Prolog

210 15 5
                                    

Meskipun waktu belum menunjukkan tengah hari, tapi tidak menghentikan seseorang mengagumi pahatan indah guru koreografer kampusnya.

Tidak henti-hentinya Raeyun tatapan kagumnya tanpa bisa diurakan langsung. Dari gerakan, bentuk tubuh, wajah, senyum bahkan tawanya ketika bercanda dengan para muridnya. Ingin rasanya Raeyun masuk begitu saja ke dalam dan langsung memeluknya. Namun..

Pria itu sudah memiliki kekasih.

Kekasihnya juga ada di dalam. Selalu menunggu dan melihatnya mengajar dari tempat yang dikhususkan pria itu. Memberikan senyuman pada pria tersebut saat mereka saling bertatapan. Lalu tanpa rasa malu, pria itu melayangkan kiss bye dari kejauhan.

Harusnya aku yang merasakan itu. Batin Raeyun.

"Hei anak kecil! Apa yang kau lakukan?" Raeyun tersentak ketika seseorang memergoki dirinya. 

Matanya pun melotot ke arah orang tersebut. Tanpa rasa takut dan malu walau sudah tertangkap basah sekalipun.

"Apa urusanmu?! Badan, badanku. Mata, mataku. Pikiran, pikiranku. Kenapa kau repot?!!" Balas Raeyun. Lalu kembali melihat ke dalam dari jendela yang cukup tinggi itu.

Ahh sial. Karena si pendek ini, aku jadi kecolongan mengawasi Hoshi oppa. Dia jadi bermesraan di belakangku kan (!?). Halu Raeyun. Padahal tidak ada yang salah dengan pemandangannya itu. Mereka memang pasangan kekasih. Pasangan yang begitu mesra hingga Raeyun iri dan cemburu.

"Kau mengganggu pemandanganku." Katanya lagi.

Raeyun berdecak. "Tinggal lihat yang lain. Gitu saja repot."

Dia menoyor kepala Raeyun dengan tenaga yang cukup kuat. Bagaimana tidak kuat? Dia kan laki-laki. Pastinya tenaganya lebih besar daripada Raeyun yang perempuan.

"Apa-apaan kau ini!! Aku kan tidak mengganggumu. Kenal saja tidak. Kenapa kau selalu menggangguku melihat Hoshi oppa?!" Omel Raeyun. Tatapan tajamnya kembali dilayangkan pada pria yang lebih tinggi darinya itu.

Walau Raeyun menyebutnya pendek, tapi tetap saja Raeyun tidak bisa mengelak jika pria itu tetap lebih tinggi darinya. Alasan dibalik Raeyun menyebutnya pendek karena dia membandingkanya dengan Hoshi. Pria idamannya.

"Hal yang menggangguku itu karena kau melihat Hoshi hyung." Katanya.

Raeyun tercengang. "Alasanmu tidak jelas!" Hanya itu yang bisa Raeyun ucapkan. Dia kehilangan kata-kata karena pria di depannya ini makin tidak jelas setiap kali dia memergokiku melihat Hoshi.

Bukan sekali ini saja Raeyun terpergok melihat ke dalam ruang latihan. Tapi sudah beberapa kali. Raeyun sendiri juga tidak ingat sudah ke berapa kalinya, yang pasti orang yang selalu memergokinya ya pria ini.

Pria dengan mata sipit, tanpa lipatan mata. Kulit agak putih dengan bibir pinknya yang sekarang memajukan wajahnya ke arah Raeyun. Tidak melepaskan tatapan tidak sukanya pada wanita yang bahkan tidak saling kenal secara resmi.

Dengan galak, Raeyun tidak mau kalah membalas tatapan tidak suka itu. Tapi tidak lama mereka saling bertatapan. Hanya 1 atau 2 menit mungkin, kepala Raeyun kembali ditoyor.

Mata Raeyun memelotot dengan tangan menutupi kening yang baru ditoyor. "Ya!! Ini bukan kepalamu ya, jadi kau tidak berhak menoyor kepalaku begitu saja." Omelnya kembali.

"Ini agar kau bisa cepat sadar."

"Sadar apa?!" Serang Raeyun.

"Sadar kalau orang yang kau suka dan kau lihat di dalam itu sudah bahagia dengan orang lain. Jadi jangan pernah berharap bisa menghancurkan mereka. Jika kau sungguh berniat melakukannya, maka yang kau hadapi bukan mereka." Katanya. Matanya menatap Raeyun dari atas sampai bawah dengan cepat dan cermat.

"Jangan pernah datang lagi atau kau berurusan denganku." Lalu dia pergi begitu saja masuk ke ruangan tersebut. Yang Raeyun tau, dia memang ikut ekskul tari Hoshi ini. Tapi untuk apa dia mengurusi hubungannya dengan Hoshi??

Raeyun menghentak-hentakkan kakinya dengan kesal. Melompat-lompat kecil hingga beberapa orang yang berlalu lalang memandanginya. Tapi setiap orang yang melihatnya, akan langsung mendapat serangan amarah dari Raeyun.

Siapa peduli? Dia sudah terlalu kesal pada pria tadi. Pria yang tidak dia tau siapa, apa dan kenapa selalu saja menganggunya mengangumi sosok yang disukanya itu.

Memang salah suka pada seseorang yang sudah punya kekasih? Dianya saja kali tidak pernah dicintai, jadi iri dengan orang-orang yang punya fans. Menyebalkan. Aku jadi tidak ada mood untuk melihat pujaan hatiku lagi.

Dengan langkah berat, Raeyun pergi dari depan ruangan bertuliskan ruangan dance itu. Menendang-nendang udara sambil memikirkan cara agar bisa melihat oppa-nya itu, tanpa gangguan dari pria manapun. Termasuk pria menyebalkan satu itu.

°•♡•°

Hi.. hy.. hay reader >.<

Udah lama banget ya aku gak muncul di series Love ini. Pada kangen tidak? Ada yang nyariin book ini? Atau tidak? 😅

Tapi ada kok yang nyari. Karena itu aku mau buat lanjutannya, makasih ya masih menunggu work ❤ Sungguh aku terharu karena masih ada yang suka.

Love series kali ini bawain pasangan Dokyeom dan Dino. Ada shipper-nya tidak ya? 😅
Ini karena mereka saja member tersisa yang belum dibuatkan cerita. Biar adil, mereka dibuat dulu saja. Kalau ada shipper member lain, mungkin akan dijadikan next work 😄

Dan satu lagi..
Work ini akan ada hubungannya dengan love series sebelumnya. Semoga kalian masih ingat-ingat dikit ya 😂

Kalau tidak ingat, nanti akan ada penjelasannya kok. Tapi dari versi dikarakter ini.

Selamat menunggu next chapter
😘💕💕

Teaching Love (Dokyeom & Dino Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang