0.2

2K 433 17
                                    

Aika memilah camilan untuknya di sebuah minimarket dekat rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aika memilah camilan untuknya di sebuah minimarket dekat rumah. Matanya membaca tiap kandungan lemak di setiap kemasan yang ia ambil.

"Ah, banyak lemaknya." keluhnya. Dia ingin memakan camilan saat malam hari, tapi tidak ingin berat badannya bertambah. Nanti dia di ejek oleh kakaknya. Si Yuta itu memang seringkali mengatai pipi tembamnya seperti bakpao, bisa dimakan. Padahal kan pipinya tidak sebesar itu.

Drrrttt

Ponsel Aika bergetar di dalam saku jaket hijaunya. Dia segera mengangkat begitu tahu yang menghubunginya adalah Yuta. Sang kakak yang sempat terlintas di otaknya barusan.

"Apa?" Aika bersuara dengan malas.

"Beliin gue juga."

"Dih, gak mau. Gue gak ada uang."

"Nanti gue ganti elah, pelit amat."

"Eh ngaca ya, lo yang pelit."

"Udah buru beli, abis itu langsung pulang."

"Ck, iya!"

Aika yang kesal akhirnya memutus sambungan telepon. Masih dengan raut wajahnya yang bersungut, dia mengambil keranjang yang berada di dekat meja kasir.

"Ai?"

Aika langsung mendongak begitu ada suara lelaki yang memanggilnya. Postur tubuh tinggi tegap dengan rambut pirang tersenyum padanya.

"Loh, Nik? Kok disini?"

Dia tentu hafal kebiasaan Ni-ki saat memanggilnya Ai. Kebanyakan orang memanggilnya dengan nama Ika, termasuk keluarganya.

Hanya Ni-ki yang memanggilnya dengan sebutan "Ai."

Artinya cinta.

Oh, Aika jadi merasa spesial.

"Aku mau ke rumah Taki, sekalian beli cemilan karena dia yang minta."

Gadis itu mengangguk paham.

"Kampret emang, dia yang nyuruh aku dateng tapi dia gak mau nyuguhin makanan."

"Kamu sendirian?"

"Nggak, ada mama di luar."

Ni-ki mengendikkan dagu ke tempat parkiran minimarket.

"Mama juga mau ke rumah Taki."

Aika terhenyak. Badannya seketika keringat dingin dengan kondisi netra yang berusaha melihat ke arah lain.

"H-hah? Mama?"

"Iya, Ai. Itu ada mama di parkiran. Aku suruh tunggu di dalem mobil."

Aika segera meletakkan kembali keranjang belanjaannya. Dia tidak jadi membeli camilan. Masa bodoh dengan Yuta yang minta dibelikan camilan, dia ingin pulang ke rumah.

TELL MY MAMA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang