Hari ini seisi istana gempar mendengar kabar Putri Tercinta Obelia yang tengah sakit. Lilian, ibu asuh Athanasia, mengabarkan hal ini dengan tergesa-gesa ke ruangan kerja Claude.
"Aku tidak ingin menikah. Aku ingin hidup menua bersama Ayah, selamanya."
Claude terdiam.
Ingatannya berputar ke beberapa tahun belakang mengenang perkataan Athanasia cilik yang lugu nan polos.
"Cih,"
"Yang Mulia."
Sosok Felix yang mengetuk pintu membuyarkan kenangannya.
Claude memperbaiki raut wajahnya yang kesal menjadi masam.
"Ada apa?" sahutnya malas.
"Maafkan saya. Saya masih belum menemukan penyihir itu."
"Ckck," Claude memandang sebal. "Apa saja sih kerjamu, Felix? Masa' mencari penyihir saja tidak becus."
Felix berlutut memohon ampun. "Maafkan saya, Yang Mulia. Saya akan berusaha keras mencarinya."
"Sudahlah." dingin, Claude memalingkan wajah ke arah lain. "Sebenarnya aku tidak yakin,.."
Felix di tempatnya menunggu perkataan selanjutnya. "Aku hanya tidak suka jika ada laki-laki lain yang merebut hati putriku."
"Ya-yang Mulia, anda ternyata sangat mencintai Putri Athanasia sedalam itu. Hiks.."
Komentar Felix membuat Claude semakin menunjukan wajah masam nan kecut.
BRAK!!
"Apa-apaan!?" Claude terkejut melihat pintu yang di buka begitu keras.
"Maafkan saya Yang Mulia, tapi ini gawat!!" Lilian terengah-engah mengatakannya.
"Mohon tenang Nona Lilian." Felix berusaha menenangkannya.
Lilian menarik napas pendek, "Tuan Putri Athanasia tak sadarkan diri sejak pagi tadi, Yang Mulia!"
***
Tidak.. Tidak..
Bagaimana bisa jadi seperti ini?
Claude menatap Putri semata wayangnya yang menutup mata, seolah Ia akan meninggalkannya selamanya.
"Sejak kapan keadaannya begini?"
"Sejak pagi tadi. Saat saya cek, Tuan Putri tak bangun-bangun dari tidurnya." jawab Lilian bergetar, "Sa-saya takut terjadi sesuatu pada Putri Athanasia." lirihannya berubah menjadi isak tangis.
"Felix."
"Ya Yang Mulia?"
"Panggilkan tabib istana. Segera!"
Claude menatap tanpa emosi Athanasia yang masih belum membuka matanya. Ia terkejut ketika melihat Putrinya terbatuk mengeluarkan darah.
"A-ah, uhuk."
"Tuan Putri!"
Athanasia mengerjapkan matanya, hal pertama yang Ia lihat adalah Lilian yang menangis seraya merangkulnya, juga Ayahnya yang mematung berdiri di hadapannya dengan ekspresi terkejut.
"A-ayah, sa-sakit.." lirihnya.
"Felix sedang memanggilkan tabib. Tahan sebentar."
"Ukh-, tidak. Tolong panggilkan Lucas, A-athi sakit begini karenanya."
Mendengar hal itu, Claude benar-benar murka. Tetapi kemurkaannya itu perlahan memudar ketika Athi meneruskan, "A-athi sakit karena memikirkan Lucas. Ja-jangan bunuh Lucas, Ayah."
"Kenapa kau begitu membelanya? Athanasia?" suara Claude terdengar dingin.
"Karena Athi mencintainya."
Claude terdiam.
Athi menangis lebih ekspresif. "Kalau Ayah tetap bersikeras ingin membunuhnya, bunuh Athi juga."
Claude berbalik badan, Ia berjalan menuju pintu keluar. Tepat di ambang pintu, Ia terdiam.
"Kalau memang begitu keinginanmu, apa yang bisa aku perbuat sekarang."
Athi mengerjapkan matanya. "A-ayah serius 'kan?"
Claude menoleh sedikit, "Tentu saja aku serius. Karena kau adalah putriku, tak ada alasan untukku main-main pada ucapanku."
Athanasia bangkit berdiri dan berlari mengejar Claude. Ia memeluk Ayahnya dari belakang, "Terima kasih Ayah!"
Claude menghela napas pendek. "Kau benar mencintainya?"
Athi mengangguk-angguk.
"Apa dia juga mencintaimu?"
Athi terdiam.
"Awas saja kalau dia tak membalas cintamu, kupastikan dia takkan lolos--"
"Iih, Ayah! Sudah dong! Lucas mencintaiku kok~"
"Bagus kalau begitu. Tapi kalau dia berani menyakitimu akan ku bunuh!"
"Sudah dong, Yah. Jangan main bunuh-bunuhan terus~"
Claude menghela napasnya lagi. Kali ini Ia mungkin memang harus merelakannya. Fakta bahwa Putrinya sudah beranjak dewasa memang tak bisa dipungkiri, tetapi tetap saja, jika Lucas sampai berani menyakiti hati Athanasia, Claude takkan segan untuk membunuhnya.
"Karena kau adalah putriku, aku takkan rela seorang pun menyakitimu." 💞
****
Hai guys!
maaf banget ya aku lama banget updatenya huhu•• semoga kalian suka dan terima kasih selalu memberikan dukungan buatku 😘 big love for u all 😭😍🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
His Name Is Lucas [ Who Made Me A Princess Fanfiction ]
FanficLucas namanya, hobinya sering bikin Athanasia baper. Rank #1 lovestory: 08.03.20 💕