002 - Ajak tawuran?

801 53 1
                                    

Seokjin dan Namjoon masih tenang-tenang memakan kebab pesanan mereka saat Yoongi dan Hoseok datang. "Kalian ini, pacaran mulu." Kata Yoongi dengan santai.

Beberapa saat kemudian Soobin, Hyuka, Taehyung, Jungkook, dan Jimin pun muncul dan berkumpul disana. "Kalian ini jahat banget sih? Ninggalin aku sendirian!"

Yang lain hanya menampilkan senyuman polosnya kepada Jimin yang selalu ditinggal sendirian. "Kalian ini lagi istirahat siang kan? Kok masih pada pakai seragam? Habis ini kan kalian disuruh praktik senam." Tanya Jungkook, anak IPA hanya mengangkat bahu.

"Aku males ikut, udah lari tadi pagi, masa iya lari lagi." Namjoon menyolot tak mau kalah, Soobin hanya diam melihat kakak kelas IPA dia. Di tengah-tengah mereka bercanda, tiba-tiba Chanyeol, teman Seokjin yang sedang magang menjadi guru disana datang.

"Seokjin! Nayeon!" Mendengar nama adiknya, Seokjin langsung bangkit dari duduknya dan berlari mengikuti Chanyeol. Yang lain memilih untuk tidak ikut campur karena mereka tau, itu akan hanya merugikan mereka semua.

Saat sampai di dalam kelas IPA 2, bisa dilihat Nayeon sedang diganggu oleh tiga laki-laki. Satu sedang menahan tangannya, satu menahan kakinya, sementara satunya lagi berjarak sangat dekat darinya.

Kesabaran Seokjin sudah habis, dia langsung berjalan ke arah laki-laki yang terlihat seperti leader-nya itu lalu menariknya dan meninjunya persis di rahang.

"Yah! Apa maumu?!" Seokjin terkekeh pelan, "Jangan ganggu adikku." Sebuah senyuman terhiasi di mukanya, meski begitu senyuman tersebut terlihat seram. "Terus?! Kalau aku ganggu dan dekati adikmu kenapa?! Suka-suka aku!!"

Selama dia menjadi senior di gedung tersebut, belum pernah ada orang yang berani melawan dia. Kecuali orang ini. "Heh, Hyun! Sudah kita pergi saja!" Orang berambut biru itu berkata. Sementara orang yang masih ada didepan Seokjin menatapnya dengan lekat dan tajam. "Bicara yang sopan sama kakak kelas!"

"Kamu ngga terima kalau aku teriak ke kamu?! Dasar sensi! Adik sama kakak sama-sama-" "Kamu ngajak tawuran?" Suara dia bertanya dengan penuh intimidasi. Tangan dia sudah terkepal erat, dia hanya membutuhkan signal untuk melanjutkannya.

"Ayo! Siapa takut?! Tiga lawan tiga, di lapangan pulang sekolah nanti, yang ngga dateng pengecut!" Dengan begitu mereka bertiga pergi meninggalkan Nayeon. Sementata Seokjin mendekati Nayeon dan memeluknya erat.

"Maaf, aku tidak ada saat kau lagi membutuhkanku." Nayeon mengangguk, dia tersenyum dikit pada Chanyeol. "Hyung, kau ngga usah datang nanti pulang ya? Nanti kau dipanggil Mrs.Kim lagi."

"Persetan dengan dia, yang penting, aku harus memastikan kalau dia pulang dengan salah satu lengannya patah." Seokjin mengatakan pegangan dia di lengan Nayeon pun mengerat.

"Sudah Jin, kita balik dulu sekarang. Ganti baju sana, suruh teman-temanmu kumpul di depan hall." Chanyeol berkata pelan sembari menaruh tangan di lengan Seokjin berusaha menenangkannya.

Seokjin hanya mengangguk lalu meninggalkan mereka berdua disana. Sementara itu Seokjin menuju ke arah toilet laki-laki untuk mengganti bajunya.

~Time Skip~
Namjoon dan Jungkook sudah ada di lapangan sesuai dengan janji. Sementara tiga orang anak tadi sudah ada didepan mereka. Semua orang berkumpul di lapangan, menyaksikan tawuran yang akan terjadi.

Sekarang Seokjin tahu nama-namanya. Yeonjun, Beomgyu, dan Taehyun, mereka semua anak kelas IPS. Seharusnya dia sudah tahu tentang mereka, mereka kan seangkatan dengan Soobin dan Hyuka.

"Butuh persiapan?" Yeonjun bertanya, dia adalah leader dari geng tersebut. "Tidak perlu, kami sudah siap." Yeonjun menunjukkan cengirannya. Dia langsung maju dan meninju rahang Seokjin dengan keras.

Seokjin terkekeh pelan saat dia berhasil menangkis tinjuan tersebut. Dia lalu tarik tangan kanan Yeonjun san melipatnya di belakang punggungnya.

Taehyun dan Beomgyu yang tidak terima langsung meninju rahang Seokjin dibagian yang sama membuat dia sedikit lengah dan kelepasan pegangannya.

Namjoon menarik Beomgyu dan menendangnya ke bawah. Dia meninju anak itu tanpa ampun. Sementara Taehyun sudah diurus oleh Jungkook, dia nyaris pingsan karena dicekik dengan kuat oleh Jungkook.

Sementara Yeonjun sedang diurus oleh Seokjin. Seokjin memang agak sedikit kewalahan dengan Yeonjun karena entah dari mana Yeonjun tahu titik lemahnya.

Namun saat Yeonjun melihat teman-temannya yang sudah tidak bisa dibilang baik-baik saja, amarah dia langsung meningkat. Yeonjun tidak memberikan Seokjin untuk membalas pukulannya, dia menendangnya dengan keras sehingga dia tersungkur di lantai.

Seokjin tidak terima dan langsung bangkit untuk memegang kedua bahu orang itu dan menendang perutnya. Dia meninju kepala anak itu dengan keras sehingga kepala Yeonjun terkena semen lapangan.

Yeonjun mulai kewalahan dan kesakitan, kepalanya terasa berat. Namun Seokjin masih terlihat mendekatinya, untungnya teman-temannya datang. Hoseok menyuruh Jungkook untuk melepaskan pegangannya, Namjoon sudah melepaskan pegangannya sementara Seokjin sedang ditahan oleh V dan Jimin, Nayeon pun akhirnya turun tangan.

"Hyung, cukup!" Nayeon menahan kakaknya dari depan. Seokjin langsung menurut, meski tangan masih terkepal erat dia berusaha menenangkan dirinya.

"Cukup, kita pulang sekarang." Meski Nayeon ingin menangis melihat kakaknya sekarang, dia harus menahannya. Namun percuma, tetap saja dia menangis.

Dia menyembunyikan mukanya dia dada bidang kakaknya, memeluknya erat. Seokjin hanya membalas pelukannya, masih bisa dilihat kalau Seokjin masih marah.

Tiga anak itu sudah pergi lari entah kemana. "Hyung, kita obati dulu lukamu ya?" Jimin bertanya dengan pelan. "Tidak perlu." Seokjin memberikan senyumnya ke Jimin. Jimin hanya menghela nafas dan menganggukkan kepalanya pelan.

Anak-anak yang menontonnya kini sudah dibubarkan oleh beberapa guru. Mrs.Kim, guru yang ditakuti semua orang, Mr.Park, terkenal dengan sikap garangnya saat marah, dan Mrs. Song, salah satu guru BK yang terkenal tegas.

"Seokjin, ikut kita sekarang." Mrs.Song mengangkat suara, ketegasannya dapat terdengar di suaranya. "Baik." Seokjin langsung melepas pelukannya dan pergi mengikuti guru-guru tersebut.

"Mrs.Kim, apa aku boleh ikut?" Namjoon dan Jungkook bertanya bersamaan. "Boleh." Mereka pun akhirnya semua pergi bersama ke ruang BK.

"Ini sudah yang kesekian kalinya Seokjin." Seokjin tidak mengindahkan perkataan Mr.Park. "Seokjin! Perhatikan jika guru sedang bicara! Apa kau tidak pernah diajari sopan santun?!" Mr.Park menegurnya.

Seokjin hanya menyeringai dengan pertanyaan Mr.Park. Mrs.Kim melihat situasinya lalu mengangkat suara. "Seokjin, jika kau ingin melepas amarah, jangan dilakukan seperti itu."

"Lalu? Kau akan membiarkan tiga bajingan itu menggoda adikku?" "Bicara yang sopan!" Mrs.Song lagi-lagi menegur. Namjoon yang duduk disebelah Jin hanya bisa mengusap pundaknya. Sementara Jungkook duduk disebelah Mrs.Kim.

"Apakah kau tidak bisa bicara dengan sopan sedikit pun? Apa orangtuamu tidak pernah mengajarkanmu sopan santun?" Lagi-lagi pertanyaan itu dilontarkan.

"Menghargaiku sebagai anaknya saja tidak, gimana mau mengajariku."

Seketika seluruh isi ruangan menjadi hening. Seokjin menghela nafasnya dan bangkit dari duduknya. "Aku akan menerima semua hukuman yang kau berikan, aku tidak akan kemana-mana, hanya di dalam rumah."

Seokjin keluar dari ruangan tersebut. "Permisi, kami akan menyusulnya." Namjoon dan Jungkook membungkukkan dirinya lalu pergi ke luar.

"Seokjin hyung!" V berteriak dengan lantang, Seokjin menoleh ke arahnya dan melambaikan tangannya. "Apakah kau di skors lagi?"

Seokjin menjitak kepala Taehyung, cukup keras sehingga Jimin, Yoongi, dan Hoseok dapat mendengarnya. "Baru dateng sudah ngomong begitu."

"Kau terlihat lesu, ada apa?" Yoongi bertanya tanpa memalingkan mukanya dari hp. "Tidak, sudah ayo pulang." Seokjin berjalan ke arah motornya. Nayeon sudah duduk diam di bagian belakang motor tersebut.

"Aku akan mengahabisi Seokjin."

Behind The Mask | JIN X BTS  [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang