√Thank You, Father!

3.5K 390 27
                                    

"Athanasia."

"Iya Ayah?"

Siang itu Athi bersama dengan Ayahnya sedang minum teh di taman.

"Ada apa?"

"Ah?"

"Ada masalah apa? Biasanya kau selalu cerewet."

Haha. Athi tertawa canggung.

"Tidak, tidak ada apa-apa."

Namun bukan Kaisar Claude namanya jika Ia mudah menyerah begitu. Tatapan mata Ayahnya yang mulai berubah membuat Athi tertawa canggung untuk yang kedua kali.

"Baiklah, sebenarnya ada sesuatu yang mengganjal di hati Athi."

"Apa itu?"

Athi menatap wajah Claude, ragu.

"Katakan saja."

"Ayah, apakah benar jika Tuan Putri sudah berusia 17 tahun akan dijodohkan?"

"Haha.." giliran Claude yang tertawa, nadanya sumbang.

"Jadi itu yang membuatmu tak bersemangat?"

Athi mengangguk kikuk.

"Itu memang benar. Tapi hal itu tidak akan berlaku bagimu."

"Mengapa?"

"Karena kau adalah putriku. Dan aku tidak akan membiarkan seekor serangga manapun untuk mendekatimu."

Jawabannya membuat Athi tertawa.

"Kenapa kau tertawa?"

"Tidak, Ayah. Padahal kan aku dekat dengan Lucas tetapi Ayah membiarkannya 'tuh?"

Claude menghela napas. "Bocah itu pengecualian. Karena dia pernah menyelamatkan nyawamu."


***

Ciiiee Lucas dah dapet restu tuh dari Ayah Claude 😘😍😂

Thank you semua udah ngasih vote, bener2 nambah semangat diriku ehehehe 😍🤗

His Name Is Lucas [ Who Made Me A Princess Fanfiction ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang