8

2.5K 242 19
                                    

"Jika melenyapkanmu dapat membuat Yoongi datang padaku dan menikahiku, kurasa aku akan melakukannya"

.

.

Yuri semakin mendekatkan langkahnya pada Mirae dan Mirae tak takut dengan ikut melangkahkan kakinya mendekati Yuri.

Mirae menyunggingkan senyum dan menatap Yuri dengan tatapan meremehkan sembari berkata,

"Coba saja, kalau kau bisa"

Baru saja Yuri ingin membalas perkataan Mirae, terdengar suara berat yang membuatnya harus mengurungkan niat.

"Yuri, apa yang kau lakukan disini? Kenapa kau kemari?" Tanya Yoongi.

Yuri segera berbalik dan segera menyunggingkan senyum manis ketika melihat atensi Yoongi yang berdiri tak jauh darinya.

"Oppa, kau sudah pulang? Aku kemari karena merindukanmu" Ujarnya lalu menghampiri Yoongi sambil membuka tangan bersiap untuk memeluk sang pria.

Tapi dengan cepat Yoongi menepis tangan Yuri.

"Apa perkataanku pagi tadi cukup sulit untuk dicerna otakmu, Yuri-ssi?"

Yoongi berjalan melewati Yuri dan berakhir berdiri didekat Mirae.

"Jangan muncul lagi dihadapanku, apa kalimat itu begitu sulit untuk kau mengerti?"

"Oppa, kau tidak bisa memperlakukan—"

"Tentu saja aku bisa. Buktinya aku melakukannya hari ini"

Yuri terdiam. Hatinya sakit. Dia tidak ingin berpisah dengan Yoongi. Dia ingin Yoongi, tidak ingin orang lain. Dengan perasaan yang campur aduk, Yura berusaha memikirkan cara agar Yoongi tetap berada disisinya. Hingga sebuah ide terlintas begitu saja dalam pikirannya.

"Aku hamil" Ujar Yuri lantang. Membuat Yoongi dan Mirae terkejut.

"A-apa?" Yoongi bahkan mulai kehilangan kata-katanya.

Yuri tersenyum menang melihat reaksi Yoongi.

"Aku hamil anakmu oppa, makanya aku kemari. Aku ingin menyampaikan kabar bahagia ini padamu dan... Mirae"

Yoongi tersadar dari keterkejutannya.

"Jangan bicara omong kosong. Kita tak pernah melakukan hal sejauh itu. Ingatanku cukup jelas dan berhentilah mengada-ada"

"Oppa, aku benar ham—"

Plak

Bukan Yoongi pelakunya, tapi Miare.

"Berhenti bicara dan segera pergi dari rumah ini. Jangan pernah kemari lagi dan jangan pernah mengganggu Ayahku. Oh, ya ampun... Apa kau itu murahan? Berbohong bahwa kau hamil hanya untuk mendapatkan Ayahku? Sungguh bodoh. Jika kau tidak ingin kupermalukan, maka segeralah enyah dari sini"

Tangan Yuri mengepal erat. Ia sangat tidak terima. Ia ingin Yoongi, sangat ingin.

Dengan nekat, Yuri menghampiri Yoongi dan ingin menciumnya. Tapi Mirae segera menghalangi Yuri dan mendorong tubuh Yuri hingga terjatuh.

"Kau benar-benar murahan. Astaga, kau pasti sudah gila. Apa Ayahku sebegitu tampannya sampai kau sangat terobsesi dengannya? Pergilah sekarang juga"

Mirae menarik tubuh Yuri dan segera mengeluarkannya dari rumah. Lalu mengunci pintu dan mengabaikan teriakan Yuri.

"Min Mirae! Yak! Buka pintunya sialan!! Oppa!!!" Teriak Yuri dari luar. Geram dengan teriakan Yura yang memekakkan telinga, Mirae langsung menghubungi security yang berjaga di depan rumahnya.

"Ahjussi, tolong tendang keluar wanita gila yang berteriak di depan. Kepalaku pusing mendengarnya"

Mirae segera berjalan menuju sangat Ayah yang masih diam terpaku ditempatnya.

"Huft, aku tidak percaya Appa pernah mengencani seorang wanita gila seperti itu"

Mirae kemudian berjalan menuju kamarnya dan meninggalkan Yoongi.

Seulas senyum terpatri di wajah Yoongi setelah kepergian Mirae.



















"Hyura-ya, kau melihat ini? Mirae benar-benar mirip denganmu..."

Tbc




Oi oi oi

Guys, cuma mau bilang,

STAY HEALTHY Ya.....

#dirumahaja pokoknya, jaga jarak sama orang dlu. Situasi lagi gak banget.

Jgn lupa vote + comment💜

Appa!! [Min Yoongi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang