#fiksi remaja
Memiliki suami seorang taruna adalah impian bela anindya pratama sejak masa SMA.
pertemuan dengan cinta lamanya saat masa putih abu abu di kota Istimewa membuat bela kembali dilanda asmara.
pertemuan itu menjadi awal kisah cinta merek...
Tri memintaku ke parkiran terlebih dahulu karena ingin ke toilet. Aku menurutinya,ku langkahkan kakiku malas menujur parkiran seorang diri. 20 menit aku menunggu tri di luar mobil.
Lama sekali-gerutuku.
Karena bosan aku memilih duduk didalam mobil. Ketika aku membuka pintu mobil aku melihat sekotak bunga dan coklat serta boneka kecil diatasnya. Mataku membinar
Apa ini untukku? Batinku.
Aku melihat kertas yang di selipkan diatas coklat itu.
Untukmu pujaan hatiku Bela. Semoga harimu menyenangkan sayang. Aku bersyukur memiliki mu. I love you (Ts❤)
Tak lama setelah itu tri masuk ke mobil menatapku dengan senyuman manis di wajahnya. Tri terkejut karena aku tiba tiba memeluknya.
"baru saja aku tinggal sebentar sudah rindu padaku hingga memelukku seperti ini,eum?" goda wira.
aku memasang wajahku yang cemberut di depan tri. Ku lihat dia masih setia memandangku dengan lengkungan manis diwajahnya. Lalu ku rasakan tangannya mengelus puncak kepalaku.
"terimakasih sayang untuk ini"ucapku pelan,aku malu memanggilnya dengan sebutan sayang. Dia tersenyum sambil memelukku.
"cie manggil sayang. satu lagi,aku punya sesuatu untukmu karena kamu sudah memanggilku sayang" ucap tri seraya tertawa penuh kemenangan.
Tri memberiku sebuah kotak kecil berwarna bening.
"apa ini?" tanyaku.
"buka sayang" ucap tri sambil mulai mengemudikan mobilnya keluar halaman parkir mall.
***
Tri pov.
Aku meminta bela untuk ke parkiran terlebih dahulu,aku berpamitan ke toilet padanya. Tapi itu hanya alasan saja agar aku bisa menghindarinya. Aku kembali untuk menghampiri kios aksesoris yang kami masuki tadi. Aku mengambil cincin tadi yang bela lihat,ku perhatikan sepertinya bela menyukainya dan aku berniat untuk membelikan itu.
Aku yakin cincin itu pas ditangan bela karena tadi ku lihat dia mencobanya. Saat ku tanya dia hanya diam dan berkata tidak suka.
Aku mengambilnya dan menyuruh pelayan membungkusnya.
"mbak saya ambil ini." ucapku kepada pelayan seraya menunjukkan cincin tersebut.
"oh ya mas sebentar." kata pelayan itu,aku menunggu sedikit lama.
Lalu pelayan itu berjalan ke arahku sambil membawa tas bungkusan pesananku.
"ini mas,harganya Rp.x.xxx.xxxx" ucapnya sambil memberikan itu kepadaku.
Aku ambil dompet di saku ku dan menarik kartu rekeningku. Setelah selesai aku pergi keluar untuk menemui bela.
1 jam yang lalu sebelum aku pergi ke dalam kios aksesoris,aku menyuruh kakakku membelikan sebuah coklat dan boneka. Aku memintanya agar di taruh di dalam mobilku.
Ketika sampai di depan mobilku. Aku melihat bela dengan raut bahagia serta senyum manis di wajahnya. Aku menatapnya lalu tiba tiba dia memelukku dengan hangat,aku terkejut. Lalu ketika ia mengucapkan satu kata dengan memanggilku dengan sebutab sayang,jantungku berdetak lebih kencang. Ini baru pertama dia memanggilku dengan kata sayang. Ah aku senang.
Setelah ia memelukku aku menggodanya lalu memberikan cincin yang tadi aku beli.
"apa ini?" tanya bela.
"buka sayang" ucapku sambil mulai mengemudikan mobil keluar halaman parkir mall.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bela nampak kaget membuka kotak kecil itu.
"haa apa ini?kenapa kau membelinya. Ini sudah cukup bagiku." ucap bela sambil menatapku.
"apapun untukmu sayang" ucapku sambil mendekatkan wajahku dengan wajah bela lalu aku mengecup keningnya singkat.
Bela pov.
Aku terkejut dengan isi kotak yang diberikan tri padaku.Ternyata isinya adalah cincin yang aku sukai tadi di dalam mall.
"haa apa ini?kenapa kau membelinya. ini sudah cukup bagiku." ucapku.
"apapun untukmu sayang" balas tri singkat. Aku lebih terkejut merasakan wajah tri yang semakin mendekat ke wajahku. Jarak kami semakin dekat. Jantungku berpacu kencang lalu kecupan singkat mendarat dikeningku. Aku menahan malu dan mungkin wajahku sudah semerah kepiting rebus.
