Chapter 3

39 4 1
                                    

Sekali lagi, mentari menyoroti mataku melalui sela-sela tirai jendela yang agak terhembus angin.

Aku beranjak dari tempat tidurku, dan segera bersiap-siap untuk sekolah.

"Tumben ga ada yang teriak pagi-pagi begini..." Gumam ku.

Gua akhirnya turun ke lantai bawah dan melihat secarik kertas

Irae, maaf ya Bang Kookie sekarang keluar pagi-pagi. Abang lagi di panggil sama klien yang lain. Sudah ada makanan di atas meja. Kamu makan lah. Jangan lupa kunci pintu rumah ya. Jangan tunggu Abang, besok Abang akan pulang. Bang Tae bakalan pulang 3 hari ke depan. Ingat makan yang teratur ya.

Kenapa sih mereka pergi ga memberitahu aku, langsung tulis pesan aja. Kan sedih ditinggalin.

Akhirnya gue makan sendiri. Dan berangkat sendiri ke sekolah dengan bus.

***

Di sekolah.

Saat gue masuk pagar sekolah, para murid cewek sudah menunggu berbaris. Mereka kayak menunggu seorang artis datang ke sini.

Siapa lagi kalo bukan Yeonjun, murid baru yang sangat cogan kata Hyun.

Gue ga mau pusing, gue langsung ke kelas aja.

Di lorong, gue diserempet sama murid cewek sampai lengan ku terbentur di tembok yang meninggalkan memar yang agak parah

Emang ga ada hati kalo berurusan sama cowok yang dikejar.

Akhirnya gue ke UKS

Di UKS ga ada orang sama sekali.

"Ini yang piket jadi pengurus UKS kemana ya??" Gerutu gue kesel.

Akhirnya aku duduk di ranjang dengan peralatan obat di sampingku.

Tak lama setelah aku masuk. Seseorang langsung menerobos masuk dan mengunci pintu.

Gue kaget dan meneriaki orang tersebut.

"Ya! Apa yang kamu lakukan! Ini UKS! Kamu kayak sudah dikejar sama setan."

Orang itu ga menjawab dan akhirnya duduk di sampingku.

"Ya! Apa yang kamu buat! Jangan dekat-dekat. Atau aku lapor pihak sekolah!"

Aku melihatnya sebentar, dan benar saja itu Yeonjun yang ngos-ngosan dikejar sama murid cewek.

"Biarkan aku istirahat dulu, Irae. Gue capek, tuh murid cewek ga habis kalo begini. Untung aku lewat disini, kalo ngga, bisa mati aku." Ucap Yeonjun sambil menyenderkan kepalanya ke pundakku.

Gue spontan geser kepalanya. Dia hanya kaget. Emang dia orang dekat ku ya, langsung taruh kepala aja di pundak.

"Ga usah taroh kepalamu di pundakku. Tidur aja sono di belakang ku." Ucap gue, gue agak iba melihat dia ngos-ngosan dikejar cewek tadi.

Akhirnya Yeonjun tidur di belakang ku.

Lama-kelamaan Yeonjun memeluk pinggangku, gue spontan langsung beku. Dia berani banget meluk gue, padahal baru ketemu kemarin.

Gue ga berani bangunin, dia capek sekali. Nafas nya ga beraturan.

Gue biyarin Yeonjun meluk pinggang gue aja sebentar.

Beberapa jam kemudian, jam istirahat.

Aku ga nyangka, tertidur di samping Yeonjun juga. Aku melewati jam pelajaran sebelum istirahat bersama Yeonjun di UKS.

"Ya! Bangun! Kita akan dimarahi kalau begini terus!" Gue teriak di telinga Yeonjun.

Yeonjun kaget dan langsung mengusap matanya dengan tangan kirinya dan tangan kanannya masih meluk pinggangku.

Remember Me {Choi Yeonjun}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang