15. Menghilang

333 40 19
                                    

Kanza, Kenzie dan zela berkeliling taman mencari geng KANCIL, Kanza sudah parno sendiri ia takut dimarahi oleh ibu mereka, dengan gusar Kanza melihat kesekeliling dan seketika Kanza bernafas lega saat melihat segerombolan anak kecil sedang berkumpul didepan grobak penjual es krim.

Kanza berjalan menghampiri mereka diikuti oleh Kenzie dan Zela, sesampainya disana dengan serempak mereka menoleh kearah Kanza sambil tersenyum dan cengengesan tak jelas.

Shaquel berjalan menghampiri Kanza dengan tangan sebelah memegang es krim coklat "Kak Kanza Quel nyariin, kirain Quel kakak tinggalin Quel disini, terus kerena kita capek nyari kak Kanza ngumpet dimana jadi kita mampir kesini tapi..." ucap Shaquel menggantung sambil menunduk menatap rumput taman yang hijau segar "Tapi apa Quel?".

Shaquel menatap Kanza kembali dengan tatapan bingung, takut, dan sedih "Tapi... Quel sama temen-temen lupa bawa uang terus kita di tahan disini sampai ada yang bayarin, Kak Kanza..." ucap Shaquel seraya menatap Kanza dengan pandangan melas namun jatuhnya malah imut, Kanza yang gemas pun ia berjongkok dihadapan Shaquel "Quel jangan takut nanti kak Kanza yang bayarin kalian semua oke?" Shaquel menatap Kanza dengan binar senang, lalu tak lama ia memeluk Kanza dengan erat untung saja es krim nya tidak jatuh.

"Makasih kak Kanza, kakak emang ketua Kancil terbaik." Kanza menjawil hidung Shaquel pelan "dan kamu jadi wakil ketua terbaiknya." Shaquel tertawa mendengarnya lalu ia mengikuti Kanza dengan menjawil hidung Kanza, tapi tak jadi saat melihat luka diwajah Kanza.

Shaquel menatap teman-temannya yang asik dengan es krim nya masing-masing "Teman-teman Kak ketua luka." dan tanpa dikomando semuanya menoleh kearah Kanza dan berjalan menghampiri Kanza menanayakan keadaan Kanza.

"Kak ketua gak apa-apa?"

"Kak ketua itu kenapa?"

"Kak ketua jatoh?"

"Kak ketua diapain?"

"Sakit gak kak ketua?"

Kenzie terdiam dengan tangan yang menuntun Zela, Kenzie menatap mereka dengan datar tetapi didalam otaknya banyak pertanyaan yang bersarang dikepalanya apa kah ini geng nya Kanza? Kenapa anak kecil semua?. Sekiranya begitulah pertanyaan yang bersarang diotak Kenzie.

"Kakak gak apa-apa, tenang guys santai kaya dipantai."

Shaquel mengusap pipi Kanza pelan penuh kasih sayang "Kak ini kenapa bisa gini?" Kanza menunjuk wajahnya sendiri "Oh ini? Ini itu tadi gak sengaja dicubit Zela." ucap Kanza sambil menunjuk Zela yang sama sedang menatapnya juga.

Seketika mata anak-anak Kancil langsung menatap Zela dengan tatapan memicing, Zela yang ketakutan pun semakin mengeratkan pegangannya ditangan Kenzie, wajahnya ia tundukan menatap rumput.

"Hey guys gak boleh gitu sama cewe, sama cewe tuh harus baik penuh kasih sayang jangan digalakin apa lagi disakitin, kalian bayangin deh kalo Kak kanza di posisi Zela kalian tega?" dengan serempak mereka menggeleng "nah makannya jangan galak sama cewe okey? Dia gak salah kok cuma salah paham aja jadi jangan di galakin Zelanya." semuanya mengangguk patuh.

"Maaf kak." ucap mereka Kanza mengangguk seraya tersenyum "Minta maaf juga gih sama Zela." semuanya menurut menghampiri Zela dan meminta maaf atas kelakuan mereka tadi dan Zela memaafkan.

"Kak Kanza pulang yuk, kita obatin lukanya dirumah sama bunda" sebelum Kanza mengangguk Kenzie menyela nya terlebih dahulu "gak usah, biar kakak aja yang obatin." Shaquel menatap Kenzie dengan raut bingung "Kakak siapa?"

"Quel ini namanya Kak ketos dia temen kakak." Kenzie mengerutkan keningnya tak terima "Nama kakak Kenzie." ralat Kenzie cepat, Shaquel mengangguk paham.

2K ( Kanza & Kenzie )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang