Chapter 9

32 4 3
                                    

Tiba-tiba hp Yeonjun berdering.

Gue hanya bisa menahan nafasku, wajah Yeonjun dekat sekali dengan wajah ku.

"Aku angkat telfon dulu ya. Lo tunggu disini, Lo masih dalam hukuman." Gue hanya bisa pasrah menunggu Yeonjun selesai menelfon dengan siapa, aku tidak tahu.

Yeonjun POV

Gue langsung keluar kamar, gue ga mau Irae tau siapa yang menelfon ku. Gue angkat telfon.

"Halo Soobin."

"Halo bang, jadi kan bang? Aku sudah mempersiapkan semuanya. Boleh ga aku video bang? Hehehehe, buat kenangan Abang sama kak Mirae ntar."

"Terserah Lo deh, bin. Yang penting sudah semua kan, guru juga ikut kan?"

"Iya bang, jadi kapan mau dilaksanakan nih, padahal dari kecil dah jodoh kamu bang sama kak Mirae."

"Pas jam pelajaran Mr. Tyler, biarin, gue mau ngomong langsung sama Irae. Lo dah tanya kan Mr. Tyler?"

"Udah bang, santai aja bang, Lo berdoa aja semoga besok semua lancar oke?"

"Oke, baiklah, terima kasih atas bantuan mu ya Soobin."

"Iya bang sama-sama. Nah sekarang tutup gih, kak Mirae mungkin dah nunggu Abang.... Cieeeee lagi ngapain nih, hahahaha."

"Apa sih, bin! Ga ngapa-ngapain kok."

Author POV

Yeonjun nutup telfonnya. Besok rencananya, Yeonjun mau nembak Mirae di kelas, di depan semua orang, bahkan di depan guru, dan Soobin sudah mengatur semua yang Yeonjun perlukan agar besok menjadi hari yang sempurna buat Yeon dan Irae.

Mirae POV

Yeon kok lama banget sih... Dia bicara sama siapa? Sama cewek lain? Ga, ga, jangan berpikir gitu Irae, ga mungkin dia begitu.... Gumam gue dalam hati.

Yeonjun masuk ke kamar dengan senyum lebar di bibir imutnya itu. Gue seketika beranjak dari tempat tidur.

"Ya! Siapa tadi yang menelfon mu?! Apakah cewek lain, hah?! Gimana Lo bisa telfon cewek lain dan gue masih disini." Emosi gue pecah, tapi gue ga nangis, gue masih tahan.

Yeonjun kaget dengan ucapan Mirae barusan, dia langsung memeluk Yeoja kesayangan nya itu.

"Siapa yang bilang gue lagi nelfonan sama cewek lain, hah? Gue nelfon sama Soobin tadi, dia tadi marah-marah karena ga bisa selesain pr nya dia. Gue hanya bisa tertawa mendengar suara dia tertawa. Ga usah nangis ya..."

Gue ga bisa tahan lagi gue nangis, gue langsung memeluk Yeonjun.

"Pabbo, gue kira lo nelfon cewek lain. Mian, gue ngira ga baik sama Lo."

"Iya ga papa kok, Lo emang sensitif sekali dari dulu."

Yeonjun tiba-tiba gendong gue, otomatis gue ngelingkarin tangan gue ke lehernya.

"Ya! Turunin gue! Gue takut nih punggung remuk!"

"Shhh.. tenang aja, diem. Ntar aku jatohin beneren loh."

Yeonjun gendong gue sampai kasur dan membaringkan ku di samping kanannya, dia langsung mencium kening ku "Jalja, Irae."

***

Keesokan harinya

Di jam pelajaran Mr. Tyler. Mr. Tyler masuk ke kelas dan langsung menyuruh semua murid diem.

Remember Me {Choi Yeonjun}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang