41. Libur

1.4K 115 8
                                    

"Mamaaa, main sama Arka ayookkk" - Ajak Arka

Hari ini memang hari libur, jadi mereka santai-santai dirumah.

"Main sama papa aja ya, mama capek" - ucap Hana pada anaknya.

"Papa ndak pandai mainnya" - Arka

"Pandai kok" - Hana

"Istirahat aja dikamar. Arka, mamanya jangan di ajak main dulu ya, mama lagi kecapekan, biarkan mama nya tidur ya, Arka mau tidur bareng mama?" - Jeno

"Arka gak ngantuk pa, Arka mau main sama Mama" - Arka

"Ke kamar aja gapapa, Arka sama aku" - Ucap Jeno ke Hana.

Hana pergi ke kamar nya. Tubuh nya benar-benar lelah di hari ini, jatah gratisan kerja rumah nya udah habis. Selama Jeno yang ngerjain tugas rumah, rumah ga bersih-bersih banget, tapi bisa mengurangi beban Hana. Terkadang Jeno juga ngebantu tugas rumah, seperti menyapu, menjemur pakaian, mengepel, nyuci piring, masak pun ia lakukan. Tetapi Hana selalu menolaknya karena itu tugas dia, bukan suaminya. Tapi Jeno tetap keras ingin mengerjakan tugas itu.

"Kita keluar mau? Beli jajan?" - Ajak Jeno ke Arka

Dengan cepat Arka ngangguk.

Jeno membuka pintu kamar, melihat Hana.

"Udah tidur?" - tanya Jeno dan mengelus rambut Hana.

"Hm?" - Hana yang awalnya membelakangi Jeno, berbalik arah untuk melihat suaminya itu.

"Aku sama Arka ke supermarket bentar, beli jajanan, kamu mau nitip makanan?" - Jeno

"Beliin salad buah di supermarket itu aja ya" - Hana

Jeno ngangguk, dan mengecup kening istri nya, lalu menghampiri Arka yang menunggu nya.






Mereka berdua ke supermarket jalan kaki, ga jauh banget, jadi bisa menambah ke akraban juga sama anak.




"Papa, Arka boleh beli robot-robot ini? Satu aja" - Ucap Arka saat melihat mainan robot-robotan di depan kasir.

Jeno mengangguk, ia tak bisa menolak permintaan putra kecilnya itu.




Pas perjalanan pulang Arka melihat seorang bayi yang digendong mama nya di depan rumah.

"Papa, adek itu lucu" - tunjuk Arka

"Dia masih kecil, kerjanya tidur aja" - Arka

"Arka dulu juga gitu, lucu, tidur terus, ga pandai ngomong, gabisa jalan juga, sekarang Arka udah bisa jalan, udah bisa ngomong juga, Arka udah besar sekarang" - Jeno

"Arka masih kecil pa, papa tinggi daripada Arka, kalau Arka udah tinggi, baru Arka udah besar" - Arka

"Gemesin, anak siapa?" - gumam Jeno





Sampai dirumah mereka berdua masuk ke kamar Hana. Dan untung nya Hana udah bangun daritadi.

Mereka memakan jajanan nya sambil ngobrol-ngobrol.

"Ma, tadi Arka ketemu adek kecil di rumah depan, lucu" - Ucap Arka ke mama nya.

"Anak mama ini juga lucu" - Hana

"Tapi lebih lucu adek itu, Arka mau punya adek kecil lucu juga ma" - Arka

Seketika Hana dan Jeno bertatap mata. Sepertinya Arka sangat ingin memiliki adik, lagipun umurnya juga udah cukup untuk memiliki adik.

"Kenapa Arka mau punya adik kecil?" - tanya Hana

"Nanti kalo ada adik, kalau Arka main, ada temannya, ndak sendirian lagi, ndak bikin mama capek lagi nemanin Arka main terus" - Arka

"Tapi adeknya lama, gapapa?" - Hana

"Gapapa, yang penting Arka mau punya adek" - Arka

"Peluk mama dulu sini" - Hana merentangkan tangannya.

Arka pun memeluk mamanya. Hana meneteskan air mata dipelukan Arka. Dia berpikir, nanti anaknya semakin besar dan dewasa, akan punya kesibukan sendiri, nanti bakal ada perempuan lain yang ia cintai. Rasanya ia tak ingin Arka tubuh besar, tapi sudah hukum alam, ga bisa diubah.

Jeno yang melihat air mata Hana jatuh, dengan cepat iya menghapus air mata Hana.

"Mama sayang Arka"

"Arka juga sayang mama" - Arka mengecup pipi mamanya.

"Papa juga mau cium dong" - Jeno

"Gamau, papa busuukkk" - Arka









































-Jenoooww-
18 Februari 2020

You Are My Destiny ; Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang