√What's Wrong With You?

3.3K 300 26
                                    

"Ukh.."

Lilian adalah orang yang pertama kali menyadari perubahan Sang Putri.

"Tuan Putri, apa Anda sakit?" tangannya yang lembut menyentuh kening Athanasia. Yang ditanya menggeleng seraya menampilkan seulas senyum.

"A-athi gakpapa kok, Lili."

"Wajah Anda memerah! Padahal Anda tidak demam, mengapa ya?"

Athi mengutuk Lucas dalam hati. Iya, semua ini karena ulah Lucas. Apa-apaan coba! Walaupun Lucas bertanya, tetapi anak itu langsung menciumnya tanpa sempat Athi mengizinkannya.

Ukh! Ba-bajingan tengik itu..! Athi terus saja memakinya, walau dengan wajah memerah merona jika mengingatnya.

"Uaaakhhh!"

"Tu-tuan Putri?"

"Lili! Aku sebel!"

"Uaaakkhhh!"

Dan Ia benar-benar sebal. Karena semenjak malam itu, Lucas belum mengunjunginya lagi.

---

"Fe-felix." Athi memanggilnya ragu.

Tetapi Felix yang ceria menjawabnya dengan senyuman. "A-aku mau tanya."

"Silakan, Tuan Putri."

"Hmm.." Athi bergumam pelan, "Felix, apa Felix punya seseorang yang Felix suka?"

"Hah?" Ksatria itu sedikit terkejut. "Hmm.. Tidak ada."

"Apa? Kok tidak ada? Memangnya Felix nggak pernah suka sama seseorang?" Athi yang nampak kurang puas dengan jawaban Felix, malah memberikan pertanyaan yang beruntun.

"Tentu saya pernah suka pada seseorang."

"Lalu?"

"Tapi saya tidak meneruskan perasaan itu."

"Kenapa!? Apa Felix nggak ingin menyatakan perasaan itu? Kok nggak di teruskan sih!?" Sang Putri mencak-mencak bete.

"Tentu saya ingin, Putri. Tetapi pada akhirnya saya tidak bisa."

"Apa!? Kenapa!?"

"Karena saya khawatir orang itu merasa canggung jika saya menyatakan perasaan saya. Jadi, cukuplah begini saja dengan hubungan yang sudah berjalan sebelumnya."

Malamnya Athi tengah menatap langit-langit di balkon kamarnya. Ini sudah hampir dua minggu semenjak malam itu. Athi merasakan wajahnya memanas lagi jika mengingatnya. Ukh!

Tapi.. Mengingat perkataan Felix sore tadi.. Ukh! Kenapa tiba-tiba Ia merasa canggung sendiri sih?

"Ukh! Nggak tau ah!"

"Apanya yang nggak tau?"

Athi terdiam. Jantungnya berdegup dua kali lebih kencang. Bahkan jika tidak ada suara angin yang berhembus, mungkin detak jantungnya akan terdengar oleh orang yang datang tanpa di undang itu.

"Ja-jangan mendekat."

Lucas, anak itu mengkerutkan keningnya. Ekspresi wajahnya yang sok polos tak berdosa itu benar-benar membuat Athi sebal.

"Heh, kamu kenapa sih?" tetapi Lucas tak mengindahkan larangan Athi.

Athi yang sungguh merasa canggung, debarannya malah berubah menjadi ketakutan. Ia bahkan sempat hampir terpeleset jatuh jika saja tangan Lucas tak menarik tangannya.

"Athanasia."

Ia terdiam. Cengkraman tangannya terasa begitu kuat, tetapi amat lembut. Lucas menatap tepat di maniknya.

"Kamu marah?"

"Le-lepasin aku!" Athi menepis tangan Lucas, "A-aku mau tidur. Lucas juga istirahat aja."

Dan Ia masuk ke dalam kamarnya, meninggalkan Lucas yang menatapnya dengan sebuah pertanyaan: "Ada apa denganmu?" 💔


***

Thank you so much semua sudah sempatin baca ceritaku ini heuehehe 💕 mohon dukungannya dgn vote+komen ya biar aku semangats 💕💕💕💕



His Name Is Lucas [ Who Made Me A Princess Fanfiction ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang