9

2.7K 246 16
                                    

Budayakan vote + comment





Flashback

Tok tok tok

Pintu ruangan kerja Yoongi diketuk beberapa kali membuat Yoongi merasa terganggu.

"Masuk" Serunya.

Pintu terbuka menampilkan sosok wanita cantik nan anggun dengan balutan dress sederhana dan polesan make up natural yang mempercantik wajahnya.

Wanita itu dengan cepat melangkah mendekati Yoongi.

Yoongi yang merasakan kehadiran sang wanita lantas menatap sang wanita dengan seulas senyum.

"Sayang, kau kemari? Kenapa tak memberitahuku"

"Sudah, aku tak ingin basa basi"

"Hyura-ya, ada apa?"

"Jangan terlalu dekat dengan wanita-wanita disini dan jangan pernah tebar pesona. Aku tidak suka!"

Yoongi menatap Hyura tidak mengerti. Tebar pesona? Apanya yang tebar pesona, tersenyum saja tidak pernah kepada orang-orang yang bekerja di kantornya.

"Aku tidak pernah sekalipun dekat-dekat dan tebar pesona pada mereka, sayang"

Hyura membuang muka, kesal.

"Bohong! Aku mendengar sekumpulan wanita di loby kantor ini membicarakan pesonamu. Pasti kau terbar pesona!"

Yoongi bangkit dari duduknya dan mendekati Hyura.

"Ayo, duduk dulu. Kau pasti lelah. Istirahatlah. Aku tidak ingin kau kelelahan dan berakibat pada baby Min di dalam sini" Ujarnya sambil mengelus lembut perut buncit Hyura.

Hyura hanya mendengus kesal lalu duduk di sofa tak jauh dari tempatnya berdiri tadi.

Yoongi berjalan ke arah meja kerjanya dan mengambil segelas minuman untuk Hyura.

"Ini, minum dulu"

Tangan kecil Hyura menerima segelas air yang diberikan oleh Yoongi.

Yoongi kemudian duduk di sebelah Hyura yang sedang meminum air pemberiannya. Tangan Yoongi kembali tergerak untuk mengelus lembut perut sangat istri.

"Jangan marah-marah lagi. Aku tidak mau baby Min nantinya menjadi orang yang pemarah karena ibunya"

Mendengar perkataan Yoongi, Hyura segera menatap tajam pria disebelahnya.

"Aku marah karena siapa? Aku kesal karena siapa? Hah? Itu karenamu!"

"Iya, iya, aku minta maaf. Tidak baik wanita cantik sepertimu marah-marah. Kau jadi terlihat seperti nenek sihir—aww" Sebuah pukulan kecil mendarat di lengan Yoongi.

"Aku lelah" Lirih Hyura.

"Makanya jangan marah-marah. Kau juga tak usah terlalu sering kemari. Lebih baik istirahat saja di rumah. Beberapa bulan lagi baby Min akan lahir, kumohon perhatikan kondisimu, nyonya"

"Kalau aku tak sering kemari, kau akan menggoda semua wanita di kantor ini, kan?" Tebak Hyura.

Yoongi hanya menghela nafasnya pelan. Semenjak sang istri hamil, emosinya kadang tak terkontrol dan sering berubah-ubah. Terkadang Yoongi dibuat bingung dengan sikap istrinya.

"Untuk apa aku menggoda wanita lain disaat aku sudah memiliki wanitaku sendiri? Aku milikmu, ingat?"

Hyura terdiam sejenak ketika mendengar perkataan Yoongi.

"Jadi... Kalau aku sudah tidak ada, apakah kau akan menggoda wanita lain?"

Yoongi terkejut.

"Sayang, kau akan tetap disini, disisiku, kau tidak akan pergi kemanapun" Terdengar nada bicara Yoongi yang mulai kesal dengan pembicaraan Hyura.

"Tapi oppa, penyakitku—"

"Kau akan sembuh! Kita akan tetap bersama, merawat baby Min sampai tua, sampai ajal menjemput kita berdua. Sudah jangan membicarakannya lagi. Kau tahu aku tidak pernah menyukai topik ini"

"Hm, baiklah. Tapi aku hanya ingin mengingatkan, jika suatu saat diriku pergi lebih dahulu, kuharap kau mampu menjaga baby Min dengan baik. Dan satu lagi! Jangan sesekali kau dekat dengan wanita lain. Jika itu terjadi kau secara tidak langsung menyakitiku"

"Sudah, iya iya, aku akan menjaganya, sudah yah, jangan dibahas lagi. Istirahatlah disini. Aku masih ada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan. Setelah itu kita pulang"

Flashback off

"Apa ini hukuman untukku Hyura-ya? Mirae jadi mirip denganmu jika marah-marah seperti tadi. Apa kau secara tidak langsung memarahiku melalui perantara Mirae?" Yoongi menatap foto pernikahannya dengan sang istri di ruang tamu dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Aku menyakitimu Hyura-ya. Maaf karena aku dekat dengan wanita lain" Ujarnya kemudian menunduk.

"Tapi, sekarang tidak lagi. Aku bertekat untuk tidak menyakitimu dan tetap menjaga Mirae. Pada kenyataannya meskipun aku dekat dengan Yuri, tapi dipikiranku dan hatiku masih menjadi milikmu sampai kapanpun Hyura. Aku terlalu terbawa suasana sampai ingin menikahinya dahulu. Tapi teman-temanku dan juga Mirae membuka pikiranku perlahan. Kurasa ini adalah ujian dari perjalanan cinta kita. Meskipun kau sudah pergi, tapi aku tetap yakin bahwa kau juga membawa cintamu pergi bersamamu. Dan yang harus kulakukan adalah menjaga cintaku untukmu sampai kita bertemu kembali nantinya"

















Tanpa Yoongi sadari, sedari tadi Mirae memperhatikannya lewat celah pintu kamarnya.

"Jadi eomma juga suka marah-marah?"

Tbc




Nih nih

Author update cepat nih.

Bisa dibilang ini double up buat yg semalam yah... Kan belum 24 jam sejak chapter sebelumnya di up😂

Udah yah gini aja dulu.

Kenapa author update cepat? Krn author lagi mau fokus sama tugas online author. Kuliah online. Diskusi online..... Juga author mau nyelesain kerja proposal author. Do'ain semuanya cepat kelar biar bisa up lagi.

Kalian jaga kesehatan. #dirumahaja. Jaga jarak. Gak usah ngumpul-ngumpul dlu sama teman. Lewat online aja deh kalau perlu. Author cuma gak mau salah satu reader author sakit. Ntar gak ada yg lumutan lagi buat nungguin ff ini😂 bercanda... Bercanda....

Dan author juga mau minta pendapat kalian soal COVER BARU FF ini gaes!!!! Gimana menurut kalian? Keren kan? 😅

Udah ah. See you next chapter gaes😙

💜

Appa!! [Min Yoongi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang