2K ( Kanza & Kenzie )

11. Lari Pagi

"Aduh kak ketos berhenti dulu dong capek gue" ucap Kanza sambil duduk dikursi taman, ya mereka sedang joging ditaman tak jauh dari rumah Kanza.

Kenzie menghampiri Kanza dengan wajah penuh keringat, ia sudah selesai lari 5 putaran sedangkan Kanza baru 2 putaran tapi ia mengeluh capek padahal dari tadi ia meminta untuk istirahat terus, lalu Kenzie duduk disamping Kanza yang sedang membuka sepatu pink nya dan juga membuka kaos kaki belangnya.

"Aws... Pantesan sakit, ternyata berdarah lagi kaki gue" gumam Kanza pelan, Kenzie menoleh lalu memperhatikan luka di kaki Kanza yang mengeluarkan darah kembali tidak banyak sih tapi lumayan lah.

"Tunggu sini" lalu Kenzie pergi meninggalkan Kanza seorang diri ditaman yang ramai oleh muda mudi yang sedang lari bersama pacarnya, ada juga yang berlari dengan temannya dan kelurganya.

"Yah berasa jomblo gue" gumam Kanza sambil menatap kesekeliling dengan tangan yang dikibas kibaskan didekat lukanya agar ter-angin-angin.

"Nih minum" tiba-tiba saja Kenzie datang memberikan satu botol air mineral yang dingin, Kanza menerimanya dan meminumnya hingga setengah begitu pun dengan Kenzie.

Kenzie berjongkok dihadapan Kanza dan maraih kaki Kanza yang luka lalu ditaruhnya diatas paha Kenzie Kaki Kanza yang luka, membuat Kanza kaget dan sukses membulatkan matanya dengan wajah cengo "eh mau ngapain kak ketos?" Kenzie diam tidak menjawab, ia malah membuka kantung plastiknya dan mengeluarkan kapas, kasa, handsaplast, betadine lalu mulai mengobati luka Kanza.

Tak butuh waktu lama Kenzie telah selesai mengobati luka di Kaki Kanza, dan Kenzie bangkit berdiri untuk membuang bekas ia mengobati Kanza.

"Kak ketos makasih" ucap Kanza sambil tersenyum tipis, Kenzie hanya membalas dengan dehaman saja, suasana pun hening kembali Kanza dengan fikirannya dan Kenzie menatap kedepan dengan datar.

"Kak ketos cari bubur yuk gue laper" Kenzie menoleh lalu mengangguk, Kanza meraih sepatu dan kaos kakinya untuk digunakan kembali tapi Kenzie mencegah dan memberikan sendal jepit baru yang ukurannya lumayan gede "nanti berdarah lagi" Kanza terdiam mencermati ucapan Kenzie setelah mengerti lalu Kanza mengangguk sambil tersenyum lebar dan menerima sendal pemberian Kenzie.

"Gue gak tau ukuran kaki lo".

"Gak apa-apa, btw makasih ya kak ketos" Kenzie mengangguk, lalu Kanza melepaskan sepatu yang sebelahnya lagi lalu alas kakinya digantikan oleh sendal.

"Masukin sini" Kenzie menyodorkan kantung plastik bekas sendal tadi, Kanza menggeleng "gak mau" lalu Kanza menalikan tali sepatu yang satu dengan yang lainnya lalu menyampirkannya dileher, Kenzie yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya, sekarep Kanza saja lah.

"Yuk nyari bubur" Kenzie bangkit dari duduknya diikuti oleh Kanza, Kanza berjalan pelan dan tertatih membuat Kenzie mau tidak mau harus mengikuti langkah Kanza yang lamban.

" Aku ingin membeli bubur ini dan itu, ingin ini ingin itu banyak sekali, semua semua semua dapat dikabulkan dapat dikabulkan dengan adanya io, aku ingin itu semua sekarang juga, hey io kembaran Kanza! Lalala aku sayang sekali sama io... Lalala aku sayang sekali sama io... " Kanza bernyanyi dengan suara pelan sambil melihat kesekeliling yang banyak penjual makanannya, Kenzie yang mendengarkan sedari tadi pun tersenyum tipis.

Kenzie mengedarkan pandangannya kesekeliling ia sedari tadi belum menemukan penjual bubur akhirnya ia menemukannya tak jauh dari tempat dirinya berdiri, tapi disana cukup ramai, tak apa lah dari pada terus jalan kasian Kanza takut mati kelaparan.

"Tuh" tunjuk Kenzie kearah penjual bubur, Kanza menoleh dengan raut bingung "tuh apaan" Kenzie berdecak "itu" tunjuk Kenzie kembali dan sekarang Kanza menoleh kearah yang Kenzie tunjuk sambil tersenyum lebar.