[06] Pick Gitar Keberuntungan

1K 214 11
                                    

Hari ini, tim basket Bagawanta bertanding melawan tim basket Adiwangsa dalam Adiwangsa Cup yang memang selalu diadakan tiap tahunnya setiap pertengahan semester pertama. Pertandingannya diadakan di hari jumat di mana kedua sekolah memang pulang lebih awal.

Pukul 14.10, Jagad dan Yago memasuki tempat parkir SMA Adiwangsa yang sudah cukup padat. Pertandingan dimulai lima puluh menit lagi. Keduanya tentu saja datang untuk mendukung Egi dan Joy. Egi bisa ngambek habis-habisan kalau sampai Yago dan Jagad nggak menampakkan batang hidung mereka di pertandingannya.

Usai menunjukkan tiket mereka kepada seorang siswa yang berjaga, keduanya langsung memasuki area lapangan basket Adiwangsa.

Namun tiba-tiba Yago menahan lengan Jagad dengan wajah gelisah.

"Apa, nying, pegang-pegang?!"

"...Mau pipis."

"GUE EMAK LO?! SANA PIPIS SENDIRI!"

"Anteriiin..." Yago mulai merengek. "Gue nggak tau toiletnya di mana. Kalau nanti gue salah masuk kan kita bisa malu bareng."

"Monyet."

"JAGAD UDAH DI UJUNG NIH, ELAH!"

"Keluarin di semak-semak aja, noh—"

"Heh, lo berdua datang juga?"

Yago dan Jagad sama-sama menoleh, menemukan Januar sedang melangkah menuju ke arah mereka.

"Nonton siapa—"

"EH TOILET DIMANA, JEB?" Yago menyela dengan intonasi ngegas sambil menghentak-hentakkan kakinya dengan gelisah.

"Mau ngapain?"

"Mau ngeluarin," sahut Jagad sambil menyeringai.

"Wadaw, ngeluarin apa tuh—"

"GUE SLEPET YA LO BERDUA!" Yago berseru sebal, kali ini sudah melompat-lompat saking gelisahnya.

"Iye-iye, di sono, noh." Januar menunjuk ke belokkan di ujung koridor, membuat Yago langsung saja berlari menuju ke arah yang ditunjuk Januar.

"Mau pipis aja drama bener." Jagad berkomentar. "Lah, Jeb, di sini juga?"

"Gue anak Adiwangsa, jing."

"Oh, iya. Hehe."

"IQ lo lari ke mana sih, sat." Januar merutuk. "Nonton siapa lo di sini?"

"Temen gue, Egi sama Joy."

Januar tampak mengingat-ingat sesuatu. "Egi anak kost lo?"

"Iyeee, yang pernah lo nonton video covernya."

Januar hanya mengangguk, tidak bertanya lebih lanjut lagi.

Iyalah, mau nanya apa memangnya? Kenal cewek yang bernama Egi itu saja tidak.

Obrolan keduanya terhenti ketika Januar dipanggil oleh salah satu temannya, membuat cowok itu harus pergi terlebih dahulu sementara Jagad memilih untuk pergi ke area pertandingan dan mencari tempat duduk.

Namun kakinya langsung berhenti bergerak begitu matanya tidak sengaja menangkap seorang gadis yang sedang duduk sendirian di bangku panjang depan sebuah ruangan.

Joy.

Jagad langsung mengubah arah langkahnya—jadi berjalan menuju ke arah Joy.

Semakin dekat, Jagad semakin menyadari bahwa ada sesuatu yang salah dari Joy. Gadis itu tampak tidak tenang, berulang kali meremas telapak tangannya yang lembab sambil berulang kali menggigit bibirnya.

01 - Out Of Control [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang