chanyeol, yang lain hanya ikut berdiri dan membereskan mejanya. Akhirnya mereka sampai di kelas mereka.

- - -

Di kelas SOSIAL4, Ms. Metha, satu-satunya guru yang didatangkan dari Indonesia itu sedang mengajar kelas anak IPS. Kalian udah tau lah siapa, Yoongi, Jimin, Jungkook, dan Hoseok.

Yoongi seperti biasa tidur dikelas, Hoseok hanya memainkan ponsel. Jimin mencatat beberapa power point yang ada didepan sementara Jungkook malah ngechat di Line dengan Taehyung.

"Anak-anak! Besok kumpulin tugasnya ya! Ms. Metha mengatakan kepada murid-muridnya. Hoseok membangunkan Yoongi yang tertidur dari tadi.

"Apaan sih? Ganggu deh!" Ketus Yoongi, Hoseok sudah terbiasa dengan sifat teman dia yang satu ini. "Sudah selesai pelajarannya, ayo keluar."

"Hei kalian." Yeonjun tiba-tiba datang menghadang mereka. "Mana Seokjin? Urusanku belum selesai dengannya." Yeonjun mengatakan dengan nada dingin, Beomgyu dan Taehyun yang sudah ada disebelahnya memiliki tatapan yang tajam.

"Ada apa ini?" Seokjin. Yang entah dari mana. Bertanya kepada mereka. Yeonjun menoleh dan menunjukkan seringainya lalu menendang anak tersebut hingga jatuh ke bawah.

Seokjin meringis sedikit, kepalanya masih pusing dan luka tadi malam juga masih belum pulih. "Hah, cuman gitu aja sudah kesakitan?" Beomgyu memancing.

Namjoon langsung memukuli Yeonjun, sementara Yoongi berusaha membantu Jin berdiri. Jimin dan Jungkook langsung siaga menghajar Beomgyu dan Taehyun.

"Hyung, kita ke UKS aja ya?" Yoongi menanyakannya dengan pelan, menjauhi dia dari anak-anak yang sedang berkelahi itu. Taehyung datang dengan Mrs.Kim sementara Soobin dan Hyuka hanya melihat dari jauh.

"Berhenti!" Satu teguran itu membuat semua anak itu berhenti seketika. "Kalian berenam akan Ibu hukum, masuk ke ruang BK, tidak boleh keluar sampai jam sekolah selesai!"

Mungkin bagi kita itu adalah hukuman yang enak, hanya duduk diam di bawah AC. Namun bagi mereka itu penyiksaan, duduk diam tanpa melakukan apapun.

Keenam orang itu langsung pergi ke BK, karena mereka tau mereka sedang diawasi CCTV. "Hyung?" Yoongi kembali bertanya, Seokjin menggeleng pelan.

"Tidak perlu, kita ke kantin saja." Saat Seokjin sudah mau pergi, tangannya ditahan oleh Mrs. Kim. "Apa ini Jin?" Guru tersebut bertanya, melihat perban disekitar pergelangan tangannya dibawah jaket hitamnya yang terangkat sedikit.

Seokjin langsung membetulkan jaketnya, "Bukan apa-apa." Dia langsung cabut dari tempat itu. Mrs. Kim mengikuti Seokjin yang berlari ke suatu tempat, suatu tempat dimana hanya mereka berdua saja yang tau.

- - -
Namjoon's POV:
Yaampun, pake disuruh ke BK segala lagi. Aku tuh ngga suka dikurung gini, ngga seru ngga bisa ngapa-ngapain. Yang bisa aku lakuin paling cuman ngelamun, kalau ngga melihat ke jendela yang mengarah ke halaman belakang sekolah.

Beberapa menit berlalu aku melihat Jin hyung berlari, dia berlari ke halaman belakang ini lalu ke suatu ruangan. Beberapa saat kemudian Mrs. Kim juga datang berlari dan masuk ke ruangan yang sama. Sebetulnya apa yang terjadi?

Apa Seokjin hyung marah denganku karena aku langsung ambil aksi tanpa seijinnya? Atau karena aku terpaksa meninggalkan dia disana tanpa memperlihatkan lagu baruku?

(A/N: Nanti bakal ada penjelasan tentang ini :) )

Yaelah.. udah dikurung, ngga bisa ngapa-ngapain, ngga boleh ngomong, ditambah masalah Seokjin hyung. Aish.. udah pulang sekolah masih ada tiga jam lagi. ㅠㅠ

- - -

"Seokjin, kau kenapa lagi?" Jiyeon, atau Mrs. Kim itu bertanya pada Seokjin sembari mengusap punggungnya. Seokjin melipat tangannya diatas meja dan menyembunyikan kepalanya disitu.

Isakan kecil dapat terdengar namun Seokjin tidak juga memberikan jawaban. Mereka berdua tetap diam disitu, menunggu tangisan Seokjin selesai. "A-ap-pa" Suara Seokjin begitu pelan dan rapuh.

Jiyeon tidak tahan melihatnya seperti ini. Hanya Jiyeon yang tau jika Seokjin seperti ini. Yang diluar terlihat angkuh dan dingin, ternyata dalamnya gelap dan hancur.

Jiyeon bisa bersumpah dia lebih mending melihat Seokjin yang berandalan, menggarai gurunya sambil tertawa dibanding Seokjin yang sekarang ini.

Jiyeon memeluk badan kecil anak tersebut dan mencium puncak kepalanya. "Noona disini, kau tidak perlu takut." Kata-kata Jiyeon menenangkan Seokjin sedikit.

Ruangan yang mereka tempati tersebut adalah ruangan bekas pelajaran seni musik. Semua peralatan musik yang basic ada disana. Dan sekarang yang menggunakan ruang tersebut hanya mereka berdua.

'Andai saja kau tahu kalau ada banyak orang yang mencintaimu disini Jin-ah.'

Behind The Mask | JIN X BTS  [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang