Musik kencang memenuhi sebuah ruangan. Dengan beberapa orang penari yang masih sibuk latihan. Namun tidak dengan Dino.
Telinganya tersumbat oleh earphone yang memainkan musik dinamis dan penuh kekuatan. Terlihat dari kepalanya yang terus bergerak seakan-akan sedang membayangkan dirinya menari-nari dengan musik tersebut. Bibirnya pun tidak luput mengikuti lantunan musik tersebut.
Dirinya asik dengan dunainya sendiri, hingga panggilan seseorang tidak terdengar olehnya.
Ketika sebuah pesan masuk dari ponselnya, Dino pun baru mematikan musik tersebut dan melepaskan earphone-nya. "Hyung, wae?" Tanya Dino pada Hoshi yang merupakan pelaku dari pengirim pesan tersebut.
Hyung-nya ini memang selalu seperti itu. Ketika dirinya sedang menggunakan earphone, pasti dia akan mengirimkan pesan untuk menyadarkan Dino. Tapi ketika ada anak-anak dance saja. Jika hanya ada kami berdua dengan kekasihnya, dia tidak akan segan-segan menjadi konyol. Hingga Dino kadang berpikir orang yang lebih tua darinya itu dongsaeng-nya.
"Kita bicara di luar saja." Pria yang bernama asli Soonyoung itu menggerakan bibirnya dengan gerakan tangan. Musik yang terlalu kencang ini, membuat Dino tidak bisa mendengar suaranya sama sekali dan Hoshi tau itu. Jadi dia menggerakan tangannya sebagai bahasa isyarat.
Dino pun mengangguk. Dia bangun dari lantai, lalu pergi keluar terlebih dahulu. Menunggu hyung-nya itu berpamitan pada kekasihnya. Tadi sempat terlihat dari mata Dino, Hoshi sedang mencium kepala Daseol, kekasih Hoshi dan noona-nya juga.
"Ada apa hyung?" Dino langsung bertanya ketika Hoshi sudah menutup pintu ruang latihan. Telinganya langsung terbebas dari berbagai musik-musik yang menggema menjadi kesunyian yang menenangkan.
"Kau masih ada masalah dengan kekasihmu?" Tanya Hoshi.
Dino mengerutkan keningnya. "Kekasih? Aku tidak.." Dino memekik mengerti. "Aa~ Dia bukan kekasihku. Sungguh bukan kekasihku, hyung." Yakinkan Dino.
"Jadi kalian sudah putus?" Hoshi semakin salah paham.
Dino menggerakkan tangannya tanda bukan sambil terus berkata, "Ani. Aniya.. Bukan begitu."
"Lalu?"
Dino berdesah. Menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Bingung bagaimana harus menjelaskannya pada hyung satu ini. Tidak mungkin dia mengatakan gadis kemarin adalah orang yang ingin menghancurkan hubungannya.
"Kalau kau ada masalah, harusnya jangan mengambil keputusan secara tiba-tiba seperti itu. Apalagi putus. Nanti kau yang akan menyesal." Justru aku akan yang paling sengsara jika benar-benar memiliki hubungan dengan gadis seperti itu. Batin Dino.
"Hyung tidak percaya aku dan gadis itu bukan sepasang kekasih?" Dino balik bertanya.
Hoshi hanya mengangkat bahunya. "Aku tidak tau dan tidak yakin."
"Wae?"
"Karena kau terlihat sedih tadi."
"Eonje?"
"Tadi, saat kau pakai earphone-mu. Ku panggil berkali-kali tidak mendengar. Kalau kata Daseol, kau mungkin sedang sedih. Lalu aku ingat jika kau pernah punya masalah dengan seorang perempuan, jadi aku menyimpulkannya dari situ." Jelas Hoshi.
Ini sungguh hyung atau dongsaeng ya? Pikirannya sederhana sekali. Batin Dino. Refleks menepuk keningnya sendiri.
"Salahkah?" Tanya Hoshi dengan wajah polosnya.
"Salah besar." Kata Dino setengah tertawa. "Aku lagi memikirkan tugasku. Dosenku menyuruh mengutak-atik sebuah elektronik rusak lalu memperbaikinya. Dan aku sama sekali tidak bisa mengerjakan itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Teaching Love (Dokyeom & Dino Fanfiction)
FanfictionAdakah yang tau bagaimana cinta itu datang? Pergi? Hilang? Kembali? Dan terbentuk? Kenapa cinta bisa serumit ini? Apakah cinta bisa dipelajari? Tidak ada yang tau. Cinta selalu datang secara tiba-tiba. Dengan berbagai cara, bentuk dan warna. Begitu...