Seokjin, seorang anak berandalan di SMA Bangtan dan merupakan ketua grup basket. Teman-temannya juga sama aja berandalan.
Kehidupan dia biasa saja, sampai ada satu kejadian yang mengubah kehidupannya. Apakah itu? Langsung baca saja jika kalian penas...
Keesokan harinya, Ibu Min membangunkan anak pertamanya yang masih tertidur pulas. Namjoon dan Nayeon masih makan di meja makan sementara Seokjin sudah siap.
"Yak, Yoongi, bangunlah! Sudah jam tujuh lebih!" Teriak Ibunya berusaha membangunkan anaknya itu. Yoongi pun akhirnya bangun dan pergi ke kamar mandi, pikiran masih kosong.
"Seokjin, Nayeon maaf ya, kalian berangkat duluan saja bareng Namjoon." Ibu Min mengusir mereka. Seokjin mengangguk dan berpamitan dengan Ibu Min.
Namjoon pun mengambil kunci mobilnya dan menyalakannya. Dia masuk ke dalam, diikuti dengan Seokjin disebelahnya dan Nayeon di bagian belakang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lamborghini yang Ia gunakan sekarang merupakan mobil pemberian Ayahnya saat dia ulang tahun yang ke delapan belas. Sejak saat itu dia membawa mobil tersebut kemanapun.
"Hyung, mau mapir ke circle K dulu ngga?" Tanya Namjoon, "Masalahnya ada Nayeon, nanti saja saat pulang sekolah." Balas Seokjin, Namjoon pun membalas dengan anggukan setujunya itu.
Saat sampai di sekolah, kembali lah teriakan riuh itu masuk ke gendang telinga mereka. Mau itu teriakan untuk mereka, atau mobil Namjoon.
"Yaampun, mereka sekarang berangkat bersama?"
"Mana kakak Namjoon?"
"Wah aku kangen sekali dengan Seokjin!"
"Nayeon-ah! Kau cantik hari ini!"
Masih banyak lagi komentar yang ditujukan kepada mereka selagi mereka memasuki gerbang masuk sekolah. "Hai Mrs. Kim, kangen ngga sama aku?"
Mrs. Kim yang melihat cengiran Seokjin itu tersenyum kembali, tentu saja Ia merindukan anak berandalannya yang satu ini. "Ngga juga tuh, biasa aja."
Seokjin memajukan bibirnya, sambil berkata 'jahat' dengan nada bayi. Nayeon mengatakan permisi dan langsung masuk ke kelasnya. Sementara itu Namjoon dan Seokjin masih berdiri didepan loker bersebelahan mereka.
"Lama sekali kau ambil buku." "Sabar hyung, cari jarum didalam gudang penuh jerami itu susah." Balas Namjoon kesal, lagi-lagi buku IPA dia hilang.
Seokjin terkekeh pelan, ingin rasanya Ia menjitak kepala si otak sexy itu. "Maksudmu mencari buku didalam loker penuh sampah?" Balas Seokjin dengan seringainya.
Namjoon menyerah dan menutup lokernya, dia berjalan ke arah loker Yoongi dan mengambil buku IPAnya. "Hyung tidak ada pelajaran IPA kan hari ini?"
"Setauku dia hari ini hanya pelajaran sejarah, menghitung, dan olahraga." Seokjin berkata sembari mengecek handphonenya. Namjoon mengangguk lalu menarik Seokjin untuk pergi ke dalam kelas mereka.
"Bagus, setidaknya kalian datang satu menit sebelum terlambat." Kata Mr. Park itu. Seokjin hanya menundukkan badannya sedikit ke arah gurunya itu lalu langsung pergi ke arah tempat duduknya.
- - - Hoseok dan Yoongi sedari tadi memperhatikan gerak-gerik Yeonjun dan Beomgyu. Mereka berdua saling membisikkan sesuatu sambil tersenyum jahat, beberapa saat kemudian mereka menceritakannya kepada Taehyun dan Taehyun pun ikut tersenyum.
Jimin juga memperhatikan sikap mereka yang aneh itu, saling membagi tatapan dengan hyungdeul dia. 'Pantau terus.' Yoongi berkata kepada Jimin tanpa suara.
Jungkook seperti biasa masih chattingan dengan Taehyung. Tidak mempedulikan jika apa yang diajarkan gurunya hari ini akan masuk ke ulangan nantinya.
Hoseok berusaha fokus lagi ke depan, sama dengan Yoongi. Jimin dan Jungkook memutuskan untuk mengabaikan cengiran mereka yang tidak jelas.
Bel istirahat berbunyi dan mereka langsung pergi keluar kelas. Dicarinya anak-anak IPA itu di warung Bi Jisung. "Hey hyung!" Soobin menyapa mereka.
"Aku ngga disapa?"
"Hm? Kamu siapa ya??"
Soobin suka sekali menggoda Hyuka, seru saja. Nayeon duduk di sebelah kakaknya yang sedari tadihanya memegan handphonenya. Sesekali Ia menyodorkan makanannya ke kakak lelakinya itu.
Kalau dia tidak makan maka terpaksa Nayeon harus menyuapi dia. "Kau ini seperti bayi saja hyung, masih saja disuapi." Nayeon berkata, masih menyuapi hyungnya.
Yang lain menahan tawa melihat Seokjin diperlakukan sebagai seorang bayi oleh adiknya sendiri. "Yak, kalian ngapain ketawa?" Tanya Seokjin dingin.
"Ngga kokk, aku tadi nunjukin meme lucu ke yang lain, bener ngga?" Namjoon langsung dibalas dengan 'iya' berjamaah. Seokjin kembali diam.