0.5

1.2K 356 21
                                    

Aika membuka pintu kamarnya dengan lesu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aika membuka pintu kamarnya dengan lesu. Tubuhnya lelah sekali sehabis dibawa berjalan-jalan ke mall. Noya sendiri tidak pulang bersamanya karena ia ingin jalan dengan Taki.

Ohya, hadiah untuk mama Ni-ki juga sudah ia beli. Itu adalah sebuah kotak musik berwarna keemasan dengan hiasan bunga magnolia yang akan naik-turun saat dinyalakan.

Seandainya saja Ni-ki bisa diajak jalan tadi, mereka akan melakukan double date dengan Taki dan Noya. Pasti akan seru. Sayangnya tidak bisa karena Ni-ki sepertinya sudah tertidur. Jelas karena sekarang sudah jam sembilan malam.

Masalah bebas, iya orangtua Aika membebaskannya untuk berjalan-jalan sampai larut malam. Maksimal pulang jam dua belas malam. Yang bawel itu Yuta, untungnya dia tidak pulang hari ini karena katanya lebih enak tinggal di kos daripada di rumah.

Di rumah, Yuta selalu kena omel sang ibu. Makanya dia suka marah-marah sendiri ke adiknya karena Aika tidak pernah dimarahi sekalipun

Tapi Aika akui, kehadiran Yuta di rumah sangat menghiburnya karena sang kakak selalu bisa menjadi sandarannya dalam keadaan apapun.

"Lo itu adek gue. Dek Aika itu adeknya Bang Yuta. Jadi abang bakal terus ngelindungin Aika. Ngerti?"

Aika jadi ingin menghubungi Yuta. Kira-kira dia sudah tidur atau belum?

Dia meraih saku celana, mengeluarkan ponsel dari sana seraya menghubungi kontak Yuta.

Dalam dering ketiga, Yuta mengangkat telepon adiknya. Dan satu kata yang terlontar darinya adalah, "Ngapain nelpon malem-malem?"

Aika terkekeh. "Mau nelpon aja, emang gak boleh?"

"Ada maunya nih pasti."

"Gak ada, emang mau nelpon aja. Lagi ngapain lo bang?"

"Biasa, main game."

"Gue mau ke kamar mandi, temenin lewat telpon. Oke?"

"Hmm,"

Aika menyalakan loud speaker. Setelahnya ponselnya ia letakkan di meja belajar.

Ini sudah malam dan orangtua Aika belum pulang dari kantor. Alasan ia menghubungi Yuta juga karena dia takut berada sendirian di rumah.

"Dek, udah belom? Lama amat."

"Bentar, lagi cuci muka."

Aika cepat-cepat mencuci mukanya lalu menggosok gigi dan cuci kaki. Takut kalau Yuta tidak diladeni bicara nanti dia malah memutus sambungan. Katanya, gue berasa ngomong ama tembok.

Gadis itu cepat-cepat menyelesaikan acara bersih-bersihnya. Kini dia sedang berada di depan meja belajar sambil mengeringkan wajahnya.

"Lo sehat?"

TELL MY MAMA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang