[05] Makan Es Krim

1K 223 20
                                    

Jagad ternyata ngajak Joy cabut ke supermarket depan kompleks rumah Lisa soalnya mereka berdua lagi sama-sama nggak pengen makan berat. Mau nyari kafe tapi malas juga.

Joy dengan jaket milik Jagad yang membungkus tubuhnya duduk di salah satu kursi yang ada di teras supermarket, menunggu Jagad masuk ke dalam untuk membeli dua cup besar es krim untuk mereka berdua.

Untuk klarifikasi, Joy nggak akan baper, kok, meskipun Jagad memberikan jaket denimnya kepada gadis itu karena udara malam yang bersuhu cukup rendah.

Joy nggak level baper hanya karena dikasih jaket.

Nggak sampai lima menit kemudian, keduanya sudah sama-sama menikmati satu cup besar es krim di hadapan masing-masing; Joy rasa cokelat, Jagad rasa stroberi.

"Kok kita kayak menyedihkan banget ya, Joy?"

Joy yang lagi memasukkan sesuap besar es krim ke dalam mulutnya langsung menggeleng sambil mengibaskan sendok es krimnya tanda tak setuju. "Bagaimana bisa lo jalan dengan seorang Ochrelia Joy Gantari dan bilang kalau hidup lo menyedihkan? Ckckck, tidak tau diuntung. Jagaditya, di luar sana ada banyak cowok yang mengantri dan akan dengan sukarela menggantikan posisi lo sekarang—"

"Joy liat, deh, ada batu." Jagad menyela sambil menunjuk sebuah batu dengan sendok es krimnya membuat Joy menoleh.

"Hah, apaan anjir? Nggak penting."

"Iya, kayak omongan lo."

"BRENGSEK!"

Jagad langsung ketawa. "Jangan teriak-teriak dong, nanti dikiranya terjadi sesuatu yang tidak seharusnya terjadi."

"TERJADI APA, ANYENG?!"

"Ngegas bener, buset. Efek galau sih, ya."

"Halah, diem lo, tas branded."

Iya, Jagad barusan sudah cerita tentang apa yang sebenarnya terjadi antara dia dan Shasya.

Sejujurnya, Jagad bukan tipe orang yang akan menceritakan kisah cintanya dengan orang lain. Dia nggak suka ngobrolin yang menye-menye soalnya.

Bagi Jagad, kalau lagi sama teman, ya, buat apa ngomongin pacar?

Daripada ngomongin kisah cintanya, mending ngomongin kisah cinta orang lain.

Tetap saja, gossip is number one.

Namun tadi cerita Jagad ngalir begitu saja ketika ngobrol bareng Joy. Bukan karena Jagad suka sama Joy, ya, tapi karena Jagad tahu, Joy bakal mengerti tanpa perlu ia jelaskan susah-susah. Singkatnya, gadis itu nggak bakal berkomentar yang negatif atau nanya-nanya yang nggak penting.

Kebanyakan orang—selain anak-anak Candramawa tentunya—selalu berpikiran negatif setiap kali mengetahui cara Jagad berpacaran, bahkan nggak segan-segan ngecap Jagad yang aneh-aneh.

Bahkan pernah ada, nih, yang nanya,

"Gat, udah bobolin berapa?"

Jagad cuma bisa tersenyum.

TAPI DALAM HATI MENGUMPAT.

Begini-begini, kan, Jagad masih pengen di jalan Tuhan.

Ya meskipun kata Egi, Jagad kalau ketemu dajjal pasti langsung akrab soalnya kelakuan mereka kayak saudara jauh.

Emang, sih, bagi orang lain, cowok yang gonta-ganti pacar dalam rentang waktu yang singkat itu pasti cowok brengsek.

Tapi Jagad, kan, dari awal sudah bilang ke semua cewek yang pernah punya hubungan dengan dia kalau Jagad nggak pernah, dan mungkin nggak akan pernah, punya hubungan yang serius dengan siapapun.

01 - Out Of Control [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang