[10] Urusan Penting

826 211 11
                                    

Jagad melangkah keluar dari kelas sambil bersenandung santai. Sekarang lagi pelajaran Fisika, pelajaran yang Jagad nggak suka-suka banget soalnya kebanyakan rumus. Jadi cowok itu memilih untuk mencari udara segar sebentar di luar kelas seperti yang sering ia lakukan.

Rencananya sih, memang beberapa menit saja, tapi sering kebablasan sampai jam istirahat nyari udara segarnya. Memang licik.

Niatnya Jagad pengen ke kafetaria untuk beli minum sekalian nongkrong di sana sebentar, tapi cowok itu langsung ganti tujuan ketika menemukan Sera, si cewek matematika yang waktu itu kenalan sama Jagad di ruang guru, lagi duduk sendirian di pinggir lapangan futsal dengan pakaian olahraga yang melekat di tubuhnya.

By the way, mereka sudah sampai tahap tukar-tukaran nomor. Kok bisa cepat banget? Jadi ceritanya sehari setelah pertemuan pertama mereka di ruang guru, mereka nggak sengaja ketemu lagi di perpustakaan.

Sera lagi mengembalikan buku pinjaman, sementara Jagad rencananya pengen tiduran di pojok perpustakaan yang memang jarang dilalui orang.

Terus tanpa membuang-buang kesempatan, Jagad langsung melancarkan jurus buayanya.

Memang dasar lelaki kardus.

Jagad langsung menghampiri Sera yang tampak sedikit lesu dan tak bersemangat. Gadis tirus itu menyadari kehadiran Jagad ketika cowok itu hanya berjarak beberapa langkah lagi darinya. Segaris senyum langsung hadir di wajahnya tanpa bisa ia sembunyikan.

"Jagad?"

"Kenapa sendirian di sini?"

Sera menunjuk ke arah teman-temannya yang sedang melakukan pemanasan di tengah lapangan. "Kelas gue lagi olahraga, tapi gue lagi... Dapet. Jadi nggak ikutan, deh."

Jagad langsung mengangguk paham. "Sakit perut, ya?"

"He'em. Nggak enak gitu."

Dan sisanya percakapannya sudah bisa ditebak lah, ya. Nggak jauh-jauh dari sepik Jagad yang super smooth seperti pantat bayi. Darah buaya memang mengalir deras di dalam tubuhnya. Pantas saja mantannya kalau dikumpulin bisa jadi satu asrama putri, orang mulutnya pro begini.

Teman-teman sekelas Sera yang menyadari kalau Sera lagi duduk sama seorang Jagaditya Waradana langsung berseru-seru heboh untuk menggoda Sera.

Maklum, limbah-limbah begini, Jagad itu tetap cowok populer di Bagawanta. Di luar nama Meraki yang jelas nggak perlu diragukan lagi di sekolah ini, Jagad sendiri memang dikenal oleh banyak orang karena sikap friendly sekaligus komengnya. Ditambah mantannya yang gonta-ganti terus tiap bulan, siapa yang nggak kenal Jagad di Bagawanta?

Sera tersenyum malu-malu sambil diam-diam memelototi teman-temannya, sementara Jagad cuma cengengesan.

"Haduh, maafin teman-teman gue, ya. Malu-maluin banget."

"Santai, Ra." Jagad sih kalem-kalem saja, soalnya dia sudah biasa terjebak dalam situasi-situasi dicengin sepeti ini, ORANG CEWEKNYA GANTI MULU KAYAK KAOS KAKI.

"Jadi lo suka makan yang anget-anget kayak bakso kalau lagi dapet?" Jagad mengulangi apa yang beberapa saat lalu dikatakan oleh Sera.

Sera mengangguk. "Iya."

"Pulang sekolah mau?"

Nation's fakboi in action.

Sera mengerjap, terkejut sekaligus senang. Bagaimana nggak senang, yang ngajakkin dia ini salah satu cowok yang sering menjadi bahan pembicaraan cewek-cewek di Bagawanta. Meskipun Sera sudah sedikit-banyak tahu tentang tabiat Jagad dalam berpacaran, untuk sekarang, Sera nggak mau memikirkannya dulu.

01 - Out Of Control [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang