"Jadi aku harus membawamu ke mana??"
Dino yang awalnya sudah tenang dengan Raeyun tidak menangis lagi. Kini dibuat sakit kepala karena mengetahui fakta jika ternyata gadis ini baru saja kabur dari rumahnya. Kenapa nasibku seburuk ini setiap kali dengannya? Batin Dino.
"Aku menginap di rumahmu saja boleh?" Wajah Raeyun memohon.
"Aniyo." Tolak Dino dengan tegas.
Raeyun cemberut. "Wae?"
"Kau kabur juga?"
Dino langsung memberikan toyoran di kepala Raeyun. Berbeda dari sebelumnya, kali ini Raeyun tidak mengomel atau memberontak. "Jangan samakan aku denganmu. Aku ini berasal dari Iksan, jadi di Seoul otomatis aku tinggal di apartemen."
"Kalau begitu aku numpang."
"Kau gila?! Aku tidak akan mau." Ketus Dino lagi. Apa dia tidak pernah berpikir lebih jauh sebelumnya? Tinggal dengan namja itu berbahaya, walaupun Dino juga tidak akan melakukan apa-apa padanya.
"Terus aku harus tinggal di mana?" Raeyun memelaskan wajahnya. Berharap Dino luluh, tapi sepertinya tidak. Dino mengabaikannya dengan berjalan ke motornya. "Dinoo-ya!!" Teriak Raeyun.
"Berisik! Tidak baik bertengkar dengan orang tua. Cepat kembali dan minta maaf." Perintah Dino.
"Tapi aku tidak mau. Kau tidak tau seberapa pilih kasihnya eomma-ku. Kau tidak merasakannya, jadi kau tidak akan tau bagaimana rasanya." Raeyun membela diri.
Dino kembali berbalik. Menaruh kedua tangannya di pundak Raeyun dan menghela napas terlebih dahulu saat menunduk. Baru menatap Raeyun dalam, "Seburuk apapun eomma-mu, dia tetap orang yang sudah melahirkanmu. Bahkan membesarkanmu sampai saat ini. Aku memang tidak tau apa saja masalahmu, tapi kau juga tidak boleh menjelekkan orang tuamu."
"Kau tidak tau bagaimana sakitnya aku selama ini diperlakukan berbeda."
Dino menurunkan tangannya. Dia menyerah jika harus menasehati orang yang keras kepala. "Ok. Aku tidak akan memaksamu pulang. Tapi kau tau kan perbuatanmu ini salah?"
"Ne."
"Sekarang ikut aku."
"Eodiga?"
"Kau mau tempat tinggalkan?"
Tanpa bertanya macam-macam lagi, Raeyun mengikuti Dino dengan langkah riang. Daripada dia bicara dan membuat Dino membatalkan niatnya itu. Lebih baik Raeyun memilih diam. Melihat pinggung tegap Dino yang tidak menoleh sedikit pun ke arahnya.
Sampai mereka berdua sudah di atas motor, tidak ada yang membuka suara sama sekali. Raeyun tidak kuat jika suasananya sepi begini. Di perjalanan, Raeyun membuka pembicaraan. "Dino-ya.."
"Hm.."
"Boleh tanya?"
"Ani."
"Pelit."
"Terserah."
"Jadi boleh tanya kan?"
"..." Kediaman Dino menunjukkan jawaban 'iya' bagi Raeyun.
"Bagaimana kau dan Seokmin saem bisa suka pada orang yang sama?"
"Ku balik pertanyaanya, bagaimana kau dan kekasih Hoshi hyung bisa sama-sama suka dengan Hoshi hyung?"
Raeyun mendengus. "Itu berbeda."
"Tentu saja sama. Kita sama-sama terjebak dalam lingkaran perasaan yang salah dalam menyukai seseorang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Teaching Love (Dokyeom & Dino Fanfiction)
FanficAdakah yang tau bagaimana cinta itu datang? Pergi? Hilang? Kembali? Dan terbentuk? Kenapa cinta bisa serumit ini? Apakah cinta bisa dipelajari? Tidak ada yang tau. Cinta selalu datang secara tiba-tiba. Dengan berbagai cara, bentuk dan warna. Begitu...