Ruangan BK begitu hening sebelum Nayeon tiba-tiba membuka pintu ruangan tersebut dengan keras. Didalam ruangan tersebut sudah ada Chanyeol, dan Seokjin.
"Apa lagi yang dia lakukan?" Nayeon langsung bertanya to the point kepada Chanyeol. Orang yang ditanya itu hanya mengehela nafas gusar.
Seokjin masih setia terduduk diam di sofa empuk itu. "Aku hanya ingin menanyakan tentang beberapa hal." Akhirnya guru itu mengangkat suara.
"Mau tanya soal apa hyung?" Nayeon mengambil duduk di sebelah Seokjin. Seokjin terlihat begitu tenang, tumben. Biasanya dia kan yang cerewet.
Nayeon mengusap lengan kakaknya yang terbalut oleh jaket berwarna hitam itu. Seharusnya jaket itu membuatnya terlihat lebih imut, namun entah kenapa dia masih saja ditakuti anak-anak.
"Kalian tidur sekamar?"
"Ngga lah, gila apa."
"Santuy.. trus.. kalian pernah mengalami kecelakaan?"
"..tidak."
"Apa ada masalah dengan sesama?"
"Ngga juga."
"Masalah keluarga?"
Deg
"Emangnya kenapa?"Nayeon balik menanya, dia tidak mau langsung asal memberitahukan hal tersebut kepada Chanyeol. Chanyeol tidak siap dengan pertanyaan balik tersebut.
"E-eh.. tidak, hanya ingin tahu saja. Aku pingin tahu kenapa dia membolos." Dia beralasan, Seokjin sempat memuji Chanyeol yang bisa menyelamatkan situasi.
"Semua ini tidak menjawab pertanyaanku hyung, dia telah melakukan apa?" Nayeon menegaskan pertanyaannya. Chanyeol seketika menegang.
"Aku tidak melakukan apa-apa, hanya membolos." Seokjin mengangkat suara lalu pergi keluar ruangan. Chanyeol dan Nayeon hanya melihati kepergiannya sambil menghela nafas panjang.
"Katakan yang sebenarnya hyung, apa yang terjadi?" Nayeon menatap ke arah Chanyeol, tidak ada takut sedikitpun di matanya itu. Chanyeol menggeleng, "Seperti yang kau dengar tadi Nayeon-ah, dia hanya membolos."
Nayeon menghela nafas, percuma juga dia tanya ke Chanyeol. "Lalu untuk apa kau panggil aku kesini?" Dia lagi-lagi bertanya, "Mana aku tau? Dia yang panggil kok."
"Saya bisa keluar sekarang?"
"Ya, kau bisa."
Nayeon langsung keluar dari BK dan berjalan ke kelas. Belum sampai di kelas dia melihat kakaknya duduk di salah satu bangku kantin, tangannya dilipat dan kepalanya pun Ia sembunyikan disitu.
'Aish, bisa-bisanya dia tidur. Kalau udah bel baru tau malu.'
"Hyung bangun." Nayeon mengguncangkan bahu lebar kakaknya itu sedikit. "Berhenti." Perintah si kakak tersebut, Nayeon mengambil duduk di sebelah kakaknya dan menaruh kepalanya di bahu lebar kakaknya itu.
"Ada apa."
"Ngga ada apa-apa Yeon-ah."
Perempuan tersebut mendengus kesal, kapan hyung nya ini bisa terbuka. "Ayolah hyung, cerita saja pada-" "Kubilang tidak ada apa-apa ya tidak apa-apa, bagian mana yang kau tak paham hah?!"
Seokjin tak sengaja menegur Nayeon dengan nada tingginya. Nayeon langsung menjauh dari Seokjin, mereka menjadi sedikit berjauhan. Seokjin menyadari kalau dia telah menyentak adiknya pun langsung mendekatinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Mask | JIN X BTS [HIATUS]
FanfictionSeokjin, seorang anak berandalan di SMA Bangtan dan merupakan ketua grup basket. Teman-temannya juga sama aja berandalan. Kehidupan dia biasa saja, sampai ada satu kejadian yang mengubah kehidupannya. Apakah itu? Langsung baca saja jika kalian penas...