"Eh, ku takut sekali, tanpa basa-basi kau ngajak happy-happy..." Egi bersenandung sambil berjoget-joget kecil saat melintasi koridor yang sudah sepi.
Kenapa lagunya keong racun? Karena lagu itu yang tiba-tiba melintas di kepala Egi.
Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak tadi. Joy sudah pulang lebih dahulu sementara Egi masih menunggu Jagad yang sekarang lagi ngumpul bareng tim olimpiade kimianya di ruang ekskul bersama guru pembimbing mereka.
Gadis itu membuka pintu lokernya dan menyimpan buku-buku paketnya. Di balik pintu loker Egi, ada beberapa lembar foto yang melekat di sana; Foto tim basketnya yang sedang merayakan kemenangan pertama mereka usai Egi menjadi kapten. Foto dirinya, Yago dan Jagad yang mereka ambil ketika menemani Jagad mengikuti Cerdas-cermat Kimia (Informasi tambahan: cowok itu menang). Juga foto bersama anak-anak Candramawa yang diambil waktu mereka lagi memberikan surprise ulang tahun untuk Egi.
"WUAAA ANJIR KAGET GUE!!!" Seru Egi tanpa nyantai sama sekali saat ia menutup pintu loker dan menemukan Sera sedang berdiri sambil bersandar pada loker yang bersebelahan dengan miliknya.
Sera sempat ikut tersentak kaget, namun gadis itu bisa kembali mengontrol ekspresinya.
"Kalau mau datang tuh pake salam dong." Egi jadi mengomel. "Napa, Ra?"
Berbeda dengan Egi yang menyapanya dengan santai, ekspresi Sera justru nggak berubah sama sekali. "Egi."
"Hm?" Egi yang awalnya pengen bercanda jadi mengurungkan niatnya melihat ekspresi serius Sera.
"Lo cewek, kan?"
Egi mengerjap. "Ini semua orang beneran meragukan identitas gue—"
"Egi, gue serius," sela Sera lelah.
"Ya iyalah gue cewek," sahut Egi, masih belum mengerti arah pembicaraan Sera.
"Kalau begitu seharusnya lo ngerti gimana rasanya kalau cowok lo dideketin cewek lain."
Tapi gue jomblo...
Egi mengangkat alisnya, kemudian jadi melongo ketika menyadari apa maksud sebenarnya. "Ini... Lo lagi ngelabrak gue karena... Jagad?"
Sera membuang muka, jadi gemas sendiri sama Egi yang bukannya minta maaf malah jadi balik bertanya.
"Gue tau lo teman Jagad. Tapi gue rasa lo udah kelewat batas."
Egi cengo.
"Gimana bisa lo santai aja di dekat dia padahal lo tau dia udah punya pacar?"
Egi masih cengo.
"Gi? Lo kenapa, sih? Gue—"
"INI LO BENERAN NGELABRAK GUE KARENA SEONGGOK JAGADITYA WARADANA?!"
Sera sampai termundur karena seruan heboh Egi.
"Ra, kalau mau ngelabrak gue karena cowok, ya seenggaknya cowoknya sekelas Ji Chang Wook, kek. Ini??? Ya ampun..." Egi menggeleng dramatis sambil berdecak pelan.
Sera mengatupkan bibirnya rapat-rapat. "Gue nggak suka ngeliat lo sama Jagad. Bukan urusan gue kalian mau temenan berapa lama. Tapi mau gimana pun juga, lo hanya teman dia, sementara gue cewek dia. Kalian ada batasannya. Jadi Please, Gi, jangan kelewatan batas."
Mendengar kalimat Sera membuat emosi Egi jadi ikut meletup. "Gue rasa lo salah pa—"
"Ada harga diri dikit jadi cewek."
Egi mengerjap. Harga dirinya tertohok dengan kalimat terakhir Sera.
Egi rasa ia tidak berlebihan jika menganggap kalimat Sera barusan sudah melewati batas.
KAMU SEDANG MEMBACA
01 - Out Of Control [Completed]
Novela Juvenil[Book #01 of Candramawa Universe] ❝Ya udah, sama gue aja sini.❞ Jagaditya Waradana. Semuanya sudah kelewat muak sama cowok yang mulutnya nggak jauh beda sama limbah itu. IQ-nya 160. Anak Olimpiade Kimia. Tapi gobloknya pakai passion. Bassist milik...